BEIJING, AKARPADINEWS.Com - Petenis terbaik asal Cina, Li Na menyatakan mundur dari tenis profesional lantaran cidera kaki yang dialaminya sejak laga di Doha beberapa waktu lalu. Juara Grand Slam Perancis Terbuka 2011 dan Australia Terbuka 2014 ini resmi mundur menyusul surat resminya ke Asosiasi Tenis Wanita (Women Tennis Association) pada Jumat (19/9).
Berikut 10 fakta tentang petenis berusia 32 tahun ini yang malang melintang di dunia tenis profesional dilansir WTA:
1. Dia adalah petenis Cina Pertama penyandang gelar WTA
Pada Minggu, 3 Oktober 2004, Li meraih gelar juara di Guangzhou Terbuka, yang merupakan gelar WTA pertama yang dimenangkan oleh petenis asal Cina. Di mana sejak tahun 1995 dan 1998, enam petenis Cina sebelumnya hanya mampu mencapai babak final WTA, dan satupun tak bisa menyandang gelar juara.
“ Saya berupaya menyeimbangkan dan tak terlalu ngotot untuk menang hari ini,”kata Li yang kala itu berusia 22 tahun. “Saya sempat gugup di awal permainan dan bangkit untuk menang karena dukungan penonton.”
Ungkapan itu terjadi pada 10 tahun lalu, di mana Zheng Jie, Yan Zi, Sun Tiantian dan Zhang Shuai yang kemudian mampu menjuari gelar WTA.
2. Dia petenis Cina pertama bermain di final WTA antar rekan senegaranya sebanyak dua kali.
Hanya dua kali, dua petenis asal Cina bertemu di final WTA, dan Li adalah bagian dari keduanya peristiwa tersebut. Pada tahun 2006 di Oeiras in 2006 , Li mengalahkan Zheng dan di Shenzhen pada tahun ini mengalahkan Peng Shuai.
3.Li Na adalah petenis pertama dan sejauh ini masih satu-satunya- petenis putri Top 10 dunia asal Asia.
Li mencapai deretan10 besar dunia pada 1 Februari 2010, itu terjadi ketika dia sukses melaju ke semifinal Australia Terbuka. Saat itu dia tampil luar biasa dengan rally panjang ketika mengalahkan Agnes Szavay di babak kedua. Selanjutnya ia mengalahkan Daniela Hantuchova, Caroline Wozniacki dan Venus Williams pada tiga babak berikutnya sebelum dikalahkan Serena Williams. Karier yang mendekati urutan 10 pernah dicapai Peng Shuai, ketika mencapai peringkat 14.
4.Dia adalah petenis pertama asal Asia (baik pria ataupun wanita), yang bisa mencapai final Grand Slam
Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2011, dia mampu mencapai final Australia Terbuka. Li mengalahkan petenis Denmark Caroline Wozniacki di semifinal, sebelum dikalahkan Kim Clijsters dalam laga tiga set di final.Kini, prestasinya itu hanya bisa disamai oleh petenis putra asal Jepang, Kei Nishikori, yang menjadi runner up AS Terbuka 2014 pada 8 September lalu.
5.Li Na adalah yang pertama dan satu-satunya dari Asia (pria dan wanita), yang menjuarai Grand Slam.
Pada tahun 2011, dia melangkah ke level yang lebih tinggi dengan menjuarai Perancis Terbuka dan menjadi petenis Asia pertama yang meraih gelar Grand Slam.
6.Li Na menjadi petenis terbaik pada usia tak muda
Dengan menjuarai Perancis Terbuka pada usia 29 tahun tiga bulan, Li termasuk satu dari lima petenis perempuan yang berusia ‘matang’ mampu menjuari di era Terbuka, setelah petenis berusia 30 tahun Ann Jones, disusul Francesca Schiavone, Jana Novotna dan Kerry Melville-Reid, yang masing-masing berusia 29 tahun. Tetapi ke empat petenis lainnya, tak meraih lagi kemenangan kedua di Grand Slam, sedangkan Li Na menjuarai lagi Grand Slam kedua pada usia 31 tahun di Australia Terbuka tahun ini.
7.Li Na mengawali langkah gemilang dari siapa pun di tahun 2014.
Dia menang untuk pertama kali dalam 13 pertandingan di tahun 2014, lima kali juara di Shenzhen, tujuh kali menang di Australian Terbuka dan juga menang di babak pembuka di turnamen Doha sebelum dikalahkan Petra Cetkovska. Walau bukan yang terbaik namun penampilannya itu adalah sesuatuyang bagus dalam mengawali tahun 2014 - di mana tak satu pun petenis yang berhasil menang lebih dari 12 kali dalam putaran pertandingan tahun ini, seperti Serena Williams yang menang 12 kali pertandingan di Wuhan.
8.Li Na adalah peraih peringkat tertinggi dari Asia, pria maupun wanita, pada sejarah tenis.
Sebelumnya, petenis Jepang Kimiko Date-Krumm mampu meraih peringkat tertinggi, diposisi empat pada tahun 1990 tetapi Li mampu melampauinya usai menjuarai Perancis Terbuka pada 2011. Saat dia mencapai final WTA di tahun 2013, peringkatnya melesat hingga posisi ketiga. Bahkan, usai tampil di Doha pada tahun ini, dia sempat bertengger diposisi kedua.
9.Li Na juga salah satu petenis peraih hadiah terbanyak
Saat dia menembus 10 besar dunia pada empat setengah tahun lalu, Li mampu menduduki peringkat ke-14 di deretan petenis wanita dalam meraih hadiah uang sebanyak 16,709,074 dolar AS.
10.Li Na juga memberikan sambutan terbaik ketika meraih juara
Ketika berbicara usai menjuarai Australia Terbuka, dia mampu tampil rileks ketika memberikan sambutan.