Surya Darma Sahabat Terbarukan

| dilihat 1942

SALAH seorang sahabat yang ada-nya selalu menyenangkan dan tiada-nya selalu terindukan adalah Surya Darma.

Ketua Masyarakat Energi baru Terbarukan Indonesia (METI) dan Taman Iskandar Muda, ini selalu menginspirasi. Aktivitasnya luar biasa. Hanya sekali sekala saja bisa jumpa dan beraktivitas bersama, jalan sehat. Selebihnya, hanya jumpa di WAG (Whatsapp Group).

Intelektual lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), yang sempat berkiprah sebagai profesional mengurusi Geothermal di Garut, itu sangat padat jadualnya.

Dia keliling belahan dunia diundang untuk berbagi pandangan, pengalaman, dan pengetahuan. Beragam forum tentang energi baru terbarukan di seantero dunia, melibatkannya. Terakhir di Polandia.

Surya, salah satu aset penting bangsa ini terkait dengan energi baru dan terbarukan. Bagi kami, dia juga aset sangat penting sebagai sahabat yang selalu terbarukan.

Acap jumpa dengan Surya, ada saja yang baru dan terbarukan. Tak hanya soal ladang angin, panas bumi, energi matahari, dan energi yang bersinggungan dengan semesta. Bahkan energi yang memperkaya dimensi kedalaman insaniah kita.

Tak jarang, kami meminta dia untuk mengisi energi baru dan terbarukan terkait dengan spiritualitas, termasuk berdo'a. Ketika menggelar upacara 17 Agustusan di Kebun Binatang Ragunan, Surya menggugah dengan do'a (yang saya sebut sebagai do'a kebangsaan).

Putera asal Nangröe Aceh Darussalam (NAD) yang tegas dalam bersikap, ramah dalam berinteraksi, tangkas dalam beriskusi, dan ikhlas berbagi pengetahuan, itu selalu mengusik imaji saya tentang optimisme.

Saya belajar banyak tentang optimisme dalam konteks hidup berkelanjutan acapkali kita mau berfikir tentang relasi manusia - alam dan Allah, al Khalik.

Penjelasan Surya tentang energi acapkali menjentik imajinasi tentang format baru masa depan -- dengan pendekatan visioneering -- yang boleh jadi tak kan pernah terkunjungi.

Dari sisi spiritual penjelasan Surya tentang energi baru dan terbarukan, menghantarkan pemahaman kita tentang siklus kehidupan yang tak kan berhenti, sebelum tiba di batas akhir zaman yang ditentukan Allah.

Saya belajar banyak tentang energi baru terbarukan dari Surya, meski saya terus berkeyakinan, sebenarnya eksplorasi pemahaman tentang energi berbasis fosil, seperti minyak, gas bumi, dan batubara juga terbarukan.

Tentu, sepanjang Allah belum hendak melantakkan semesta melalui suatu peristiwa yang sejak kecil kita sebut dengan 'kiamat,' -- yang saya yakini akan terjadi.

Secara historis, Allah sudah mengirimkan isyarat faktual dan imajinatif tentang hal itu. Ada momen yang saya sebut sebagai 'fase uji coba kiamat,' yaitu ketika terjadi big bang ke enam, kala gletser mencair, banjir besar terjadi, sehingga paparan Sunda (meminjam istilah Stephen Oppenheimer dan Santos) terbentuk semenanjung Malaya dan kepulauan Indonesia seperti saat ini.

Nabi Nuh beroleh tugas menyelamatkan keberadaan manusia, hewan, dan tumbuhan, sehingga memungkinkan berlanjutnya kehidupan, termasuk peradaban (di dalamnya terdapat kebudayaan) manusia.

Sebagai sahabat terbarukan (karena selalu mentransformasi informasi dan pengetahuan anyar) tentang energi dan korelasinya dengan peradaban manusia, Surya seperti namanya : mendarmakan dirinya laksana matahari tak pernah bosan mengabdikan dirinya bagi kehidupan manusia.

Dari Surya saya belajar hakekat hidup manusia, yang dalam filosofi Jawa disebut "Urip iku urup," atau dalam terminologi islam disebut, "hairun naas anfa'uhum lin naas." (sebaik-baiknya manusia adalah yang banyak manfaatnya bagi manusia lain).

Dalam konteks kehidupan ke depan, agaknya, pemerintah melalui Kementerian Energi Sumberdaya Manusia (ESDM) perlu merawat Surya dan begitu banyak ahli yang komitmennya terhadap ketahanan energi begitu besar, dan konsisten dalam menggerakkan energi baru terbarukan bagi kemaslahatan rakyat dan bangsa. | sem haesy

Editor : Web Administrator
 
Energi & Tambang
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 633
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 782
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 750
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya