Catatan Lingkungan Hidup Bang Sem (2)

Peradaban Berkembang Laksana Anak Tangga

| dilihat 2845

PADA tahap-tahap perkembangan peradaban manusia, berkembang ilmu pengetahuan, dan akan terus ber­kembang, bahkan tak bisa dihentikan oleh masa. Sebagai­mana manusia mengenali perkembangan dimensi hidup, mulai dari dimensi titik, dimensi garis, dimensi ruang, dan dimensi waktu. Dalam kon­teks dimensi ruang dan waktu itulah, ke­mudian, manusia secara sadar mem­bangun kota-kota dengan segala bentuk, fungsi, dan luas­an wilayahnya. Dan yang sangat me­narik, pada mulanya manusia dipandu oleh nalurinya  -- sebagai­mana halnya jin dan binatang – mengikuti kondisi alam yang memberi mereka iklim.

Para failasuf mencermati, dipelajari dari tradisi dan ke­yakinan imajinernya, kita mengetahui, bahwa masya­rakat yang hidup pada fase pertama dan kedua di daerah-daerah yang di­makmurkan, diolah, dan di­bangun manusia, mem­punyai per­adaban yang lebih se­dikit dibandingkan dengan daerah yang lain. Yaitu daerah-daerah yang terbangun pada fase ketiga dan ke­empat per­kembangan peradabannya.

Khaldun mendeskripsikan, daerah yang di­makmurkan pada fase pertama dan kedua, berbaur dengan kawasan tandus, kosong, lengang, sebagian be­rupa hamparan padang pasir, dengan lautan luas lepas di se­belah timurnya. Di daerah-daerah ini, perkembang­an manusia relatif lamban. Mereka dipengaruhi oleh iklim yang ekstrim.

Sedangkan di daerah-daerah yang terbangun pada fase berikutnya, dengan iklim yang lebih beragam, ter­dapat sedikit sekali kawasan kosong dan lengang. Bahkan, kawasan ini nyaris tak mengenal padang pasir. Per­tumbuhan penduduk­nya ber­kembang cepat. Desa dan kota tempat manusia ber­mukim pun tersebar. Per­adaban­nya berjenjang, laksana anak tangga, sejak dari iklim ke­tiga dan keempat, ke fase dan iklim berikutnya. Hingga fase ke enam. Kesemuanya bergantung pada pe­ngaruh matahari atas masing-masing belahan bumi itu.

PADANG GERSANG DUBAI. KEMAMPUAN IMAJINASI, SAINS DAN PENGETAHUAN MENGUBAHNYA MENJADI DAERAH TUJUAN WISATA | istimewa

Khaldun mendeskripsikan, matahari mencapai zenit­nya di ekuator, dua kali setiap tahun, di dua titik Aries dan Libra, menjemput masa perguliran matahari ber­ada di posisi Cancer. Dan ketika permulaan Cancer turun ke bawah dari zenit di atas garis lintang, matahari juga turun dari zenitnya.

Pada masa ini­lah, proses pen­ciptaan dapat berlangsung. Per­ubahan fenome­non se­perti itulah se­lama ribuan dan bahkan jutaan tahun, membentuk alam dengan segenap perubahan kandung sumberdaya­nya. Kondisi ini, yang memungkinkan per­adaban di kawas­an katulistiwa berkembang dan lebih be­ragam coraknya di­bandingkan dengan belahan bumi sebelah selatan. Juga kawasan Barat, yang peradabannya lebih ber­gerak lebih maju beberapa masa.

Meski para failasuf lebih banyak bersepakat tentang fase-fase peradaban demikian, dari asumsi Ibn Rusyd, kita ke­tahui bahwa ekuator berada dalam posisi simetris. Karenanya kawasan yang terletak di belakang ekuator ke selatan, sama dengan daerah-daerah yan ter­letak di belakang ekuator ke se­belah utara. Karenanya, per­kembangan peradaban di sekitar ekuator, tertradisi secara mutawatir (faktual dan tidak diragu­kan kebenar­annya), berkembang melalui proses yang tidak ter­lampau cepat.

Pola interaksi masyarakatnya dengan alam dan ling­kungan, berlangsung secara tradisional, mengingat lambannya proses penguasaan sains dan terknologi. Karena itu, mereka memerlukan fase yang sangat panjang untuk mampu menge­lola sumberdaya alam dengan kearif­an dan kecerdasan lokal dan, sains tekno­logi modern yang lebih dulu berkembangan di peradab­an bangsa-bangsa yang hidup di belahan barat. Pro­ses transformasi berkembang, setelah manusia menemu­kan ber­­bagai pe­rangkat perubahan manusia, yang berge­rak se­de­mikian cepat. | (bersambung)

 

Editor : Web Administrator | Sumber : Cawandatu
 
Polhukam
19 Apr 24, 19:54 WIB | Dilihat : 231
Iran Anggap Remeh Serangan Israel
16 Apr 24, 09:08 WIB | Dilihat : 331
Cara Iran Menempeleng Israel
Selanjutnya
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 243
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 414
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 261
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya