Prabowo Evaluasi Tim Pemenangan

| dilihat 1344

Calon Presiden Prabowo Subianto, Rabu (3/10/18) kembali tampil dalam jumpa pers. Kali ini dia minta maaf, bukan karena kesalahannya.

Dia minta maaf, menyusul pernyataan terbuka dari Ratna Sarumpaet yang mengaku berbohong telah mengaku dianiaya sejumlah orang tak dikenal.

Padahal, apa yang diceritakan Ratna tak pernah terjadi. Dusta Ratna merebak. Orang pertama yang terkena dusta Ratna adalah Prabowo Subianto, yang dibelanya.

Prabowo Subianto berbesar hati, dengan meminta maaf kepada seluruh pihak terkait atas kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet, yang ketika itu menjadi salah satu kampanye nasional di tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.

“Kita berfikir positif saja,” kata Prabowo. “Saya bersyukur ini tidak terjadi dan di depan rakyat Indonesia saya meminta maaf, tapi saya tidak merasa bersalah,” sambungnya, seraya menyatakan, “Tidak ada alasan ya kalau salah tetap salah,” kata Prabowo saat konferensi pers di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

Kalimat terakhir itu dia tegaskan, merespon kritik dirinya grasa grusu menerima dusta Ratna Sarumpaet sebagai suatu kebenaran.

Meski dibohongi, Prabowo tetap meminta maaf. Sikap ksatria itu dia ambil, lantaran dirinya sebagai Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional, yang selalu harus siap pasang badan untuk anak buahnya. 

“Iya saya pemimpinnya, saya akan bertanggung jawab,” kata jenderal yang senang berkuda itu.

Itu sebabnya Prabowo meminta maaf kepada khalayak ramai, atas nama pribadi dan sebagai pimpinan Badan Pemenangan Koalisi Indonesia Adil Makmur (KIAM),  karena telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya.

Tegas juga Prabowo menegaskan, posisi Ratna Sarumpaet sebagai Juru Bicara Kampanye Nasional sudah dicabut. Keputusan itu diambil lebih awal, sebelum Ratna mengundurkan diri.

 “Dengan demikian saya ingin tegaskan, pertama bahwa saya telah meminta ibu Ratna Sarumpaet mengundurkan diri dari badan pemenangan dan beliau telah lakukan itu sudah ada suratnya,” katanya. 

Sikap itu, memenuhi standar fatsoen politik yang berlaku di lingkungan Prabowo selama ini. Dia bukan pendendam, bahkan kepada siapapun yang menghianatinya. Bahkan menghinanya.

 Selebihnya, Prabowo mengambil keputusan tegas. Ia menyerahkan masalah Ratna Sarumpaet ini kepada pihak berwajib.
     “Kami juga tidak bisa mentolerir berita bohong, oleh karena itu kami tegas kalau ada tim kami yang berbohong akan kami tindak dan kami bahkan akan minta aparat untuk lakukan penindakan sesuai dengan hukum,” kata Prabowo.

Selaras dengan itu, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan, Ratna Sarumpaet pernah menemui Djoko Santoso sebagai Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, menceritakan dirinya dianiaya orang tidak dikenal.

“Ratna juga secara langsung mendatangi Djoko Santoso, menyatakan dengan penuh keyakinan beliau dianiaya,” kata Dahnil di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Rabu (3/10/2018) malam.

Dalam pertemuan itu menurut Dahnil, Ratna meminta untuk dipertemukan dengan Prabowo dan akhirnya pertemuan tersebut terjadi pada Selasa (2/9/2018).

Dia menceritakan, dalam pertemuan dengan Prabowo itu, Ratna juga menceritakan bahwa dirinya dianiaya dan meminta bantuan.

“Prabowo dengan semua orang yang dizolimi minta tolong dibantu, itu dibantu. Banyak orang yang datang ke beliau, minta tolong soal ekonomi dan politik, jangan lupa Jokowi dan Ahok minta bantuan politik ke beliau,” ujarnya.

Dahnil mengatakan Prabowo tidak pernah berprasangka buruk kepada orang-orang yang meminta bantuan dan saat itu Ratna merupakan anggota Juru kampanye nasional sehingga pihaknya membantu.

Selain itu menurut dia, BPN Prabowo-Sandiaga merasa dirugikan atas pernyataan bohong yang diungkapkan Ratna.

Apalagi, Ratna sudah berbohong kepada Prabowo, Sandiaga Uno, Amien Rais dan semua anggota BPN Prabowo-Sandiaga.

“Jadi, bukan cuma kami kebobolan, (terutama) karena posisi beliau juga sebagai jurkamnas. Tentu elit di BPN terbuka dengan siapapun, jadi memang dia aktif temui Prabowo dan Djoko Santoso,” katanya.

Dahnil juga menjelaskan, pihaknya melakukan penyisiran ulang semua tim yang berada dalam Badan Pemenangan untuk mencegah penyusup, pasca kasus pembohongan publik yang dilakukan Ratna Sarumpaet.

“Kami akan menyisir lebih dalam, ada atau tidak penyusupan di Tim Prabowo-Sandiaga,” ungkapnya.

Dia mengatakan Prabowo tidak berprasangka buruk terkait langkah Ratna yang menyampaikan keluh kesahnya bahwa telah dianiaya orang tidak dikenal.

Namun menurut dia, ketika Prabowo menjadi korban kebohongan yang dilakukan Ratna, itu lain hal dan pihaknya akan mengevaluasi internal untuk memastikan timnya bersih dari penyusup.

“Evaluasi ini untuk memastikan tim ini bersih dari mereka yang mau merusak Prabowo-Sandiaga dari dalam,” ujarnya.

Selain itu Dahnil mengucapkan terima kasih kepada Kepolisian yang cepat mengungkap kebohongan Ratna dan berharap kasus lain cepat diungkap karena masih banyak hoaks yang diproduksi pihak lain. | Pusat Siaran Pers

Editor : Web Administrator | Sumber : pusatsiaranpers
 
Seni & Hiburan
03 Des 23, 14:05 WIB | Dilihat : 498
Kolaborasi Pelukis Difabel dengan Mastro Lukis
29 Sep 23, 21:56 WIB | Dilihat : 1581
Iis Dahlia
09 Jun 23, 09:01 WIB | Dilihat : 1372
Karena Lawak Chia Sekejap, Goyang Hubungan Kejiranan
Selanjutnya
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 219
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 431
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 430
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 400
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya