Jalan Lintas Tol Sumatera

Ruas Jalan Tol Terpanjang Pecahkan Rekor MURI

| dilihat 1094

Wajah-wajah sumringah mengembang pada Jumat (15/11)  di Ruas Terbanggu Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung (Terpeka) - Jalan Tol Lintas Sumatera. Kesumringahan itu tertampak di wajah Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan Direktur Utama Hutama Karya, Bintang Perbowo.

Presiden Joko Widodo menorehkan sejarah penting pembangunan bangsa ini. Dia meresmikan ruas Terpeka di jalan tol lintas Sumatera, itu. Dan, Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat jalan tol itu, sebagai ruas tol terpanjang di Indonesia

Jalan tol sepanjang 189 kilometer ini dibangun PT Hutama Karya (Persero) dengan waktu pengerjaan selama 841 hari atau kurang lebih 2,3 bulan saja.

Peresmian dan pemberian rekor MURI dilaksanakan di Gerbang Tol Simpang Pematang, kilometer 240 Simpang Pematang Panggang, Mesuji, Lampung, disaksikan Presiden Joko Widodo, menteri, gubernur, dan bupati yang hadir.  

Presiden Joko Widodo menyampaikan perasaannya. Dia bangga telah meresmikan Jalan Tol terpanjang di Indonesia ini. “Jalan Tol sepanjang 189 kilometer ini adalah Jalan Tol terpanjang yang pernah saya resmikan,” ungkap Joko Widodo diiringi tepuk tangan hadirin dan undangan.

Ia juga menjelaskan bahwa kehadiran Jalan Tol ini akan memberikan manfaat ekonomi, baik di level regional maupun nasional antara lain: penciptaan titik-titik ekonomi baru, penciptaan jaringan logistik, menyediakan fasilitas bagi sentra produksi lokal, penciptaan lapangan pekerjaan, serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia karena Jalan Tol tidak hanya ada di Jawa.

“Adanya tol ini artinya juga membangun peradaban baru di Sumatera dan meningkatkan mobilitas barang, jasa dan orang,” pungkasnya.

Jalan tol yang menelan biaya investasi sebesar Rp 21,9 Triliun ini melengkapi jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 145 kilometer yang sudah diresmikan terlebih dahulu dan beroperasi sejak bulan lalu.

Keduanya merupakan Ruas Tol Terpanjang di Indonesia peringkat pertama dan kedua yang menyambungkan Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan.

Dengan lebar jalur utama sebesar 3.6 M untuk tiap lajur, Jalan Tol Terpeka mampu menampung lebih dari 6.400 kendaraan setiap harinya. Terdapat 6 Gerbang Tol (GT) di sepanjang tol ini yaitu GT Gunung Batin di KM 26, GT Menggala yang ada di KM 43, GT Lambu Kibang di KM 61, GT Way Kenanga di KM 77, GT Simpang Pematang di KM 99, dan GT Kayu Agung di KM 188. Selain itu, Tol Terpeka juga memiliki 17 jembatan, 6 simpang susun dan 23 underpass yang akan memperlancar aksesibilitas serta perjalanan dari dan menuju ke arah Palembang, Sumatera Selatan.

Kelak, para pengendara juga dapat bersitirahat di 9 tempat istirahat yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian pembangunan, 5 tempat istirahat di jalur yang mengarah ke Kayu Agung, dan 4 sisanya untuk arah ke Bakauheni. Sebagai bentuk fasilitas keamanan bagi para pengguna tol, terdapat pula 13 unit mobil patroli, 23 unit mobil derek, 4 unit rescue car, 10 unit patroli jalan raya dari kepolisian, serta 8 unit ambulans.

Ditemui di tengah kegiatan peresmian, Direktur Utama Hutama Karya, Bintang Perbowo menyampaikan bahwa dengan diresmikannya ruas tol Terpeka ini, tentu akan membawa dampak positif terutama terhadap mobilitas masyarakat di wilayah Pulau Sumatera serta memperlancar alur distribusi melalui waktu tempuh yang singkat plus biaya yang terjangkau.

“Harapannya Tol ini akan membuka akses darat dari Lampung ke arah Palembang dan sebaliknya, juga diharapkan mampu merangsang pertumbuhan perekonomian, khususnya pada industri kelapa sawit dan karet yang tersebar di sepanjang jalur tol Terpeka ini,” terang Bintang. 

Diharapkan, beroperasinya ruas Terpeka itu, bisa segera berkontribusi dalam menggerakkan percepatan pertumbuhan ekonomi di Lampung.

Dalam analisis Bank Indonesia, sejalan dengan kuatnya permintaan domestik, ekonomi Lampung pada triwulan II 2019 mampu tumbuh sebesar 5,62% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2019 sebesar 5,21% (yoy).

Pencapaian pertumbuhan ekonomi tersebut juga melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi di periode yang sama selama 5 (lima) tahun terakhir, maupun pertumbuhan ekonomi Sumatera dan Nasional masing – masing sebesar 5,08% (yoy), 4,62% (yoy) dan 5,05% (yoy).

Di sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan II 2019 ditopang oleh konsumsi rumah tangga serta investasi. Sementara itu, meski pertumbuhan ekspor tercatat meningkat, namn belum mampu mengimbangi pertumbuhan impor yang lebih tinggi sehingga menjadi penahan pertumbuhan ekonomi. Di sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi Lampung ditopang oleh relatif solidnya kinerja pada industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor serta konstruksi.

Harapan Direktur Utama Hutama Karya, itu juga relevan dengan analisis Bank Indonesia, sesuai dengan pola historisnya, pada periode ramadhan, kondisi net outflow terjadi di wilayah Provinsi Lampung pada triwulan II 2019.

Pemberlakukan pembayaran non tunai di jalan tol, ini juga relevan dengan perkembangan transaksi pembayaran non tunai melalui SKNBI di Provinsi Lampung yang mengalami peningkatan,  seiring dengan aktivitas perekonomian yang meningkat.

Peningkatan transaksi pembayaran tunai dan non tunai tersebut diikuti dengan penggunaan uang elektronik yang terus mengalami peningkatan.

Sampai dengan triwulan II 2019, jumlah uang elektronik terus mengalami perkembangan dan pertumbuhani sejalan dengan meningkatnya pengetahuan dan keyakinan masyarakat terhadap penggunaan uang elektronik, di samping semakin baiknya infrastruktur pendukung.  

Kondisi ini tidak terlepas dari kampanye serta sosialisasi kepada masyarakat guna mendukung elektronifikasi dan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Termasuk upaya terus menerus mendorong clean money policy melalui penyediaan uang layak edar dengan meningkatkan intensitas kegiatan kas keliling, perluasan kerjasama penukaran uang dengan pihak Perbankan. | tontawi

Editor : Web Administrator | Sumber : HK dan berbagai sumber
 
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 429
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 999
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 236
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 712
Momentum Cinta
Selanjutnya
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1159
Rumput Tetangga
Selanjutnya