Menjelang Munas KADIN Indonesia

RG : Inovasi - Wira Usaha dan Pertumbuhan Ekonomi

| dilihat 5212

AKARPADINEWS.COM | Rachmat Gobel (RG) sudah memutuskan : maju dalam pencalonan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, dalam Munas (musyawarah nasional) yang bakal di gelar di Bandung, 22-24 November 2015 mendatang. Kepada khalayak, melalui media, Kamis (12/11) RG menjelaskan, motivasi pencalonannya beranjak dari komitmen membangun kemajuan dan kebesaran Kadin.

RG bertekad, menjadikan Kadin Indonesia disegani di dalam negeri dan di lingkungan internasional. Modalnya, ungkap Ketua Perhimpunan Pengusaha Indonesia – Jepang, itu adalah persatuan Kadin dan kebersamaan dengan pemerintah. RG terpanggil untuk mempersatukan kembali Kadin Indonesia, yang sempat dibuat ‘kembar’ oleh sejumlah pengusaha dan kalangan yang mengkritisi kepemimpinan Suryo Bambang Sulistio (SBS) yang biasa dipanggil Gendon.

RG tegas menyatakan, baginya, hanya ada satu Kadin. Jika kemarin seolah ada dua versi, hal itu menurut RG, karena masing-masing orang di kedua versi itu, sangat mencintai Kadin namun berbeda persepsi. Karenanya, RG berniat, akan berikhtiar menemukan persamaan di kalangan pengusaha nasional yang berbeda kepentingan.

Dia menyatakan, syarat tumbuhnya daya saing bangsa Indonesia ya persatuan. Juga semangat kemitraan dengan pemerintah. Untuk menjadikan Kadin Indonesia yang berdaya saing, RG menyebut beberapa kata kunci: inovasi, entrepreneurship, dan economic growth. Inilah yang kelak akan dijadikannya tiga pilar Kadin Indonesia. Khasnya, untuk memperkokoh kebangkitan dan kemandirian bangsa Indonesia menuju negara industri 2025.

RG mengemukakan pula, prinsip memperjuangkan kepentingan bersamadalam satu wadah Kadin Indonesia merupakan cita-citanya. Ia yakin, hal tersebut juga keinginan semua kalangan. RG yakin, jika Kadin Indonesia bersatu, tak kan terkalahkan.

Tekad RG mendapat sambutan dari banyak kalangan. Tidak hanya karena RG selama ini sudah membuktikan bagaimana kepemimpinannya di lapangan industri, dan disegani kalangan internasional. Juga karena RG mempunyai banyak inisiatif yang dilaksanakannya secara konsisten.

Dalam suatu wawancara dengannya beberapa waktu berselang, RG melontarkan isu visioner tentang smart community dan smart energy. Keduanya bersejajaran, karena smart community yang mampu mengelola sumberdaya alam secara tepat dan benar. Termasuk di dalamnya tata kelola potensi yang Indonesia milikin terkait dengan ketahanan pangan.

RG BERBINCANG DENGAN KETU KADIN KANSEI DAN MITRA JEPANG DI OSAKA |

Wawasan RG sangat luas. Putera tokoh pejuang Drs. H. Thayeb Muhammad Gobel, ini memang sangat concern pada kebangkitan Indonesia. Diajak berbicara tentang ketahanan pangan dan kemungkinan krisis yang bisa terjadi, dia mengatakan perlunya perubahan mindset. Bukan mempersoalkan kemungkinan terjadinya krisis pangan saja, tapi bagaimana menemukan cara terbaik mengatasi krisis itu.

RG menyebut ketahanan pangan tak cukup hanya dengan meningkatkan produksi pertanian, karena yang tak kalah pentingnya adalah daya tahan pangan dan korelasinya dengan industri pangan. “Pertahanan kita di darat, ya pertanian.”

RG mengungkapkan pemikiran menarik tentang perlunya fokus pada produksi beras premium yang secara psikologis dapat meningkatkan percaya diri dan kebanggaan petani. Diperlukan sinergi antar komponen bangsa, khasnya para ahli. Antara lain bagaimana membenahi dan menemukan cara untuk menyempurnakan sistem pengeringan pasca panen menjadi lebih baik dan sempurna. Bila hal ini dapat dilakukan, dan setiap provinsi menentukan sentra-sentra produksi unggulan yang mampu meningkat nilai ekonomi, maka akan lahir rasa bangga berprestasi di daerah-daerah untuk memproduksi pertaniannya.

Terkait dengan inovasi, RG mengemukakan, kreativitas dan inovasi adalah keniscayaan. Inovasi harus bergerak bersamaan, baik dalam konteks memberikan nilai tambah terhadap produk yang sudah ada, maupun dalam konteks invensi, menemukan produk baru yang bernilai tinggi.

Dalam konteks itulah harus terus menerus dilakukan upaya mendorong terciptanya kondisi yang favourable, termasuk dalam mengembangkan industri berbasis budaya. Mulai dari food and beverages, herbal, tekstil, handicraft, dan lain-lain yang selama ini lebih banyak digarap pengusaha kecil dan menengah. Terutama, karena mereka sebagian besar memang berada di daerah pedesaan dan sub urban.

INOVASI HARUS DIKEMBANGKAN, KETAHANAN PANGAN KENISCAYAAN

Untuk mendorong terciptanya kondisi demikian, RG berkali-kali memfasilitasi terjadinya business matching antara pengusaha kecil menengah Indonesia dengan Jepang. Antara lain dengan para pengusaha dari Kensei Perfecture dan Ehime Perfecture.

Dalam suatu kesempatan berbincang dengan RG di Osaka, RG sempat mengemukakan, bila potensi pengusaha kecil dan menengah itu didorong untuk mengembangkan industri pedesaan, akan terjadi penguatan fundamental pertumbuhan. Yakni, desa menjadi sentra pertumbuhan ekonomi.

Dari sana kelak, kalangan pelaku industri pedesaan dapat terus menerus meningkatkan kualitas produksinya, lalu memasok sentra-sentra perdagangan dan outlet semacam Carfour. Menurut RG, bicara industri bukan sekadar membangun pabrik. Bicara industri, setarikan nafas juga harus bicara perluasan kesempatan berusaha dan lapangan kerja. “Itu sebabnya, bikin industri gak gampang,” cetusnya.

Karenanya, menurut RG, jangan pernah membuat kebijakan – apalagi terkait industri – tanpa melihat lapangan. Itulah sebabnya, ketika sempat menjabat Menteri Perdagangan – yang menurut saya salah tempat – RG membuktikan: terjun ke lapangan, dan dari hasil inspeksi ke lapangan itulah dia membuat kebijakan. Antara lain, kebijakan paten: mengendalikan perdagangan minuman keras, yang berdimensi jauh ke masa depan untuk menyelamatkan generasi muda. Tapi, boleh jadi, kebijakan itu membuat risau sejumlah kalangan yang tak berkomitmen menyelamatkan generasi muda Indonesia.

SEJAK MUDA RG SUDAH MENEMPA DIRINYA DAN DITEMPA UNTUK MENJADI PRIBADI YANG TEGUH 

RG sebagaimana kakak-kakak dan adiknya, dididik dan ditempa almarhum ayahnya dengan keras. Almarhum juga mendidik dengan cara berdialog dan menghadapkan anak-anaknya dengan realitas. Dalam buku biografi bertajuk Gobel yang dktulis Ramadhan KH, diceritakan, bagaimana almarhum – usai berbincang dengan tukang kue putu – berbincang dengan anak-anaknya tentang arti kehidupan, keadilan, ikhtiar, keadilan Allah dalam memberikan rezeki, dan pandangan hjdupnya yang lain.

RG sendiri, menurut kisah buku itu, diajarkan bagaimana menghargai orang lain sejak kecil. Suatu ketika, Rachmat pergi dengan almarhum ayahnya, naik speedboat ke Pulau Togian – Sulawesi Utara, tempat industri perkayuannya. Mesin speedboat itu tiba-tiba mati. Ketika itu ombak besar datang diiringi angin kencang. Almarhum melihat kemungkinan bahaya bisa datang. Beliau menarik tangan Rachmat.

“Saya malu, karena waktu itu saya sudah besar. Masa’ saya dipangkunya. Tapi rupanya ayah tahu, bahwa saya was-was, apalagi kapal yang kami naiki itu tidak seberapa besar,” tulis Ramadhan, menirukan cerita Rachmat.

Rachmat – kelahiran Jakarta, 3 September 1962 – usai SMA melanjutkan studi di Chuo University – Tokyo, Jepang, mengambil jurusan perdagangan internasional. Di Jepang, RG tak hanya belajar ilmu pengetahuan, dia juga belajar tentang kehidupan. Meski anak seorang pengusaha besar dan ternama di Indonesia, di Tokyo RG masih sempat mencari pekerjaan untuk menambah uang sakunya. Termasuk mengajar bahasa Indonesia.

Almarhum bangga kepada RG yang sejak muda sudah siap mengarungi samudera kehidupan. Tak semua orang dapat turun ke bawah di saat dia berada di atas. Berkat didikan semacam itulah, nampak RG rendah hati dan selalu tegar menghadapi kehidupan.

RG sangat mengasihi ayah dan ibunya. Sampai kini, seperti ceritanya, di Cawang ada satu ruangan untuk mengenang almarhumah ibunya. Dan sambil menunjuk sebuah bemo yang diparkir tak jauh dari ruang kerjanya, RG mengenang perjuangan ayahnya. Sejarah menjadi sangat bermakna bagi kehidupan RG. InshaAllah, di Bandung, 22-24 November 2015, RG akan menuliskan sejarah baru bagi Kadin Indonesia.. | Sem Haesy

Editor : sem haesy | Sumber : dilengkapi berbagai sumber
 
Ekonomi & Bisnis
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 274
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 137
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 633
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 781
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 750
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya