Bincang Ujung Tahun Presiden SBY - Prabowo - Yusril

Bersaing Damai, Hindari Krisis Konstitusi

| dilihat 1794

JAKARTA, AKARPADINEWS. Pekan penghujung tahun 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memanfaatkan waktu berbincang dan sharing dengan sejumlah pemimpin bangsa lainnya. Pada Selasa (24/12) Presiden SBY berbincang dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang di Kantor Presiden, kompleks Istana Merdeka, Jakarta.

Dengan Prabowo, Presiden SBY bertukar pandangan soal kenegaraan dan memastikan semua program pemerintah berjalan dengan baik. "Presiden SBY dan Pak Prabowo dalam pertemuan tadi bertukar pendapat atau sharing tentang bagaimana mengelola negara ini, memastikan semua program berjalan dengan sistematis. Pak Prabowo juga mengapresiasi kepemimpinan SBY dalam sembilan tahun terakhir," ungkap Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha.

Prabowo sendiri menjelaskan, ia secara berkala menghadap Kepala negara. Antara lain, membahas berbagai masalah dan perkembangan mutakhir, seperti politik dan ekonomi. Termasuk berbagai pandangan ihwal kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengelola pemerintahan dan negara.

"Pertemuan kami sangat produktif, utamanya menjelang tahun 2014. Pandangan saya dan Bapak Presiden sama, agar tahun politik mendatang bisa berjalan lancar dan keputusan-keputusan besar bisa dilakukan dalam suasana yang penuh kekeluargaan dan tanggung jawab sebagai warga bangsa," jelas Prabowo.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu juga mengungkap, Presiden SBY menghendaki suasana yang demokratis, adil dalam melaksanakan Pemilu 2014 nanti. Presiden dan Prabowo sama menghendaki, semua calon presiden bersaing positif dengan cara-cara yang baik.

"Saya merasa besar hati mendengar komitmen beliau terhadap kehidupan demokrasi di Indonesia. Beliau ingin turun panggung dengan baik serta memberi contoh pada saat transisi atau proses serah terima, bisa dilakukan dengan penuh kerukunan dan kekeluargaan," ungkap Prabowo lagi, seperti disiarkan presidenri.go.id.

Presiden SBY memang sering melakukan pertemuan dengan tokoh politik, tokoh masyarakat dan pemuka agama, serta tokoh bisnis. Pertemuan biasanya membahas persoalan mengelola bangsa, baik dari aspek politik, ekonomi, hukum, maupun sosial. Maret lalu, Presiden SBY juga bertemu Prabowo Subianto dan sejumlah tokoh lain.

Dalam pertemuan itu, biasanya Presiden SBY menyampaikan gambaran keadaan kepada para tokoh politik Indonesia itu.

Sebagai pimpinan salah satu partai, Prabowo merasa penjelasan Presiden SBY sangat penting. Misalnya soal Daftar Pemilih Tetap (DPT), Presiden telah memanggil Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan menegaskan perlu membersihkan DPT.

"Beliau juga ingin KPU memanggil semua pimpinan partai politik untuk bersama membersihkan DPT itu," tegas Prabowo.

"Gerindra sangat mengapresiasi kepemimpinan Presiden SBY dalam sembilan tahun terakhir. Di tengah gejolak dunia, Indonesia masih bisa dikendalikan dengan baik."

Dengan Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra yang pernah menjadi Menteri Sekretaris Negara di pemerintahannya, Presiden SBY mendiskusika ihwal tata negara dan konstitusi. Khasnya, peran Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Menurut Yusril, pertemuan itu sangat karib dan bersahabat. “Mudah-mudahan membawa kebaikan pada kami yang bertemu, serta bangsa dan negara kita ke depan," ujar Yusril Ihza Mahendra kepada Pers, usai pertemuan itu.

Yusril juga menjelaskan, dalam perbincangan itu, keduanya bertukar fikiran tentang kemungkinan terjadinya krisis konstitusi. Termasuk Undang Undang Mineral dan Batu Bara (Minerba). Presiden SBY meminta Yusril mengkaji tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi krisis konstitusi.

Yusril berpendapat, sebaiknya MPR difungsikan lagi sebagai lembaga tinggi negara jika terjadi krisis konstitusi. "Ini masalah-masalah yang terkait eksistensi negara kita, coba Pak Yusril pikirkan bagaimana ke depannya."

Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha yang menemani Yusril memberikan keterangan pers, membenarkan keterangan Yusril. Baik Presiden SBY maupun Yusril saling bertukar pikiran mengenai masalah tata negara dan konstitusi. "Presiden SBY mendengarkan masukan dari perspektif hukum dari Pak Yusril untuk melihat beberapa hal yang tadi disampaikan Pak Yusril," kata Julian. | prigoid

Editor : Web Administrator | Sumber : presidenri.go.id
 
Seni & Hiburan
03 Des 23, 14:05 WIB | Dilihat : 431
Kolaborasi Pelukis Difabel dengan Mastro Lukis
29 Sep 23, 21:56 WIB | Dilihat : 1502
Iis Dahlia
09 Jun 23, 09:01 WIB | Dilihat : 1321
Karena Lawak Chia Sekejap, Goyang Hubungan Kejiranan
Selanjutnya
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 633
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 781
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 750
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya