- Lirik Zawaj

Nasihat Pernikahan untuk Puteri

| dilihat 2459

Bang Sem

LELAKI itu tertunduk beberapa saat. Matanya berkaca-kaca. Di hadapannya, puteri cantik buah hatinya duduk bersimpuh. Wewangian semerbak menyergap ruang, di bawa angin dari kepul asap cendana di sudut ruang. Melati yang bertahta di sanggul sang puteri pun nampak ‘berseri’.

Beberapa saat, ketika sang puteri jelita memohon izin menikah esok pagi, lelaki itu mengatupkan kedua bibirnya. Sesaat menarik nafas. Lalu, mengalirlah rangkaian kata dari lubuk hatinya yang terdalam:

Puteriku, belahan jiwa

Esok, seorang lelaki kan duduk di hadapanku. Menggenggam erat jabat tanganku. Pada ketika itu kuserahkan padanya tanggung jawab dan kewajiban untuk mengasuh, mendidik, menafkahi, mengasihi, menyayangi, menyintai, dan melindungimu. Lalu, lelaki muda pilihanmu, pangeran bagi jiwamu, akan menyatakan penerimaannya. Itulah ijab kabul, serah terima tanggung jawab atasmu dariku kepadanya.

Puteriku, belahan jiwa

Bagi kami, ayah dan ibumu, melepaskan tanggung jawab dan perlindungan atasmu, bukanlah sesuatu yang ringan. Tapi, ketika sunnah Rasulullah Muhammad SAW harus dijalankan, tak bisa aku mengelak meski hanya sesaat.

Sebagai ayah, aku adalah wali atasmu, hakam bagimu. Menyerahkan tanggung jawab semacam itu memerlukan proses yang sangat panjang... Mungkin ada yang mengatakan, penyerahan itu laksana menyerahkan berlian dalam genggaman, menyerahkan permata yang teramat berharga. Dan ketika penyerahan itu berlangsung, mungkin aku dan ibumu tak pernah bisa menduga, di mana berlian dan permata itu akan diletakkan. Bahkan, aku dan ibumu tak kan pernah tahu, bagaimana berlian dan permata itu akan diperlakukan.

Hanya keikhlasan sajalah satu-satunya yang akan menguatkan jabat erat tanganku kepada lelaki yang engkau pilih sebagai suamimu, yang kelak akan menjadi ayah bagi anak-anakmu. Hanya keikhlasan itu juga yang akan membuat kami kuat melepasmu..

Puteriku, belahan jiwa

Engkau terlahir sebagai buah cinta kami: ayah ibumu. Sejak kau lahir hingga dewasa kini, kami rawat dan kami didik engkau dengan cinta sepenuh kasih. Kami yakin, engkau telah tumbuh menjadi perempuan dewasa yang kokoh kuat, sungguh tangguh menjadi seorang isteri. Seorang perempuan yang di dalam dirinya mengalir kesabaran tak henti, keikhlasan tak berujung, dan rasa syukur yang teramat luas.

Karenanya, kami yakin dan percaya, engkau dapat menjadi isteri, gegaring nyowo bagi suamimu. Menjadi ibu yang tak pernah henti mendidik dan mengasuh anak-anaknya dengan cinta dan kasih sayang. Kami pun yakin dan percaya, engkau dapat menjadi cahaya yang tak pernah redup di dalam rumah tanggamu. Menerangi saat remang dan gelap, menguatkan cahaya saat terang. Karenanya, kami yakin, engkau dapat menjadi suluh kehidupan, agar suamimu tak tersesat jalan di saat gelap. Tak juga angkuh di saat terang.

Puteriku, belahan jiwa

Kehidupan rumah tangga laksana perahu yang dikendalikan sepasang anak manusia berpadu cinta, berpadan kasing, bersimpul sayang. Akan menghadapi angin, badai, ombak, dan gelombang. Bahkan, akan berhadapan dengan onggok karang kokoh di gelap malam, yang dapat melantakkan bahtera perahu.

Sebagai orang tua, aku dan ibumu mengharapkan engkau tak pernah gentar menghadapi segala musim dan cuaca. Lalu, menjadi kekuatan yang menguatkan suamimu menghadapinya. Karena begitulah isteri mesti berperan. Meskipun demikian, dalam kesesandingan dan kesetaraan dengan suami, jadilah engkau sesosok insan yang memegang teguh kepercayaan suamimu.

Alirkan kenyamanan dalam rumah tanggamu dengan cinta yang indah sampai kelak kalian menjadi kakek dan nenek.

(Lelaki itu terdiam. Sang puteri merunduk dengan mata basah oleh air mata yang terjatuh di ujung jemarinya).  |

Editor : Web Administrator
 
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 232
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 455
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 447
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 416
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 729
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 885
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 837
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya