Australia Curigai Bu Ani Gatekeeper SBY

| dilihat 1861

JAKARTA, AKARPADI. Melalui gunjingan dengan beragam presumsi buruk, para diplomat Australia dan Amerika di Jakarta, seperti isi cable ‘rahasia’ yang bocor, itu nampak sangat mencurigai Bu Ani. Presumsi yang mendorong penyadapan, itu juga mereka sebarkan kepada sejumlah kalangan politisi di Indonesia.

Kecurigaan itu, antara lain presumsi, seolah-olah Bu Ani membatasi akses penasehat Presiden SBY. Bu Ani, mereka curigai, memperkuan peran sebagai gatekeeper bagi Presiden SBY. Sekaligus memengaruhi Presiden SBY dengan pandangan dan perspektif kebijakan yang dipilihnya sendiri.

Di dalam kabel diplomat Amerika Serikat di Jakarta itu juga diinformasikan presumsi tentang meningkatnya peran Bu Ani di Indonesia. Informasi itu segera menyebar ke kalangan intelijen Barat yang segera berkesimpulan, bahwa pengaruh Bu Ani sangat besar di Indonesia, dan dapat memberi pengaruh atas sikap Indonesia terhadap Australia. Walaupun, berulang kali dalam forum diplomasi internasional, sebaga Chief Diplomatic, Presiden SBY menegaskan sikap politik Indonesia yang berorientasi pada zero enemy.

Cable ‘rahasia’ itu juga mengipasi jaringan intelijen dan mata-mata Australia bersinergi dengan CIA untuk menyadap pesawat telepon Bu Ani ( yang menggunakan Nokia E90 dengan frekuensi G3 – Telkomsel). Melalui penyadapan itu, diharapkan para intelijen dan mata-mata dapat memantau koneksi dan pikiran Bu Ani.

Penyadapan juga dilakukan untuk maksud mengetahui urusan keuangan serta koneksinya dengan partai, termasuk pergeseran struktur dan basis kekuatan politik di Indonesia. Gunjingan berisi kecurigaan itu, tentu disenangi para mata-mata dan petugas badan intelijen Australia dan Amerika Serikat, yang kemudian terkoneksi dengan Barat.

Gunjingan diplomat itu juga mendorong kecurigaan besar mereka, yang kian penasaran untuk mengembangkan presumsi itu. Terutama dalam mempersiapkan apa yang mereka sebut sebagai ‘mempersiapkan dinasti keluarga.’ Dan, koneksi intens Bu Ani dengan kelompok-kelompok Islam untuk menggalang dukungan bagi Presiden SBY. Alhasil, berbekal kecurigaan yang mendalam, dilakukanlah penyadapan terhadap handset Bu Ani.

Aksi rahasia penyadapan, itu terbongkar, setelah pegawai kontrak US National Security Agency, Edward Snowden membuka informasi cable ‘rahasia’ itu. The Australian menyebut Snowden sebagai ‘agency kontraktor nakal.’ Snowden menceritakan, pada tahun 2009 DSD – Australia telah menargetkan penyadapan terhadap telepon Presiden SBY dan Ibu Ani.

Penyadapan terhadap handphone Bu Ani, dipandang sebagai aksi arogan Amerika dan Australia yang membiarkan badan intelijennya melakukan aksi mata-mata di luar kendali. Tapi, beberapa kalangan di Australia memandang bahwa membenarkan aksi penyadapan itu dengan alasan ‘keamanan nasional’ merupakan tindakan Australia yang sangat sembrono. | Bang Sem

 

 

Editor : N Syamsudin Haesy
 
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1095
Rumput Tetangga
Selanjutnya
Ekonomi & Bisnis
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 274
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 137
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya