Krisis Politik Hancurkan Pariwisata Mesir

| dilihat 1930

KAIRO, AKARPADINEWS.COM |  Gonjang ganjing politik Mesir yang tak usai sejak jatuhnya Moubarak hingga berganti Presiden Mohammad Morsi dan tumbang lagi, lalu digantikan Jendral Abdel-Fattah al Sissi, telah merontokkan industri pariwisata di negeri Spinx dan Piramid itu. Para pemerhati pariwisata dunia memandang, negeri tempat Fir’aun pernah bertahta itu tak akan menjadi daerah tujuan yang aman dan nyaman untuk beberapa waktu mendatang.

Pemerintahan Al Sissi masih akan sibuk mengurusi konsolidasi demokrasi yang dipaksakan bersamaan dengan bergejolaknya negeri itu oleh arus Arab Spring. Harapan yang pernah dibayangkan oleh Pemerintahan Moursi tahun 2012 lalu, musnah sudah terbakar api politik berbara dendam. Sepanjang tahun 2012 – 2013, jangankan berharap medapat 16 persen dari kunjungan wisata tahun 2011, untuk bertahan saja sudah sulit.

Rakyat miskin yang menghambur ke daerah tujuan wisata di sekitar piramid dan spinx dengan bertindak seolah-olah sebagai pemandu wisata sudah sangat menjengkelkan wisatawan. Hisham Zaazou yang pernah diangkat Moursi menjadi Menteri Pariwisata Mesir di tengah gonjang ganjing politik, hanya bisa meninggalkan catatan harapan, agar pemulihan politik di Mesir segera berlangsung, sehingga negeri itu boleh bermimpi lagi mendapatkan sekitar 9.6 juta pengunjung, seperti sebelum Arab Spring melantakkan negara itu. Berbagai data yang pernah dihimun oleh Al Ahram, surat kabar andalan Mesir, gonjang-ganjing politik itu memang merontokkan industri pariwisata dan berpengaruh besar terhadap pendapatan negara.

Sebelum Presiden Mobarak tumbang, kontribusi industri pariwisata atas penapatan negara mencapai sebesar USD 25 miliar. Karena itu, pmerintahan Moubarak sempat merencanakan pada tahun 2020 pengunjung wisata Mesir akan mencapai sekitar 30 juta, baik lokal maupun mancanegara.

Sejak Mobarak tumbang, industri pariwisata Mesir terus merosot, meskipun di era Mounsi masih sempat berkontribusi sekitar USD 8.8 miliar. Mohammed Ibrahim yang sempat menjabat sebagai Menteri Antiquities yang mengurusi heritage termasuk mengelola museum, penurunan signifikan yang terjadi tampak pada sepinya pengunjung ke museum Alexandria yang selama ini memang didedikasikan sebagai tempat masyarakat dunia mengenali arkeologi Mesir. Museum yang biasa dikunjungi banyak wisatawan itu, kini paling banter hanya dikunjungi oleh 50 orang wisatawan lokal, dan wisatawan asing yang nekad. Biasanya para mahasiswa dan peneliti. Piramida Giza, Spinx, dan kuil-kuil Abu Simbel juga sepi.

Para wisatawan dari Eropa, terutama Perancis yang mempunyai hubungan historis belum lagi memilih Mesir sebagai daerah tujuan wisata. Mereka beralih ke Asia dan Asia Tenggara. Promosi liburan yang biasanya didominasi dengan tujuan wisata ke Mesir, Maroko, dan Aljazair, kini berkurang drastis. Penyelenggara perjalanan di Paris  nampak masih menunggu situasi stabil di Mesir yang entah kapan bakal terjadi, karena proses deformasi terus berlangsung di negara yang pernah dipimpin Presiden Anwar Sadat dan Gamal Abdel Nasser itu.

Mesir adalah negara pertama yang memberikan dukungan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, yang dilakukan Soekarno – Hatta. Mesir juga negara yang memberikan respon awal atas gagasan menyelenggarakan Konferensi Asia – Afrika yang digagas Soekarno dekade 50-an. Bahkan salah satu diplomat Mesir sempat menikah siri dengan salah seorang tokoh perempuan Indonesia di Sukabumi.

Krisis Mesir, menurut pelaku dan pemerhati wisata Perancis, Serge Laurens, memang akan sangat memengaruhi pemulihan pariwisata ke negerinya Cleopatra itu. “Kita tahu persis, apakah diperlukan waktu delapan belas bulan atau lebih untuk menarik kembali minat konsumen wisata Eropa ke sana,” cetusnya. Yang pasti, salah satu biro perjalanan besar Perancis, Fram sudah mengurangi agenda kunjungan. Termasuk kapal pesiar Nile Cruises yang kini putar haluan ke Laut Merah.. | Noora

Editor : Web Administrator
 
Polhukam
16 Apr 24, 09:08 WIB | Dilihat : 191
Cara Iran Menempeleng Israel
14 Apr 24, 21:23 WIB | Dilihat : 151
Serangan Balasan Iran Cemaskan Warga Israel
05 Mar 24, 04:23 WIB | Dilihat : 423
Tak Perlu Risau dengan Penggunaan Hak Angket DPR
Selanjutnya
Energi & Tambang