Film Dr. Strange

Pertarungan Penyihir di Dunia Marvel

| dilihat 2680

AKARPADINEWS.COM | MARVEL Studio kembali menggebrak layar lebar dengan meluncurkan film terbarunya Dr. Strange pada 25 Oktober 2016. Bagi penonton yang tak akrab dengan cerita komik Marvel, tokoh ini cukup asing. Namun, di dalam dunia Marvel Comic, Strange merupakan tokoh penting dan memegang peranan penting dalam beberapa peristiwa dalam komik.

Tokoh ini muncul pertama kali pada komik Strange Tales #110 (1963). Karakter yang diciptakan oleh Stan Lee dan Steve Ditko ini muncul dalam salah satu sempalan cerita dalam komik tersebut.

Kemunculan Strange dalam komik tersebut menarik pecinta komik saat itu. Hal yang membuat tokoh itu cukup terkenal ialah Strange merupakan pahlawan super dengan kekuatan sihir. Pada masa itu, pahlawan super milik Marvel lebih identik dengan kekuatan yang berasal dari teknologi, mitologi, dan serum super.

Cerita dalam komik Strange Tales #110 itulah yang kemudian menjadi alur utama dalam film Dr. Strange. Sebagai film ke 13 Marvel Studio, film ini mengangkat waktu pasca film Captain America: Civil War (2016).

Film ini diawali dengan menceritakan tentang seorang dokter saraf jenius bernama Dr Stephen Strange yang diperankan Benedict Cumberbatch. Kemahirannya cukup diakui di rumah sakit tempatnya bekerja. Bahkan, saat koleganya, Dr Christine Palmer yang diperankan Rachel McAdams, menangani pasien kasus khusus yang memusingkan, Strange menjadi tempat berkonsultasi.

Kejeniusan Strange itu juga dibarengi dengan sisi keangkuhan dan egoismenya sebagai dokter. Sikap angkuh dan ego itu kemudian harus dibayar mahal Strange tatkala dirinya mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai kendaraannya.

Kecelakaan itu menyebabkan tangannya mengalami cedera saraf serius sehingga tidak bisa berfungsi. Operasi yang dijalaninya pun tak juga membuat tangannya sembuh. Hal itu membuat Strange putus asa. Hingga akhirnya, dia mendengar kabar dari asistennya akan pasien lumpuh dari pinggang ke kaki bisa berjalan lagi bernama Jonathan Pangborn yang diperankan Benjamin Bratt.

Setelah bertemu Pangborn, Strange mengetahui, bahwa dia sembuh setelah mengunjungi Kamar-Taj. Akhirnya, atas keputusasaannya, Strange mencari Kamar-Taj untuk mendapatkan pertolongan atas kerusakan saraf di kedua tangannya.

Pencarian itu mengantarkan Strange ke Nepal. Saat tengah melakukan pencarian, Strange diserang segerombolan preman lokal yang ingin merampoknya. Beruntung, datang seorang berjubah menolongnya. Pria berjubah itu ialah Mordo yang diperankan Chiwetel Ejiofor. Mordo mengetahui jika Strange tengah mencari Kamar-Taj dan menawarkan untuk mengantarkannya.

Sepanjang jalan, Mordo menjelaskan mengenai The Ancient One yang dilakoni Tilda Swinton, yang berhasil menolong banyak orang mengatasi berbagai masalah mereka, termasuk dirinya. Sesampainya di Kamar-Taj, Strange bertemu dengan The Ancient One. Di hadapan perempuan gundul itu, Strange mempertanyakan metode yang digunakannya untuk menyembuhkan Pangborn.

The Ancient One menjelaskan, kesembuhan itu bukan berasal dari pengetahuan Strange mengenai dunia medis. Kesembuhan itu berasal dari pikiran. Menurut The Ancient One, pikiran dapat melakukan yang mustahil. The Ancient One menambahkan, ada hal lain yang tak dimengerti oleh Strange yang dapat melakukan hal mustahil.

Mendengar itu, Strange tak percaya. Hingga akhirnya The Ancient One menunjukkan kekuatannya pada Strange. Setelah merasakan itu, Strange memohon untuk menjadi murid The Ancient One.

The Ancient One menolak Strange untuk menjadi muridnya dan mengusirnya keluar Kamar-Taj. Mordo kemudian membujuk The Ancient One agar menerima Strange. Akhirnya, The Ancient One menerima Strange menjadi muridnya.

Di Kamar-Taj, Strange belajar dengan cepat. Dia membaca segala jenis buku di perpustakaan Kamar-Taj. Saat mencari buku baru, Strange bertemu dengan Wong yang diperankan Benedict Wong, pustakawan perpustakaan Kamar-Taj. Darinya, Strange mengetahui akan beberapa buku yang menjadi koleksi pribadi The Ancient One. Buku-buku itu tidak boleh sembarangan dibaca oleh murid-murid dan para guru di Kamar-Taj.

Dari Wong pula, Strange mengetahui akan Kaecilius (Mads Mikkelsen), mantan guru di Kamar-Taj, yang melanggar aturan tersebut dan merobek salah satu bagian buku milik The Ancient One untuk memanggil Dormammu, suatu entitas jahat yang ingin menenggelamkan bumi ke dalam dimensi kegelapan.

Wong juga menjelaskan, The Ancient One dan para murid-muridnya di Kamar-Taj merupakan pelindung bumi dari kekuatan magis. Ada tiga benteng pertahanan yang dibuat oleh pendahulu The Ancient One, yakni Sanctum Sanctorum. Tempat itu mampu melindungi bumi dari cengraman kekuatan jahat Dormammu.

Ketiga Sanctorum itu terletak di tiga kota di tiga negara. Sanctorum pertama terletak di kota London, Inggris. Lalu, Sanctorum kedua ada di Hong Kong dan terakhir di New York, Amerika Serikat.

Belum selesai masa belajar Strange, Kaecilius memulai serangannya. Serangan pertama dilancarkan di Sanctorum London. Sayangnya, tempat itu berhasil dihancurkan. Ledakan kehancuran itu terasa hingga ke Kamar-Taj dan secara tak sengaja mementalkan Strange ke Sanctorum yang ada di New York.

Di tempat itulah Strange harus berhadapan langsung dengan Kaecillius. Dengan kekuatan sihir yang masih apa adanya, Strange kewalahan menghadapi Kaecillius dan dua muridnya. Dengan susah payah, Strange berhasil memukul mundur musuhnya. Tak lama kemudian, Kaecillius kembali menyerang Sanctorum New York.

Tetapi, saat Strange menghadapi serangan kedua ini dia mendapat pertolongan dari The Ancient One dan Mordo. Mereka akhirnya berhasil mengalahkan Kaecillius dan membuatnya melarikan diri. Sayangnya, pertarungan kedua itu membuat nyawa The Ancient One sekarat.

Dalam dunia astral, Strange dan The Ancient One bercakap-cakap mengenai masa depan dan potensi kehidupan. The Ancient One melihat ada potensi besar pada diri Strange. Setelah menyampaikan pesan terakhirnya, The Ancient One pun meninggal.

Akhirnya, Strange dan Mordo pergi ke Sanctorum Hong Kong untuk menghentikan Kaecillius. Sayangnya, sesampainya di Hong Kong, Kaecillius telah berhasil meledakkan Sanctorum di Hong Kong. Hal itu kemudian membuat kekuatan kegelapan Dormammu.

Untuk mencegah masuknya Dormammu ke bumi, Strange akhirnya menggunakan sihir pemutar waktu dengan menggunakan mustika Eye of Agamotto. Dengan sihir itu, waktu dibuat mundur sebelum kejadian hancurnya kuil Sanctorum Hong Kong.

Saat sedang memundurkan waktu, Strange dan Mordo mendapat serangan dari Kaecillius dan anak muridnya. Dalam pertarungan itu, Strange berhasil menyelamatkan Wong. Sayangnya, mantra pemutar waktu Strange rusak saat mendapat serangan dan mereka semua terjebak dalam ruang waktu yang berhenti.

Lalu, Strange terbang menuju pintu dimensi kegelapan yang separuh terbuka untuk bertemu dengan Dormammu. Di dalam dimensi kegelapan, Strange bertemu dengan Dormammu. Dia menawarkan perundingan damai dengan Dormammu agar tak lagi menyerang bumi.

Bukannya berunding, Dormammu malah menyerang Strange hingga membunuhnya. Namun, anehnya, Strange kembali datang dan mengulang semua perkataannya. Kejadian datangnya Strange itu terus berulang dan dirasakan oleh Dormammu. Ternyata, Dormammu telah masuk ke dalam mantra pengulangan waktu.

Muak dengan segala pengulangan yang dialaminya, Dormammu memohon kepada Strange untuk menghentikannya. Untuk itu, Strange meminta Dormammu menarik seluruh pasukannya dan tidak lagi mengganggu bumi bila ingin sihir pengulangan waktu dihentikan.

Akhirnya, Dormammu menuruti permintaan Strange. Mahluk mistis itu menarik semua kekuatannya yang sedang memasuki bumi dan menarik Kaecillius beserta murid-muridnya ke dalam dimensi kegelapan. Strange memenangi peperangan perdananya. Sayangnya, Morda tidak senang akan kemenangan itu karena menggunakan ilmu terlarang. Morda kemudian meninggalkan Strange yang kini telah menjadi penyihir utama pelindung bumi.

******

Film Dr. Strange cukup memukau pecinta Marvel Comic di seluruh dunia. Alasan pertama ialah tepatnya sang sutradara, Scott Derrickson, memilih aktor dan aktris yang tepat sebagai pemeran Dr. Strange, The Ancient One, dan Kaecillius.

Sebagai pemeran tokoh utama, Cumberbatch berhasil menghadirkan penokohan Strange. Aktor yang pernah memerankan tokoh Sherlock Holmes dalam film serial Sherlock (2010) itu cukup bisa menampilkan sisi intelektualitas Strange berbalut egosentrisnya.

Tak hanya itu, Cumberbatch mampu menampilkan kehancuran Strange ketika tangannya sudah tidak dapat digunakan untuk operasi. Meski begitu, aksi tarung dalam film ini kurang begitu kuat dimunculkan oleh aktor asal Inggris tersebut.

Cumberbatch menambah deret aktor dan aktris yang telah berhasil menghadirkan imaji tokoh komik Marvel sesuai dengan harapan. Deret aktor dan aktris ini diawali dengan keberhasilan Robert Downey Jr memerankan Iron Man.

Apresiasi tinggi harus diberikan kepada Swinton pemeran The Ancient One. Sebab, aktris asal Inggris itu mampu menghadirkan sosok baru The Ancient One. Sebab, pada komik pertama Dr. Strange, digambarkan sebagai pria tua dengan kumis dan janggut panjang hingga leher.

Sedangkan dalam film ini, The Ancient One digambarkan sebagai seorang petapa perempuan. Tentunya, hal ini mendekonstruksi pemahaman awal pecinta komik akan tokoh The Ancient One. Perubahan ini cukup riskan sebab dapat membuat pecinta komik Marvel, khususnya yang fanatik, menjadi kecewa dan film tidak laku dipasaran.

Tetapi, Derrickson berhasil menjawab ekspektasi pecinta komik Marvel dengan menunjuk Swinton sebagai pemerannya. Dalam tiap adegannya, aktris kelahiran 5 November 1960 itu mampu menghadirkan imaji tokoh The Ancient One dalam bentuk tubuh perempuan. Kemampuan sihirnya, kebijaksanaannya, hingga kebimbangannya berhasil ditampilkan Swinton.

Penunjukkan Swinton sebagai pemeran The Ancient One sama seperti penunjukkan Samuel L. Jackson pada tokoh Nick Fury. Bedanya, bila tokoh Nick Fury dalam komik digambarkan lelaki berkulit putih sedangkan di film, Nick Fury menjadi berkulit hitam.

Keberanian Marvel Studio untuk mengubah tokoh komiknya dalam bentuk berbeda pada MCU perlu diacungi jempol. Sebab, hal itu cukup mampu memberikan pemahaman baru pada penonton yang tak begitu paham pada alur komiknya. Meski demikian, pastinya nanti Marvel akan memberikan penjelasan sosok The Ancient One adalah perempuan dalam komiknya, seperti halnya Nick Fury kulit hitam yang akhirnya dijelaskan sebagai keturunan dari Nick Fury pada komik terdahulu.

