Zero yang Gagah dan Mentereng

| dilihat 2586

AKARPADINEWS.COM | KENDARAAN bebas polusi menjadi tren otomotif saat ini. Itu menunjukan semakin arifnya industri otomotif untuk memproduksi kendaraan yang ramah lingkungan. Salah satunya, Zero, pabrikan asal Amerika Serikat, yang meluncurkan beberapa varian sepeda motor listrik antipolusi.

Zero kini merambah ke Indonesia. Ada empat model motor yang ditawarkan yakni Zero FX, Zero DS, Zero S, dan Zero SR. Masing-masing jenis motor listrik itu memiliki kelebihan dan keunikannya masing-masing.

Zero FX adalah sepeda motor listrik berbentuk sepeda motor trail. Trail listrik ini memiliki dua jenis, yakni ZF2.8 untuk kapasitas daya 2.8 Kwh dan ZF5.7 untuk kapasitas daya 5.7 Kwh. Kedua jenis motor tersebut berjenis Z-Force yang dimodifikasi menjadi motor trail.

Tenaga listrik yang terdapat dalam baterai sepeda motor ini dapat dimaksimalkan kekuatannya. Dengan begitu, Zero FX memiliki daya yang handal saat menapaki jalan menanjak, yang membutuhkan tenaga yang melebihi mesin motor umumnya.

Selain itu, mesin dengan teknologi pendingin otomatisnya mampu membuat energi yang digunakan efisien. Ketika mesin tengah mendingin, daya listrik yang telah digunakan dapat dikembalikan ke baterai sehingga terjadi sirkulasi energi yang bersih. Mesin ini mampu memberikan kecepatan maksimum kepada kedua tipe Zero FX hingga 137 kilometer per jam.

Sepeda motor listrik ini juga dilengkapi dengan teknologi quick charge untuk mengisi daya listrik yang tidak membutuhkan waktu yang lama. Untuk tipe ZF2.8 hanya membutuhkan 3,7 jam dan ZF5.7 membutuhkan waktu lebih lama yakni 7,4 jam dari kondisi baterai terkuras hingga 95 persen.

Motor Zero FX memiliki desain yang kokoh dan modern. Wajahnya yang dipasang lampu LED membuatnya terkesan futuristik. Desainnya juga menyamarkan kendaraan ini seakan-akan bukan sepeda motor listrik.

Sedangkan untuk Zero DS, Zero S, dan Zero SR masing-masing merupakan jenis sepeda motor streetbike. Sama halnya dengan Zero FX, ketiga sepeda motor ini dijejali mesin Z-Force. Hal yang membedakan ialah mesin ini telah dimodifikasi khusus untuk memaksimalkan kecepatan kendaraan.

Dengan modifikasi itu, masing-masing tipe motor memiliki kecepatan lebih cepat dari Zero FX. Pada Zero DS, mesin Z-Force memberikan kecepatan maksimum hingga 158 kilomter per jam. Untuk Zero S, Z-Force memberikan kemampuan kecepatan hingga 153 kilomter per jam. Dan, pada Zero SR, motor tersebut mampu dengan kecepatan maksimum 164 kilomter per jam.

Ketiga seri motor listrik tersebut memiliki body yang sangat kekar. Bahkan, bagasi penyimpanan baterai lithium ion sepeda motor listrik ini menyerupai tangki bensin streetbike pada umumnya. Tampilannya menyerupai motor umumnya.

Selain itu, desain lampu depan LED dan lekuk body-nya menampilkan wujud futuristik dan dinamis. Desain itu menjadikan Zero DS, Zero S, dan Zero SR menjadi streetbike dengan wajah modern.

Sepeda motor listrik besutan Zero memiliki beberapa kelebihan dibandingkan sepeda motor listrik lainnya. Pertama, keberadaan speaker di bawah joknya. Fungsinya ialah untuk mengeluarkan bunyi laiknya bunyi knalpot motor bensin.

Dengan demikian, sepeda motor listrik ini akan bersuara garang seperti mempunyai knalpot dan mesin laiknya sepeda motor berbahan bakar bensin. Keberadaan speaker ini juga menjadi kelemahan motor listrik Zero. Karena, speaker itu berfungsi untuk mengeluarkan suara motor yang tidak terlalu penting.

Memang suara menggerung sepeda motor berkapasitas cc besar dapat menambah gaya pemiliknya. Akan tetapi, pada sepeda motor listrik, sepertinya suara tersebut tidak diperlukan. Dengan segala fiturnya, sepeda motor listrik justru memiliki kelebihan, tanpa harus bersuara meraung-raung yang membisingkan.

Kedua, keempat jenis sepeda motor ini memiliki desain laiknya sepeda motor umumnya yang berbahan bakar bensin. Pembedanya hanya terdapat pada tidak adanya tuas kopling untuk mengoper percepatan seperti sepeda motor bensin umumnya.

Kelebihan lainnya dari sepeda motor listrik besutan Zero ialah rangka chasis-nya dibuat dari aluminium alloy yang dibentuk dengan metode hydroformed. Bahan aluminium tersebut bukan sembarang aluminium karena Zero menggunakan aluminium yang biasa digunakan untuk membuat rangka pesawat terbang.

Aluminium standar pesawat terbang itu membuat semua sepeda motor listrik besutan Zero menjadi kokoh sekaligus ringan. Dengan demikian, sepeda motor listrik Zero mampu bermanuver dengan ringan dan leluasa tanpa terbebani beban rangkanya.

Keempat, suspensi sepeda motor listrik Zero menggunakan besutan Showa. Suspensi ini dibuat khusus oleh Showa untuk seluruh varian sepeda motor listrik Zero yang mampu beradaptasi dengan segala jenis landasan pacunya. Suspensinya begitu responsif, sehingga pengendara tidak akan merasakan gundukan di jalan.

Suspensi sangat mudah diatur. Pengendara dapat mengatur tingkat responsif suspensinya sesuai keinginannya. Pengaturan suspensi yang mudah tersebut dapat memberikan karakteristik kepada sepeda motor listrik Zero sesuai dengan gaya berkendara pemiliknya.

Dengan segala kelebihannya, sepeda motor listrik Zero dibanderol dengan harga fantastis. Untuk memilikinya, pecinta sepeda motor harus merogoh kocek hingga lebih dari Rp200 juta.

Belum lagi biaya perawatannya. Segala onderdil yang diperlukan juga belum diproduksi sendiri di Indonesia. Bila terjadi kerusakan, pemiliknya harus membelinya langsung dari penyuplai di luar negeri, khususnya untuk perawatan baterainya.

Tapi, sepeda motor ini dapat menjadi pilihan bagi pecinta sepeda motor berkantung tebal yang ingin melaju dengan sepeda motor listrik secara ekslusif di jalan raya. Tongkrongan sepeda motor listrik Zero juga tidak kalah dengan sepeda motor berkapasitas mesin cc besar.

Muhammad Khairil

Editor : M. Yamin Panca Setia
 
Seni & Hiburan
03 Des 23, 14:05 WIB | Dilihat : 432
Kolaborasi Pelukis Difabel dengan Mastro Lukis
29 Sep 23, 21:56 WIB | Dilihat : 1503
Iis Dahlia
09 Jun 23, 09:01 WIB | Dilihat : 1322
Karena Lawak Chia Sekejap, Goyang Hubungan Kejiranan
Selanjutnya
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 168
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 339
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 365
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 335
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya