Catatan Lingkungan Hidup Bang Sem (3)

Kesederhanaan Peradaban dan Kesadaran Alamiah

| dilihat 3470

POLA interaksi masyarakat dengan alam dan ling­kungannya, berlangsung secara tradisional, mengingat lambannya proses penguasaan sains dan terknologi. Karena itu, mereka memerlukan fase yang sangat panjang untuk mampu menge­lola sumberdaya alam dengan kearif­an dan kecerdasan lokal, dan sains tekno­logi modern yang lebih dulu berkembangan di per­adab­an bangsa-bangsa yang hidup di belahan barat. Pro­ses transformasi berkembang, setelah manusia menemu­kan ber­­bagai pe­rangkat mobilitas manusia, yang kian hari berge­rak sangat cepat.

Wahyu suci, para nabi dan rasul, yang memandu manusia mengelola peradaban dan sumberdaya alam yang di­ciptakan Allah untuk kehidupan manusia, di­turunkan dan di­utus ke satu lokasi di atas mukabumi, yang me­mungkinkan ter­jadi penyebaran ke seluruh belahan bumi. Yaitu ke kawas­an yang sedang iklimnya. Di kawasan bumi inilah, sains, teknologi, arsitektur, ilmu teknik, industri, seni, dan beragam tradisi prak­sis mengolah pakaian, makanan, dan interaksi manusia dengan binatang dan tetumbuhan berlangsung. Lebih ke se­belah timur dalam gugusan ekuator, berkembang iklim yang sedang dengan peradaban manusia yang rela­tif se­derhana.

Di kawasan ini, jauh sebelum wahyu suci diturun­kan, serta para nabi dan rasul menjangkaunya, telah ber­kembang beragam nilai peradaban purba. Dan hanya mereka yang me­miliki basis nilai yang melandasi hubung­an manusia dengan alam --  kemudian -- yang dapat menerima wahyu suci sebagai­mana diajarkan para rasul-Nya. Karena kesederhanaan per­adaban mereka me­mungkin­kan terjadinya tradisi pemelihara­an alam, yang menjadi basis kehidupannya.

Kehidupan mereka dicirikan oleh tempat kediam­an, tata busana, makanan, dan pekerjaan. Rumah-rumah mereka terbuat dari kayu dan batu, dengan di­hiasi oleh hasil kerajin­an sebagai ekspresi nalar, nurani, rasa, dan indria. Pada tahap per­kembangan peradaban selanjut­nya, mereka memenuhi hidup­nya dengan aneka per­kakas yang mereka gali dari dalam bumi.

Untuk memenuhi kebutuhan terhadap perkakas hidup itulah, menurut Khaldun, mereka mengolah alam di sekitar­nya menjadi peralatan rumah tangga dan per­hiasan, dari olahan se­derhana atas logam.

DENGAN PERADABAN SEDERHANA, KOMUNITAS MANUSIA PURBA MENGELOLA ALAM DENGAN PERKAKAS HIDUPNYA YANG TERBATAS

Khasnya: emas, perak, besi, tembaga, timah hitam, timah putih, nikel, dan lainnya. Dari jenis logam itulah, mereka me­milih logam yang nilainya lebih tinggi untuk mem­buat mata uang sebagai alat transaksi se­samanya.

Kesederhanaan peradaban mereka, telah mem­bentuk kesadaran alamiah: mengelola potensi sumber­daya alam, khususnya tambang secara efisien. Jauh dari sifat berlebihan dalam segala dinamika dan pekerjaan mereka.

Meski  dalam pandangam Charles Issawi, penge­tahuan Khaldun tentang bumi tidak lebih unggul dari para failasuf lain­nya, beberapa pemikiran Khaldun dapat menjadi salah satu pijakan dalam memahami hakekat keberadaan alam dan manusianya. Khususnya dalam memahami ber­bagai produk tradisi dan budaya masyarakat di sekitar kawas­an yang kaya dengan sumber­daya mineral, gas, dan bumi. Khasnya, kawasan per­tambangan.

Khaldun menyebutkan, penduduk di daerah-daerah tengah, sebagaimana halnya bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara, kini, merupakan penduduk yang sederhana dalam fisik dan karakter. Juga dalam tata cara hidup se­hari-hari.

Se­luruh kondisi alam – dengan se­genap kekaya­annya – cukup di­butuhkan untuk cara hidup beradab. Sejak dari mencari peng­hidupan, membuat rumah tempat kediaman, keahlian, ilmu pe­ngetahuan, ke­pemimpinan, serta wibawa kekuasaan, ne­gara atau pe­merintahan, bangunan-bangun­an, firasat, ke­ahlian imaji yang tinggi, serta seluruh kondisi yang sederhana lainnya. | [bersambung]

Editor : Web Administrator | Sumber : foto Corpus
 
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 207
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 380
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 226
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya
Polhukam
19 Apr 24, 19:54 WIB | Dilihat : 121
Iran Anggap Remeh Serangan Israel
16 Apr 24, 09:08 WIB | Dilihat : 254
Cara Iran Menempeleng Israel
14 Apr 24, 21:23 WIB | Dilihat : 274
Serangan Balasan Iran Cemaskan Warga Israel
Selanjutnya