Menyegarkan Komitmen di Tanakita

| dilihat 1281

Menyongsong bulan-bulan penghujung tahun masehi dan awal tahun hijriah, menyambut tiba Maulid Rasulullah Muhammad SAW, sekaligus meyambut peringatan Sumpah Pemuda ke 91, serta hari Pahlawan ke 74 tahun, Perkumpulan Usaha Memajukan Anakbangsa (UMA) melakukan penyegaran komitmen.

Salah satu pendiri dan anggota Badan Pengawas UMA, Afni Achmad menggagasnya dalam kegiatan glamping di perkemahan Tanakita, Situ Gunung, Sukabumi (baca: Dengan Glamping Membaca Tapak Kekuasaan Ilahi).

Chief Executive Officer (CEO) UMA, Tigor Sihite segera membentuk tim pengarah yang dipimpin langsung oleh Chairman UMA, Sofhian Mile dan Managing Director Ferry Mursyidan Baldan, dengan Mini

Maka bergeraklah Ministry Team, yang terdiri dari Anthony Hilman, Uncu M. Natsir, Asnawi Hamid, dan Sjahrir Lantoni beberapa kali melakukan survey lapangan.

Berlangsunglah acara yang mengusik kenangan masa muda - ketika sama masih menjadi aktivis pergerakan mahasiswa, Jum'at dan Sabtu (25 - 26 Oktober 2019).

Pesertanya beragam, mulai dari sejumlah politisi senior (mantan anggota parlemen dan Menteri), anggota parlemen periode 2019-2024 (DPR RI dan DPRD), pengusaha - entrepreneur, akademisi, pensyarah (dosen), pendidik, birokrat dan mantan birokrat, budayawan, mantan bankir, jurnalis utama, dan lainnya dari berbagai latar profesi.

Mengenali Diri

Sebagian terbesar peserta rata-rata berusia di atas lima puluh tahun, namun masih nampak segar. Mereka juga para aktivis jalan sehat yang rutin di Lapangan Monas, Gelanggang Olahraga Bung Karno (GBK) Senayan, dan Lapangan Tegallega Bandung.

Lokasi Tanakita dipilih, karena camping ground ini dibangun oleh sejumlah anggota Wanadri dan Mapala Universitas Indonesia. Di sini, terakhir kali berlangsung dialog sejumlah pecinta alam, pendaki gunung, dan penempuh rimba, khasnya Rudy Badil dan Aristides Katoppo.

Alasan lain? "Tempat ini strategis untuk melakukan perenungan, meresapi dan mengkaji ulang perjalanan hidup. Apalagi, kita merupakan aktivis pergerakan, baik di kala muda, ataupun kini," ungkap Afni Achmad, mantan anggota DPR RI dan mantan Ketua Perkaderan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Di sini, kita bisa belajar langsung dari alam untuk mengenali ulang, siapa diri kita sesungguhnya," ungkap Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Agraria dan Tata Ruang (2014-2016). "Sekaligus untuk menyegarkan kembali pemikiran dan sikap kita dalam merespon dinamika hidup masyarakat, bangsa, dan negara sehari-hari," tambahnya.

Tak berapa lama setelah tiba, sebagian terbesar peserta, memulai kegiatan, salat Jum'at di masjid desa, yang mesti ditempuh dari lokasi, lewat jalan setapak, mendaki dan menurun.

"Kita mulai dari masjid desa, untuk menyegarkan kembali fikiran dan pengalaman kita dalam memanifestasikan good governance," kata Ade Adam Noch., mantan Deputy Kepala BNP2TKI (Badan Nasional Pengerahan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia).

"Kita belajar, bagaimana takmir masjid desa konsisten, istiqamah, melaksanakan prinsip-prinsip kewajaran - fairness, kejelasan - transparancy, tanggungjawab - responsibility, kebertanggungjawaban - accountability, dan kemandirian - independency dalam mengelola manajemen," kata Ade.

"Ini penting buat kita, agar dapat terus belajar dari masyarakat desa, bagaimana menjaga dan mengelola amanah, sekecil apapun amanah, itu," sambung Uncu, mantan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.

Persaudaraan Ikhlas dan Bahagia

Anthony Hilman yang berangkat lebih awal ke lokasi memberi amsal, kegiatan glamping dengan acara tunggal, tadabbur Qur'ani menjadi penting bagi para aktivis yang dari sisi usia tak muda lagi dan sudah sering berinteraksi dengan aneka gangguan kesehatan. "Paling tidak untuk memperkuat tauhid kita, sehingga mampu menjalani hidup secara adil, termasuk kepada diri sendiri," katanya.

Selebihnya, kata Asnawi Hamid, yang berpengalaman sebagai esekutif profesional di berbagai perusahaan, kegiatan ini penting untuk memahami hakikat hidup berkeadilan dengan menciptakan pola hidup gembira. "Muaranya adalah hidup bahagia, dalam kehidupan dengan komitmen afektif yang nyata," imbuhnya.

Dari komitmen itulah, menurut Bung Karmin Durin, entrepreneur yang humble, "Persaudaraan yang ikhlas, berbaik sangka, dan selalu progressif kita wujudkan."

"Persaudaraan yang dibangun oleh spirit egaliter dan kosmopolit, sebagai insan akademis yang kreatif, ikhlas mengabdi kepada umat, dan bertanggungjawab terhadap umat. Karena kita datang dari rahim umi, ibu.. sekaligus rahim umat," tegas Sjahrir Lantoni.

"Hidup yang bertegak pada kemampuan diri sendiri, tidak bersandar kepada petinggi, melaksanakan dengan sungguh-sungguh apa yang kita yakini benar," sambung Sysferi - entrepeneur yang nampak bugar.

"Di sini kita menyegarkan kembali komitmen kita untuk berbuat sesuatu yang positif dengan pikiran positif," kata Tigor - mantan eksekutif profesional di lingkungan BUMN.

"Di sini kita melihat alam semesta sebagai ayat-ayat Allah yang harus kita baca dengan pengetahuan, pengalaman, dan teknologi. Supaya diri kita bisa bermanfaat untuk orang banyak di berbagai lapangan kehidupan, seperti ekonomi, sosial, politik, dan budaya," tegas Hanifah Husein, pengusaha yang juga Kordinator Presidium Majelis Nasional FORHATI (Forum Alumni HMI Wati).

"Di sini, kita merenung ulang, mengkaji diri, masih konsisten kah kita terhadap komitmen berkontribusi mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala," tambah Hanifah.

"Tidak mudah, memang," sambung Moh Bahri, anggota DPRD Provinsi Banten. "Tapi, kita harus bisa mewujudkannya. Di sini kita segarkan kembali komitmen kita sebagai insan yang tak pernah lari dari prinsip rahmat atas semesta," pungkasnya.| sémhaésy

Editor : Web Administrator
 
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 938
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1168
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1429
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1577
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya
Polhukam
19 Apr 24, 19:54 WIB | Dilihat : 223
Iran Anggap Remeh Serangan Israel
16 Apr 24, 09:08 WIB | Dilihat : 318
Cara Iran Menempeleng Israel
Selanjutnya