Peringkat ESG Pertamina Nomor Satu Dunia

| dilihat 686

JAKARTA | Peringkat Risiko ESG (Environmental, Social, Governance) PT Pertamina (Persero) naik menjadi peringkat satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas. Pertamina memimpin skor tertinggi dari 61 perusahaan dunia, berdasarkan peringkat dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics. Skor Pertamina per 1 Desember 2023 menjadi 20,7 (Medium Risk), naik dari sebelumnya 22,1 (Medium Risk). Skor Sustainalytics yang lebih rendah mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik. 

Demikian siaran pers Pertamina (Jum'at - 8 desember 2023). Dengan peringkat dan skor yang dirilis pada Desember 2023 ini, Pertamina dinilai berada pada tingkat risiko Medium dalam mengelola risiko terkait faktor-faktor ESG. 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina terus berkomitmen menjadi perusahaan energi kelas dunia yang ramah lingkungan dengan mengimplementasikan aspek-aspek Environmental, Social & Governance (ESG) guna mendukung target Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat.  

“Keberhasilan ini menjadi kado bagi Pertamina yang akan merayakan HUT ke-66. Peningkatan peringkat dalam pemeringkatan ESG secara global ini menjadi pendorong bagi Pertamina untuk terus memberikan dampak positif dan manfaat terbaik bagi masyarakat, lingkungan dan masa depan Indonesia dan komunitas global,” ujar Nicke.

Nicke menambahkan, Pertamina terus menjalankan tiga peran besarnya sebagai perusahaan energi nasional, yakni menjaga ketahanan energi nasional, menjalankan transisi energi melalui energi bersih dan energi baru terbarukan, serta aktif berkontribusi dalam mencapai NZE.

Pertamina juga terus menjalankan berbagai inovasi dekarbonisasi dengan memproduksi energi ramah lingkungan yang telah memberikan dampak positif bagi kinerja ESG perusahaan. Selain itu, Pertamina juga terus memperkuat aspek keselamatan kerja, tata kelola perusahaan, pemberdayaan masyarakat  dan pengembangan UMKM. 

“Pertamina akan terus mengukuhkan diri sebagai pemimpin transisi energi di Indonesia dengan mendayagunakan sumber daya alam yang dimiliki sehingga bisa mendorong bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” imbuh Nicke.

Sebagai informasi, peringkat Risiko ESG oleh Sustainalytics mengukur eksposur perusahaan terhadap risiko ESG yang material bagi tiap industri. Kemudian seberapa baik perusahaan mengelola risiko tersebut dan memberikan ukuran kuantitatif yang dapat dibandingkan di semua industri.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, pada proses assessment Sustainalytics, setidaknya terdapat 11 aspek yang menjadi fokus, di antaranya pada aspek E (environmental) adalah emisi dan limbah, karbon, serta biodiversity. Sedangkan aspek S (social) terkait sumber daya manusia di Pertamina, kesehatan dan keselamatan kerja, serta hubungan dengan komunitas sekitar. Pada aspek G (governance), yakni terkait tata kelola, penyuapan dan korupsi, serta etika bisnis. 

“Pertamina mampu mendemonstrasikan implementasi yang baik dan sesuai standar internasional pada parameter penilaian. Selain itu, naiknya skor ESG ini mencerminkan bahwa implementasi ESG Pertamina meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” jelas Fadjar.

Nicke Kembali Masuk 100 Wanita Berpengaruh Dunia

Kabar lain yang diperoleh dari Pertamina, Nicke Widyawati - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.

Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini. Nicke berada di peringkat ke-51 dan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani di peringkat ke-47. Posisi teratas dipegang oleh Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen disusul Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde, Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Penyanyi-penulis lagu Amerika, Taylor Swift.

Nicke sebelumnya telah masuk dalam daftar wanita berpengaruh dunia dari Fortune dan Forbes tiga tahun berturut-turut pada 2020, 2021 dan 2022.

Seperti tahun sebelumnya, Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.

“Untuk para pemimpin politik, kami menimbang produk domestik bruto dan populasi, untuk pemimpin perusahaan, pendapatan dan jumlah karyawan; dan media menyebutkan dan menjangkau semua,” tulis Forbes.

Forbes menyebut ketika Indonesia menjadi presiden G20 pada tahun 2022, Nicke Widyawati sukses mengemban amanah sebagai Ketua Gugus Tugas atau Chair Task Force Energy, Sustainability and Climate. Nicke berhasil membawa tiga rekomendasi utama yakni Percepatan Transisi untuk Energi Berkelanjutan, Memastikan Transisi yang Tepat dan Berkeadilan dan Keterjangkauan Energi. Sebagai Direktur Utama BUMN, Nicke senantiasa mendukung keputusan pemerintah Indonesia.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menilai pengakuan tersebut tidak terlepas dari dukungan seluruh stakeholder, manajemen dan pekerja Pertamina di seluruh Indonesia.

"Saya bersyukur dan berterima kasih atas penilaian baik dan pengakuan masyarakat Internasional terhadap Pertamina. Penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus bekerja lebih baik lagi dalam menjaga ketahanan energi nasional serta mensukseskan transisi energi dalam rangka pencapaian Net Zero Emission,” ujar Nicke. | rilisa

Editor : delanova | Sumber : pertamina
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 741
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 898
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 849
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Energi & Tambang