Lanjutkan Peran Indonesia di Dunia Internasional

| dilihat 2473

JAKARTA, AKARPADINEWS. Com- Selalu ada peluang untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang mandiri, berdaya saing, dan berperadaban unggul. Optimisme itu mengemuka, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan informasi kepada wartawan di Halim Perdanakusumah, Jakarta, Minggu (15/12/13), usai melakukan kunjungan kerja ke Tokio – Jepang, sejak Kamis (12/12).

Pada kesempatan itu, Presiden SBY mengemukakan, posisi tawar Indonesia dalam hubungan di kawasan dan global meningkat. Hal itu seiring dengan meningkatnya peran Indonesia di kancah negara.

Posisi Indonesia, kini semakin penting di berbagai forum kerja sama dan juga organisasi internasional baik ekonomi, politik maupun keamanan.
 Selama sembilan tahun, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden SBY, seperti dikutip Antara dan berbagai media, makin ke depan. Kerja sama semakin maju.

“Dulu lihat, Indonesia kena krisis belum pulih seperti kurang setara (dalam forum internasional), sekarang ini dianggap true partners, mitra, dimintakan masukan
dan solusi yang baik," kata Presiden.

Untuk itu, Presiden SBY berharap, pemerintahan selanjutnya bisa melanjutkan dan mengembangkan peran Indonesia di forum internasional lebih baik lagi. “Saya berharap pemerintahan mendatang melanjutkan apa yang telah kita lakukan. Di ASEAN, Asia Timur dan dunia dalam konteks G20 dan Perserikaan Bangsa-Bangsa."

Peran Indonesia di kancah internasional itu sendiri merupakan bagian dari kepentingan nasional.

Lebih jauh Presiden SBY menegaskan, peluang selalu ada, masalah datang dan pergi, tidak ada negara yang merasa aman dan setiap saat tidak mengalami gejolak bahkan krisis. “Karena itu kita harus aktif bersama para sahabat kita, sambil mengelola permasalahan di negeri. Insya allah masalah yang kita hadapi ada solusinya." 



Dalam pertemuan tingkat tinggi peringatan 40 tahun hubungan Jepang - ASEAN yang berlangsung di Tokyo, jelas Presiden SBY, selain membicarakan agenda perekonomian seperti yang telah dibahas sejak KTT G-20 di St Petersburg Rusia, APEC Bali, dan KTT Asia Timur di Brunei Darussalam, juga membahas situasi ketegangan di kawasan Asia Timur.



Menurut Presiden SBY, Jepang mengganggap ketegangan di Asia Timur tak bisa dibiarkan. Jepang berharap, ASEAN memberikan kontribusi. “Terasa sekali situasinya, coverage media massa di Tokyo juga pada aspek keamanan," katanya.



Menjawab isu tersebut, Presiden Yudhoyono mengatakan, ada kesepakatan visi yang dihasilkan dalam pertemuan yang dihadiri oleh seluruh kepala negara anggota ASEAN, itu. Visi yang disepakati antara lain kerja sama menjaga keamanan dan stabilitas kawasan melalui sejumlah kerja sama dan menyelesaikan ketegangan dengan dialog dan menghormati nilai-nilai internasional.



"Kalau ada dispute, selesaikan secara damai, dan mencegah penggunaan militer, patuhi hukum internasional, lakukan dialog,” ujarnya.

 Pertemuan tingkat tinggi itu juga sepakat melaksanakan non traditional security thread, seperti peace keeping, bencana alam, terorisme. “Apalagi, Asia Timur sekarang masih panas, sementara di Laut China Selatan belum teduh benar kondisinya dan (kerja sama) relevan sekarang masuk ke dimensi politik," kata Presiden SBY.

KTT ASEAN – JEPANG itu dihadiri para kepala pemerintahan ASEAN, kecuali PM Thailand, Ying Luck yang menugaskan deputinya untuk hadir, semua kepala pemerintahan negara-negara ASEAN hadir dalam KTT Jepang – ASEAN itu.

Ying Luck sedang menghadapi kondisi yang belum kondusif di negaranya, akibat desakan pemimpin oposisi yang memaksanya mundur dengan cara mengerahkan massa demonstran |

Editor : Nur Baety Rofiq
 
Humaniora
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 102
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 518
Momentum Cinta
12 Mar 24, 01:26 WIB | Dilihat : 526
Shaum Ramadan Kita
09 Mar 24, 04:38 WIB | Dilihat : 446
Pilot dan Co Pilot Tertidur dalam Penerbangan
Selanjutnya
Ekonomi & Bisnis
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 276
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 139
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya