Membuka Tabir Kehidupan Purba Lewat Lukisan di Atxurra

| dilihat 3016

AKARPADINEWS.COM | PERJALANAN hidup manusia selalu dihiasi karya seni. Karena seni merupakan produk ekspresif manusia saat mengaktualisasikan naluri estetikanya. Karya seni yang dikreasikan manusia itu sejalan dengan daya logika manusia.

Sejak jaman purba, manusia telah menciptakan karya seni. Manusia kala itu mengkreasikan naluri seninya dengan melukis berbagai macam gambar di dinding-dinding gua. Lukisan manusia purba tertua disinyalir di temukan Gua Maros, Sulawesi Selatan. Lukisan itu diperkirakan berusia 40 ribu tahun.

Tim arkeolog yang terdiri dari peneliti asal Australia dan Indonesia menemukan karya seni purba itu sekitar tahun 2013. Temuan itu jika didalami akan membuka tabir rahasia kehidupan manusia di kala itu. Lukisan-lukisan di gua, memang banyak ditemukan. Namun, umumnya hanya satu atau beberapa lukisan saja. Jarang ditemukan ada lukisan purbakala yang ditemukan dalam jumlah banyak dalam sebuah gua.

Baru-baru ini, seorang arkeolog, Diego Garate, dan penjelajah gua, Inaki Intxaurbe, menemukan kumpulan lukisan purbakala yang jumlahnya cukup banyak di Gua Atxurra, Spanyol. Gua tersebut terletak di Desa Berriatua, sekitar 50 kilometer dari Kota Basque Bilbao.

Di gua tersebut, Garate dan Intxaurbe menemukan 70 lukisan purbakala. Berdasarkan pengamatan Garate, kumpulan lukisan itu berusia kurang lebih 14 ribu tahun yang lalu atau pada periode Upper Paleolithic.

Pada periode itu, manusia sudah memasuki fase perkembangan peradaban. Manusia purba sudah mampu menggunakan dan menciptakan alat bantu, seperti perkakas batu dan sebagainya, untuk memudahkan aktivitas kehidupannya. Perkembangan peradaban itu kemudian membentuk kebudayaan dasar sebagai bentuk wahana ekspresi diri.

Dari temuan itu, disimpulkan manusia purba mulai mengenal cara menggambar yang kemudian berkembang menjadi seni lukis. Tak hanya itu, manusia purba juga mengenal bentuk dasar dari seni musik. Kesimpulan bahwa kumpulan lukisan dalam Gua Atxurra masuk periode Upper Paleolithic didapatkan setelah menganalisis unsur goresan pada lukisan tersebut, yang menggunakan warna hitam dari batubara.

Untuk dapat digunakan sebagai alat lukis, batubara itu diruncingkan dengan menggunakan perkakas batu. Sementara tipe gambar dan alat lukisnya sangat konsisten, serupa dengan lukisan purba yang dibuat pada zaman Upper Paleolithic.

Di kumpulan lukisan purbakala itu, mayoritas objek yang digambar adalah mahluk hidup, khususnya binatang seperti bison, kuda, kambing, dan rusa. Garate pun menilai, lukisan-lukisan dengan objek binatang itu merupakan jenis-jenis hewan yang diburu oleh manusia purba. Hewan yang paling banyak muncul dalam kumpulan lukisan itu ialah bison.

Hal itu, menurut Garate, menunjukkan bahwa bison merupakan komoditi utama di Benua Eropa pada era Upper Paleolithic. Salah satu lukisan yang menarik ialah lukisan bergambar seekor bison dengan punggung tertancap banyak tombak.

Penemuan ini memang memakan waktu sangat lama. Sejak penemuan Gua Atxurra pada tahun 1929, baru pada tahun 2014, dilakukan penelitian kepurbakalaan di dalam gua tersebut. Dan, pada September 2015, tim peneliti berhasil menemukkan petunjuk akan adanya kumpulan lukisan purba tersebut setelah menjangkau 300 meter dari permukaan bumi.

Penemuan kumpulan lukisan purba oleh Garate dan Intxaurbe merupakan upaya lanjutan dari penelitian sebelumnya. Garate dan Intxaurbe berhasil menemukan 70 lukisan purba tersebut setelah masuk 100 meter lebih dalam ke dalam gua.

Mereka berdua harus melewati jalur yang sempit dan terjal. Belum lagi jarak stalagnit yang begitu dekat dengan kepala mereka sehingga menyulitkan keduanya untuk bergerak.

Saat keduanya berada di lokasi kumpulan lukisan purbakala itu, mereka merasa sedikit kesulitan karena guratan lukisan itu sudah cukup memudar. Butuh mata yang terlatih untuk memastikan guratan itu merupakan lukisan purbakala atau bagian dari garis air pada dinding gua.

Setelah penemuan Garate dan Intxaube itu dikabarkan ke publik, pemerintah setempat pun menetapkan Gua Atxurra sebagai daerah terbatas. Keputusan itu dilakukan untuk mempermudah para arkeolog menemukan artefak kepurbakala lainnya di dalam gua itu.

Kumpulan lukisan purba itu dapat dikatakan sebagai galeri seni lukis tertua di dunia. Pasalnya, kumpulan lukisan itu cukup banyak, jarang ditemukan di situs-situs kepurbakalaan yang memiliki jumlah kumpulan lukisan sebanyak itu.

Penelitian di Gua Atxurra harus dilanjutkan agar menemukan petunjuk atas kehidupan manusia purbakala. Petunjuk-petunjuk itu akan sangat membantu untuk memahami akar hubungan manusia dengan seni dan bagaimana pola perkembangannya sebagai suatu bentuk ekspresi manusia.

Penelitian itu bisa menjadi jawaban dari evolusi manusia purba hingga menjadi manusia modern. Bukan tidak mungkin, penemuan lanjutan dari penelitian itu kelak akan menjadi kunci pemahaman perkembangan suatu peradaban purbakala ke peradaban modern. Dan, kemungkinan setiap lukisan purbakala yang tersebar di berbagai belahan dunia saling terkait satu dengan lainnya sebagai bentuk pertautan kebudayaan universal manusia purba pada zaman dulu.

Muhammad Khairil

Editor : M. Yamin Panca Setia | Sumber : Daily Mail
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 634
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 784
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 751
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Seni & Hiburan
03 Des 23, 14:05 WIB | Dilihat : 432
Kolaborasi Pelukis Difabel dengan Mastro Lukis
29 Sep 23, 21:56 WIB | Dilihat : 1503
Iis Dahlia
09 Jun 23, 09:01 WIB | Dilihat : 1322
Karena Lawak Chia Sekejap, Goyang Hubungan Kejiranan
Selanjutnya