Perlu Menyusun Kembali Haluan Negara

| dilihat 2067

JAKARTA, AKARPADINEWS.COM | Forum Pemred (Pemimpin Redaksi) yang dipimpin Ketua Nurjaman Mochtar, menggelar rangkiaan pidato kebangsaan para pimpinan partai politik, Ketua DPR RI, Ketua BPK, Panglima TNI, sejumlah pimpinan BUMN, di Jakarta (Senin, 10/12). Rangkaian pidato kebangsaan yang disertai polling khalayak terbatas tentang haluan negara, itu diakhiri dengan penyerahan komitmen Jakarta dan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Selasa (11/12) di Bidakara Hall, Jakarta.

Gelar pidato kebangsaan yang diberi tajuk Kongres Kebangsaan, itu baru pertama kali diselenggarakan sepanjang Indonesia merdeka.

Prof. Dr. Jimly Ashshidiqie, Ketua Dewan Pakar Forum Pemred menyampaikan, kini bangsa Indonesia memerlukan komitmen bersama untuk menemukan kembali haluan negara. Salah satu caranya adalah membangun kembali kesadaran politik rakyat untuk membenahi bangsa ini. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, itu mengemukakan, kini terjadi penurunan partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan pemilihan umum.

Hal itu disebabkan oleh menurunnya kepercayaan rakyat terhadap penyelenggara negara. Terutama, karena citra politik dirusak oleh politisi dan partai politik nakal. Jimly mengajak semua kalangan, antara lain melalui forum Kongres Kebangsaan itu, untuk memikirkan, bagaimana agar negara hadir semua lini kehidupan.

Jimly memandang, diperlukan ide-ide dan gagasan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, salah satunya dengan menyampaikan gagasan tentang haluan negara untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Jimly berharap, pada Pemilihan Umum 2014 mendatang, partisipasi warga dalam pemilu mendatang dapat lebih baik.

Yudi Latif, Ketua Badan Pekerja Kongres Kebangsaan -- yang antara lain dianggotai oleh Christianto Wibisono, mantan wartawan Tempo – menyampaikan pidato pengantar yang substantif. Ia memaparkan proses perjalanan bangsa dengan segenap perubahan tafsir dan praktik berdemokrasi sejak kepemimpinan Soekarno. Yudi memandang, diperlukan kembali menggagas dimensi dan manifestasi spirit kebangsaan, yang tak hanya didominasi oleh para jenius di Jakarta.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko memaparkan potensi chaos bangsa dengan data dan fakta yang santat menarik. Mulai dari perubahan orientasi praktik demokrasi yang bergeser dari pemerintahan presidensial ke parlementer. Perkembangan otonomi daerah yang belum terkelola dengan baik, termasuk sinergi Kepala Daerah dan wakilnya yang tak berlangsung lama. Ia juga mengemukakan begitu banyaknya pejabat negara, tak terkecuali kepala daerah dan politisi di seluruh Indonesia yang diciduk penegak hukum karena korupsi.

Hadir dan bicara dalam forum ini, Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelfa, Ketua DPR RI Marzukie Ali, Ketua BPK Purnomo, Ketua DPD RI Irman Gusman, para pimpinan lembaga negara dan lembaga tinggi negara, pimpinan partai politik, sejumlah pimpinan BUMN, sejumlah Wakil Bupati, Pemimpin Redaksi, dan kalangan lainnya..

Editor : Nur Baety Rofiq
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 634
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 785
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 751
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Energi & Tambang