Bukan Fans Club SBY

| dilihat 2066

PARTAI Demokrat didirikan tidak semata-mata untuk berkuasa. Bagi partai yang didirikan 9 September 2001, ini kekuasaan hanyalah sarana untuk mewujudkan keinginan luhur rakyat Indonesia. Yakni, mencapai pencerahan dalam kehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur, menjunjung tinggi semangat Nasionalisme, Humanisme dan Internasionalisme, atas dasar ketakwaan kepada Tuhan yang maha Esa dalam tatanan dunia baru yang damai, demokratis dan sejahtera.

Karenanya, ada garis yang jelas, agar partai berfungsi secara optimal dengan peranan yang signifikan di dalam seluruh proses pembangunan Indonesia baru. Pembangunan yang dijiwai semangat reformasi serta pembaharuan di semua bidang kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan ke dalam formasi sebagaimana telah diikrarkan para pejuang, pendiri pencetus Proklamasi kemerdekaan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Titik beratnya adalah upaya mewujudkan perdamaian, demokrasi (Kedaulatan rakyat) dan kesejahteraaan.

Partai ini juga megemban misi, meneruskan perjuangan bangsa dengan semangat kebangsaan baru dalam melanjutkan dan merevisi strategi pembangunan Nasional sebagai tumpuan sejarah.  Kehadiran Partai Demokrat (PD), dengan demikian, adalah melanjutkan perjuangan generasi-generasi sebelumnya yang telah aktif sepanjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sejak melawan penjajah merebut Kemerdekaan, merumuskan Pancasila dan UUD 1945, mengisi kemerdekaan secara berkesinambungan hingga memasuki era reformasi.

Misi lain yang diemban partai adalah: Memperjuangkan tegaknya persamaan hak dan kewajiban warganegara tanpa membedakan ras, agama, suku dan golongan dalam rangka menciptakan masyarakat sipil (civil society) yang kuat, otonomi daerah yang luas, serta terwujudnya representasi kedaulatan rakyat pada struktur lembaga perwakilan dan permusyawaratan.

Merujuk pada visi dan misinya, itu maka Partai Demokrat dikhidmatkan sebagai partai modern dan terbuka dengan basis ideologi yang jelas: nasionalisme religius. Basis nilainya juga jelas: Ketuhanan, Kerakyatan, Kebangsaan. Secara konseptual, semua itu menegaskan, Partai Demokrat adalah partai politik yang jelas identitasnya. Bukan fans club SBY, seperti sering dicemoohkan orang. Apalagi sekadar kerumunan orang yang menjadikan partai untuk memenuhi hasrat pribadi.

Soalnya tinggal, bagaimana PD mereaktualisasi dirinya sesuai dengan visi dan misi, serta spirit dan tujuan pendiriannya. Terutama kini, ketika rakyat memberikan amanah dan kepercayaan kepadanya, dan Tuhan menakdirkannya sebagai the rulling party alias partai pengendali pemerintahan. Tentu dengan menerapkan prinsip-prinsip politic best practice, seperti sering dikemukakan Ketua Dewan Pembina, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Yakni, politik cerdas, bersih, dan santun.

Dari sudut pandang political imagineering (rekacita aktivisme politik), paling tidak, PD mesti memusatkan perhatian pada focal concern-nya. Yaitu: Pemerintahan yang bersih berbasis good governance; Pembangunan pro growth – pro poor – pro job – pro environment; dan Pemberdayaan masyarakat berorientasi kemandirian dan peradaban unggul. Secara proporsional, focal concern, itu mewujud dalam berbagai program aksi yang senyatanya mesti dirasakan rakyat.

Perwujudan kongkretnya adalah ikhtiar PD sebagai pelopor penegakan demokrasi beradab yang berpijak di atas konstitusi, sehingga mandatori yang diberikan rakyat dapat terlaksana dengan baik; Pemberantasan korupsi dan penegakan hukum secara berkeadilan; Pemberdayaan masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha; Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak untuk mencapai kualitas hidup keluarga sesuai human development index (HDI). Karenanya, proses kaderisasi internal partai mesti menjadi prioritas program yang dilaksanakan serentak dan serempak.|

 

Editor : Nur Baety Rofiq
 
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 168
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 339
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 365
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 335
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya
Seni & Hiburan
03 Des 23, 14:05 WIB | Dilihat : 432
Kolaborasi Pelukis Difabel dengan Mastro Lukis
29 Sep 23, 21:56 WIB | Dilihat : 1503
Iis Dahlia
09 Jun 23, 09:01 WIB | Dilihat : 1322
Karena Lawak Chia Sekejap, Goyang Hubungan Kejiranan
Selanjutnya