PM X Malaysia Anwar Ibrahim

Malaysia Junjung Tinggi Hak Kedaulatan Negara

| dilihat 401

Perdana Menteri X Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim geram. Hal sedemikian tertampak kala Anwar Ibrahim merespon serangan udara zionis Israel terhadap Iran, bertajuk "Rising Lion," Jum'at dinihari (13/6/25).

Serangan zionis Israel dinihari itu, militer Israel itu menargetkan beberapa fasilitas nuklir dan rudal, yang mengakibatkan tewasnya beberapa komandan militer dan ilmuwan senior Iran.

Sebagai balasan atas serangan zionis Israel tersebut, Iran menembakkan rudal balistik ke beberapa lokasi di wilayah yang diduduki Israel, yang menyebabkan kerusakan bangunan. Beberapa orang dikabarkan tewas dan luka-luka.

Melalui akun X-nya, Anwar Ibrahim menyatakan, "Saya mengutuk dengan kata-kata yang sekuat mungkin, serangan militer Israel di Iran, termasuk serangan yang ditargetkan yang telah menewaskan para pemimpin senior Iran."

Anwar menilai, serangan udara Israel atas Iran merupakan tindakan sembrono dan sangat serius. Serangan yang akan semakin mengacaukan kawasan yang rapuh. "Tujuannya yang jelas adalah untuk menyabotase negosiasi yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Iran," tegasnya. "Hal ini juga terjadi di tengah pengawasan baru terhadap perilaku Israel di Gaza dan meningkatnya tekanan politik terhadap Benjamin Netanyahu."

Anwar menegaskan, Malaysia menyerukan kepada mitra Israel – terutama mereka yang memiliki pengaruh dan pengaruh – untuk memberikan tekanan maksimum guna menghentikan agresi lebih lanjut. "Masyarakat internasional tidak boleh mendukung tindakan yang menyabotase diplomasi dan membahayakan perdamaian global," tegasnya.

Kegeraman PM X Anwar Ibrahim diulangnya di Lumut Waterfront, Perak (Ahad, 15/6/25) sebagaimana dikabarkan Kantor berita Bernama. Ia bearada di Lumut Waterfront - Perak menghadiri upacara penutupan Program Perak MADANI Rakyat (PMR) 2025.

Memuji Ketahanan Iran

Lantang Anwar Ibrahim bersuara. "Malaysia menjunjung tinggi hak kedaulatan semua negara, termasuk Iran, yang menjadi korban serangan Israel baru-baru ini," katanya.

Anwar mengaku memberi tahu rekan-rekan Kabinet-nya, Malaysia harus menunjukkan kekuatannya. Kita adalah negara yang merdeka dan berdaulat, dan kita harus membela hak-hak sahabat kita, termasuk Iran, yang telah dirugikan. Kita membela hak Iran untuk membalas guna menegakkan martabat nasionalnya,” ungkapnya kemudian.

Anwar Ibrahim memuji ketahanan Iran dalam mengembangkan kemampuannya di berbagai sektor, termasuk militer, meskipun menghadapi sanksi ekonomi yang berkepanjangan.

“Iran terus melakukan penelitian dan menanamkan disiplin di kalangan pemudanya, untuk menekuni pengetahuan di bidang-bidang seperti kecerdasan buatan (karena beberapa pihak) menolak untuk bekerja sama... namun Iran telah berhasil maju,” ungkapnya.

“Sistem rudal anti-balistik Iran bahkan mampu mencapai Tel Aviv, sebagai balasan terhadap Israel,” cetusnya.

Pada saat yang sama, Anwar mengkritik sikap banyak negara Eropa, yang mengutuk serangan balasan Iran terhadap Israel.

"Banyak negara Eropa mengkritik dan menyatakan kemarahan terhadap Iran. Namun ketika Israel melancarkan serangannya, mereka tetap diam... Saya tidak sependapat dengan itu," katanya.

Hak Kedaulatan Semua Bangsa

Pemimpin Partai Keadilan, itu berucap, "Alhamdulillah, pimpinan Pemerintah Madani terus menjunjung tinggi prinsip membela hak dan kedaulatan semua bangsa."

Sabtu (15/6/25), di tengah pembukaan National Training Week (NTW) 2025 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Anwar menyatakan, Malaysia akan terus berbicara menentang ketidakadilan hak asasi manusia, meskipun menjadi mitra dagang dengan negara-negara yang terkait dengan Israel seperti Amerika Serikat. Hal tersebut, menurut Anwar Ibrahim merupakan bagian inti dari negara Madani yang merdeka dan berdaulat.

Anwar Ibrahim mengemukakan, “Itu sebabnya, kita tidak bisa mengabaikan ketidakadilan seperti di Gaza. Kita tidak peduli apakah negara tertentu menyukainya atau tidak, karena itu adalah penjajahan, penindasan, dan penghinaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Kemarin Israel menyerang Iran. Kami mengutuk keras kekerasan Israel dalam menyerang negara lain."

Anwar mengemukakan pula, bagaimana mungkin kita membiarkan negara yang bertindak sewenang-wenang. Bila Malaysia sebagai negara merdeka diam dan bungkam, serta membiarkan kewenang-wenangan itu terjadi, sangat memalukan.

Dalam konteks Malaysia,  Anwar Ibrahim memperingatkan para provokator dan agen asing yang berupaya mengganggu stabilitas Malaysia, seperti kasus pidana tahun 2022, melibatkan pasangan lokal yang ditangkap dan didakwa di pengadilan karena bekerja sama dengan agen badan intelijen Israel Mossad untuk memasuki negara itu melalui Thailand.

Ia juga mengingatkan warga Malaysia untuk tetap waspada dan tidak mudah tertipu, terutama dengan apa yang mereka lihat di media sosial. | sharia, delanova

Editor : delanova | Sumber : Bernama dan berbagai sumber
 
Seni & Hiburan
19 Nov 24, 08:29 WIB | Dilihat : 1700
Kanyaah Indung Bapak
20 Jul 24, 21:32 WIB | Dilihat : 2490
Voice of Baceprot Meteor dari Singajaya
Selanjutnya
Polhukam
15 Jul 25, 04:38 WIB | Dilihat : 130
Eropa dan Indonesia Berkomitmen Sama tentang Perdamaian
15 Jul 25, 04:39 WIB | Dilihat : 132
Sekjend PBB Kutuk Serangan Mengerikan di Gaza
15 Jul 25, 09:26 WIB | Dilihat : 182
Uni Eropa Permudah WNI Mendapatkan Visa Schengen
Selanjutnya