Aktor lain yang berhasil membawakan perannya dalam film ini ialah Mikkelsen, pemeran Kaecillius. Aktor asal Denmark itu memunculkan sosok Kaecillius dengan sangat baik. Bahkan, Mikkelsen mampu membuat tokoh Kaecillius lebih memiliki porsi utama sebagai penjahat ketimbang di dalam komiknya.

Bila merujuk pada komiknya, Kaecillius hanya digambarkan salah seorang anak buah dari musuh Dr. Strange, yakni Baron Mordo. Kaecillius, yang muncul pertama kali pada komik Strange Tales #130 (1965) itu menjadi musuh Dr. Strange dalam komik karena dia mengikuti rencana gurunya. Sedangkan, dalam film, tokoh tersebut dibuat menjadi musuh perdana Dr. Strange.

Selain itu, dalam film, tokoh Kaecillius dibuat menjadi sosok yang lebih menakutkan. Hal itu tentunya adalah andil Mikkelsen yang mampu membawa tokoh tersebut menjadi lebih gelap dan penuh ambisi.

Kemuculan Kaecillius dalam film ini tentunya keluar dari penceritaan asal muasal Strange. Sebab, dalam komiknya, musuh pertama Strange ialah Baron Mordo. Dalam film ini, tokoh Mordo justru diposisikan sebagai teman Strange. Meski akhirnya berpisah dengan Strange karena perbedaan ideologi. Hal ini menjadi salah satu pembeda utama film Dr. Strange dengan versi komiknya.

Selain pemilihan aktor dan aktris yang tepat, kekuatan film ini ialah pada tampilan Computer-generated imagery (CGI) sangat apik. Derrickson menunjukkan dirinya sebagai sutradara mumpuni karena permainan CGI dalam film tersebut menerjemahkan dunia sihir Marvel dengan sangat baik.

Segala bentuk CGI dalam film ini jauh berbeda dengan film-film Marvel Studio sebelumnya. CGI dalam film ini menguatkan citra film ini sebagai film pertarungan antar penyihir. Tak hanya itu, ada beberapa scene yang secara tak langsung merupakan perwujudan dunia sihir yang terdapat dalam komiknya. Hal itu cukup menggembirakan pecinta komik marvel yang akhirnya dapat melihat imajinasi dalam komik muncul dalam bentuk nyata di film.

Meski memiliki banyak perbedaan dengan versi komiknya, keberadaan film Dr. Strange dalam alur kronologis film yang menjadi rencana kedua Phase 3 Marvel Cinematic Universe (MCU) itu cukup penting. Sebab, dalam film ini terdapat salah satu batu yang akan menjadi bagian dari Infinity Gauntlet yang akan muncul dalam film Avenger: Infinity War (2018).

Batu tersebut ialah time stone yang terdapat dalam Eye of Agamotto yang dimiliki oleh Strange. Hal itu ditunjukkan dengan kemampuan artefak sihir itu mengeluarkan sihir pemutar waktu yang digunakan Strange kala menghadapi Dormammu. Ada kemungkinan, Strange akan mengambil peran dalam film Thor: Ragnarok yang akan tayang tahun depan.

Kemungkinan itu diperkuat setelah munculnya sosok Thor yang diperankan Chris Hemsworth pada end credit scene dalam film Dr. Strange. Bila memang nanti Strange muncul dalam film itu, maka keutuhan kronologis MCU menjadi lengkap. Sebab, dalam film Avenger ketiga nanti, infinity stones akan menyatu pada Infinity Gauntlet yang akan digunakan Thanos yang diperankan Josh Brolin.

Di balik itu semua, film Dr. Strange cukup bagus. Hanya saja, bagi pecinta komik Marvel, ada beberapa bagiannya yang memang cukup janggal meski memang masih bisa berketerima. Sebagai satu kesatuan dalam alur kronologis MCU, film ini tidak dapat dilewatkan bila ingin mengerti konflik yang akan terjadi di film Avenger: Infinity Wars kelak. | Muhammad Khairil

Editor : M. Yamin Panca Setia
 
Energi & Tambang
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 823
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1089
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1342
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1483
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya