Diakuisisi Verizon, Mampukah Yahoo Tak Lagi Loyo?

| dilihat 2766

AKARPADINEWS.COM | YAHOO! pernah menguasai dunia internet, jauh sebelum Google dan Facebook berkembang pesat seperti saat ini. Hampir sebagian besar khalayak menggunakan beragam produk Yahoo saat berselancar di dunia maya. Kini, kondisi berbeda. Yahoo harus mengakui kedigdayaan Google dan Facebook. Yahoo pun berupaya bangkit, meninggalkan ketertinggalannya.

Setelah bertahan cukup lama dengan susah payah, akhirnya, Yahoo Inc menerima tawaran Verizon Communications Inc, perusahaan telekomunikasi asal Amerika Serikat (AS), Senin (25/7). Untuk mengakuisisi Yahoo, Verizon membelinya dengan harga US$4,8 miliar atau setara dengan Rp63 triliun.

Penetrasi yang dilakukan Verizon diharapkan dapat menjadikan Yahoo menggoyang dominasi Google dan Facebook. Sebab, sebelumnya, pada Mei 2015, Verizon telah membeli AOL, perusahaan penyedia layanan internet, senilai US$4,4 miliar atau setara Rp57 triliun.

Verizon pun berencana melakukan merger antara Yahoo dan AOL menjadi satu perusahaan. Dengan menguasai Yahoo dan AOL, maka dapat menambah kekuatan Verizon dalam merambah pasar internet dunia. Karena, Yahoo telah memiliki jaringan internasional yang luas dan AOL menjadi kekuatan dalam menyediakan jaringan internetnya.

Yahoo! merupakan salah satu perusahaan yang mengikuti perkembangan dunia internet. Yahoo! didirikan Jerry Yang dan David Filo pada tahun 1994. Awalnya Yahoo bernama Jerry’s guide to the World Wide Web. Situs itu dirancang Yang dan Filo yang kala itu tengah mengenyam pendidikan di Universitas Standford. Situs itu berisikan kumpulan laman daring yang ada di internet.

Kehadiran website itu, sangat membantu pengguna internet kala itu untuk mencari berbagai macam laman yang mereka butuhkan. Lantaran begitu banyak pengguna internet yang memasuki laman tersebut, Yang dan Filo kemudian mengganti nama lamannya dengan nama yahoo.com pada Januari 1995. Penggantian nama itu bertujuan untuk memudahkan pengguna internet dalam mengakses laman mereka.

Kata Yahoo merupakan singkatan dari Yet Another Hierarchical Officious Oracle yang tujuannya menyediakan layanan pencarian laman-laman lainnya atau kini dikenal sebagai mesin pencarian internet.

Kemunculan Yahoo berhasil mencuri perhatian pengguna internet. Saat resmi diluncurkan, pengunjung laman Yahoo mencapai jutaan orang. Melihat potensi itu, Yang dan Filo kemudian mendirikan perusahaan Yahoo pada tahun 1996.

Pada April 1996, Yahoo menjadi perusahaan terbuka untuk publik. Tujuannya agar dapat mengumpulkan dana sebesar US$33 juta sebagai modal untuk mengembangkan layanan dan produk lainnya. Untuk mendapat dana sebesar itu, Yahoo menjual 2,6 juta sahamnya ke publik dengan harga US$13 per saham.

Yahoo terus berkembang menjadi salah satu perusahaan teknologi yang mumpuni di AS. Pada 3 Januari 2000, nilai saham Yahoo mencapai puncak tertingginya, yakni  US$118,75 per lembarnya. Dengan meroket statusnya, Yahoo kemudian membuat produk-produk baru, seperti Yahoo Mail, Yahoo Group, dan Yahoo Messenger.

Untuk memaksimalkan fitur mesin pencariannya, Yahoo sempat kerjasama dengan Google pada tahun 2000. Kala itu, Google masih sebuah perusahaan kecil. Kerjasama itu meliputi pengaplikasikan sistem pencarian Google pada mesin pencarian Yahoo! Kerjasama itu membuat performa mesin pencarian Yahoo menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Namun, kejayaan Yahoo itu tak berlangsung lama. Karena, pada tahun 2001, harga sahamnya anjlok hingga mencapai US$8,11 per lembar. Meski ditepa krisis, Yahoo mencoba bertahan sebagai perusahaan jaringan internet raksasa AS.

Untuk melebarkan sayapnya, Yahoo bekerjasama dengan berbagai perusahaan telekomunikasi dan provider internet agar dapat menyaingi AOL. 3 Juni 2002, Yahoo menggaet perusahaan telekomunikasi SBC untuk membuat layanan internet di AS.

Lalu, pada Juli 2003, Yahoo menjalin kerjasama dengan British Telecommunication (BT) untuk layanan internet di Inggris. Dan, pada 23 Agustus 2005, Yahoo menggaet Verizon untuk membuat digital subscriber line (DSL), layanan internet yang menggunakan sambungan telepon rumah.

Selain menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan telekomunikasi dan provider internet, Yahoo! melakukan pengembangan produk layanannya. Tahun 2005, Yahoo merilis beberapa produk baru, yakni Yahoo Music, Yahoo 360, dan membeli laman Flickr, laman berbagi foto.

Meski telah menawarkan berbagai produk baru, pengguna internet rupanya telah kepincut dengan Google yang dirasa lebih mumpuni dalam hal mencari laman yang diinginkan. Perkembangan Google rupanya tidak diprediksi oleh para petinggi Yahoo yang telah mengakhiri kerjasama dengan Google tahun 2004.

Google, perusahaan mesin pencarian laman tersebut rupanya mengembangkan sayap dengan membuat layanan Gmail pada tahun 2004. Perkembangan itu kemudian menjadi pondasi pertama perkembangan Google hingga saat ini.

Sebenarnya, Yahoo sempat melakukan antisipasi guna menghadapi perkembangan Google. Cara yang ditempuh adalah melawan kehadiran Gmail dengan menambah kapasitas Yahoo Mail.

Untuk pengguna layanan Yahoo Mail reguler, kapasitas yang sebelumnya sebesar 4 MB menjadi 1 GB. Sedangkan, untuk pengguna layanan Yahoo Mail Plus, meningkat kapasitasnya sampai 2 GB.

Selain melakukan peningkatan layanan surel tersebut, Yahoo mencoba membuat layanan iklan daring dengan produknya bernama Panama pada 2007. Tetapi, langkah Yahoo itu tidak berhasil, karena para pengiklan lebih menyukai layanan iklan daring yang ditawarkan oleh Google. Alasannya, piranti lunak yang dimiliki Google untuk layanan iklan daring lebih ramah dan mudah digunakan. Sedangkan, Panama milik Yahoo terkesan kaku dan sulit digunakan para pengiklan.

Karena itu pula, pengiklan langganan Yahoo berbondong-bondong menyeberang ke Google. Apalagi, Google menerapkan sistem pembayaran kepada pemilik laman, lebih baik ketimbang Yahoo.

Walau sudah berupaya melakukan peningkatan pelayanan, Yahoo tetap tertinggal oleh Google. Berbagai pengamat melihat kesalahan utama Yahoo ialah tidak mengambil langkah pengakuisisian Google pada tahun 2002. Langkah Yahoo yang melepaskan Google justru menjadi bumerang.

Kesalahan lain yang dilakukan Yahoo! ialah gagal membeli Facebook pada tahun 2006 karena Yahoo kurang berhasil meyakinkan Facebook untuk bergabung bersama grupnya. Penolakan Facebook atas tawaran Yahoo dilihat dari tidak dapat memaksimalkan potensi produk Flickr dan Broadcast.com, yang merupakan laman penyedia layanan multi media sebelum Instagram dan Youtube.

Kini, Google dan Facebook telah bertransformasi menjadi penguasa dunia internet. Bila Yahoo sebelumnya dapat mengakuisisi keduanya, mungkin masih menjadi raksasa internet.

Yahoo juga melakukan kesalahan fatal pada tahun 2008, yakni menolak penawaran Microsoft. Padahal, tawaran perusahaan milik Bill Gates itu tidak main-main. Microsoft menawarkan uang dana US$44,6 miliar untuk mengakuisisi Yahoo.

Sayangnya, Yahoo menolak tawaran itu dan bersikukuh untuk melanjutkan perusahaannya yang tengah sulit bersaing dengan Google dan Facebook. Keputusan penolakan itu paling keras berasal dari sang pendiri, Yang.

Padahal, jika Yahoo menerima tawaran Microsoft, saat ini, Yahoo dapat menyalip dua kompetitornya itu. Apalagi, perkembangan Microsoft saat ini tidak hanya pada pangsa pasar komputer. Namun juga konsol video games dengan mengeluarkan konsol X Box.

Kini, X Box merupakan pesaing utama dari konsol video games terlaris, yakni Playstation. Bila dulu Yahoo setuju dengan tawaran Microsoft, mungkin saja, hal itu akan mampu menarik kembali pengguna internet untuk menggunakan Yahoo. Apalagi, bila Yahoo dapat dimasukkan sebagai salah satu fitur utama dalam X Box, mungkin saja para gamers X Box akan selalu mengakses Yahoo kembali.

Meski sering melakukan kesalahan fatal, Yahoo juga pernah melakukan keputusan tepat, seperti menginvestasikan uangnya untuk situs Alibaba milik Jack Ma. Pada tahun 2005, Yahoo menanamkan investasi pada laman situs jual beli daring asal Tiongkok itu sebesar US$1 miliar untuk 40 persen saham Alibaba.

Keputusan itu cukup tepat. Karena, Alibaba kini telah bertransformasi sebagai salah satu situs penjualan daring yang cukup sukses. Meski begitu, keberhasilan itu tidak dapat mengatrol posisi Yahoo yang tengah di ujung tanduk.

Apalagi, kini Ma berhasil membeli kembali 25 persen sahamnya yang telah dibeli Yahoo. Hal itu menyebabkan Yahoo hanya memiliki jatah 15 persen saham Alibaba. Pada tahun 2012, Yahoo melakukan upaya penyelamatan dari keterpurukannya dengan cara menempatkan Marissa Mayer sebagai CEO dan Presiden grup Yahoo. Dipilihnya Mayer karena kiprahnya cukup mumpuni di dunia internet modern.

Sebelum menduduki posisi tertinggi di Yahoo, Mayer tercatat merupakan salah seorang yang berjasa membuat Google berkembang hingga seperti saat ini. Ibu dari tiga orang anak ini bergabung dengan Google pada tahun 1999 sebagai salah satu insinyur perempuan pertama dan karyawan ke-20.

Mayer adalah salah satu otak pembesutan produk Google Adwork yang menjadi salah satu produk pengangkat pamor Google. Karena, produk tersebut menyumbang pendapatan Google sebesar 96 persen pada tahun 2011.

Selain itu, perempuan lulusan Universitas Stanford itu merupakan salah sosok dibalik pengembangan grup Google yang dikenal dengan nama Alphabet. Dia juga sosok dibalik pengembangan beberapa produk Google lainnya seperti Google Search, Google Images, Google News, Google Maps, Google Books, Google Product Search, Google Toolbar, iGoogle, dan Gmail.

Beberapa jabatan penting pernah diembannya selama di Google, seperti Director of Consumer Web products dan Vice President of Google Product Search. Selain itu, Mayer merupakan penggagas program Associate Product Manager (APM) yang merupakan program pendidikan bagi programer muda Google untuk terus berkembang selama bekerja di sana.

Dengan segudang pengalaman itu, Mayer diharapkan dapat mengatrol Yahoo! yang tengah meloyo. Sayangnya, harapan itu tak dapat dijawab penuh oleh Mayer. Pasalnya, dia melakukan beberapa kesalahan strategi untuk membangkitkan Yahoo.

Salah satu kesalahannya ialah mengakuisi Tumblr pada 2013. Mayer mengambil keputusan akuisisi Tumblr dengan banderol harga US$1,1 miliar. Keputusan itu kemudian membawa petaka. Sebab, pada Febuari 2016, harga saham Tumblr justru anjlok sebesar US$230 juta.

Selain itu, pada November 2013, Yahoo menerapkan standar kualitas pekerja yang kemudian mendatangkan masalah. Karena, dalam penerapan sistem tersebut, pekerja di tingkat apapun yang tak sanggup mengikuti standar kelaikan harus dipecat. Atas penerapan itu, pada Febuari 2016, Yahoo dituntut oleh sekelompok mantan karyawannya karena telah melanggar aturan hukum yang berlaku di California.

Meski begitu, setidaknya Mayer telah berhasil mempertahankan Yahoo sehingga tidak hilang dari dunia internet hingga tahun ini. Pembelian Yahoo oleh Verizon kiranya dapat menyelamatkan perusahaan raksasa internet pertama itu dari jurang kebangkrutan.

Akan tetapi, untuk dapat berkembang, Yahoo harus merancang strategi agar produknya dapat ramah dengan lingkup penggunaan internet secara mobile. Sebab, selama beberapa dekade ke belakang, Yahoo belum menemukan formula yang tepat untuk dapat masuk ke ranah mobile.

Ketidakramahan sistem operasi Yahoo! untuk lingkup mobile, perlu mencontoh Google yang berhasil membesut sistem operasi Android dan mampu masuk ke dalam ponsel pintar saingannya, Apple. Namun, untuk melakukan itu, Yahoo! harus rela melakukan perombakan besar produknya dengan lebih inovatif menghasilkan produk yang ramah terhadap ponsel pintar.

Dengan begitu, Yahoo dapat kembali berkembang, terbebas dari keterpurukan. Menjadi tantangan Verizon dan Yahoo untuk mengambalikan kejayaan Yahoo setelah sekian lama loyo. 

Muhammad Khairil

Editor : M. Yamin Panca Setia | Sumber : Cnet/San Francisco Chronicle/The Guardian/Chicago Tribune/Tech Crunch/Mashable/Forbes/CNBC/Quartz/Su
 
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 914
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1151
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1407
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1551
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 195
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 372
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 217
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya