Pantai Boom Pentas Alam Gandrung Sewu

| dilihat 1376

Pantai Boom - Banyuwangi nampak semarak menyambut perhelatan Gandrung Sewu yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (16/9/23). Sejak Kamis (14/9/23) malam, suasana menyambut festival budaya Banyuwangi sudah terasa di kawasan wisata Marina, tersebut. Beberapa kapal yacht bersandar.

Di tepi pantai, panggung tempat musisi tradisional akan memainkan beragam perkusi (termasuk rebana) dan alat gesek tradisonal sudah berdiri. Poster-poster penanda perhelatan dalam ukuran besar juga sudah terpasang, baik dalam bentuk stand flyer maupun giant banner.

Tenda-tenda pelaku usaha yang disebut UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) sudah tegak berdiri. Dari kedai kopi yang terletak di sudut jalan yang menghadap ke dermaga, bakal keramaian itu terlihat dengan jelas. Di sisi lain tepiuan dermaga, lampu hias menyala di bekas stasiun kereta yang menjadi salah satu situs sejarah kota di masa lampau.

Pantai Boom Marina di masa lalu adalah pelabuhan berskala internasional. Konon, pelabuhan ini pernah dirancang Thomas Stamford Raffles (1811-1816) - Gubernur Jendral Inggris yang menulis The History of Java -- sebagai hub port Asia Tenggara yang di kawasan Selatan yang terhubung dengan Australia. Tapi urung, karena Raffles dipindahkan ke Temasek (yang kemudian dikenal sebagai Singapura).

Pelabuhan Boom juga pernah menjadi embarkasi haji yang terhubung dengan embarkasi haji Pulau Rabiah di kawasan Pulau Weh - Aceh. Dari pelabuhan Boom para calon jama'ah haji dibawa dengan perahu-perahu kecil untuk naik kapal besar yang sandar di lepas pantai.

Kecuali gudang tua stasiun, tak ada bangunan penanda (situs) di pelabuhan Boom. Dinamakan Boom, karena di masa lampau, sampai abad ke 19 di kawasan itu banyak bangunan, termasuk gudang bersangga dan dermaga yang rangka utamanya adalah balok-balok kayu. Pun demikian halnya dengan palka kapal terbuat dari balok, selain dinding kapal terbuat dari kayu.

Sejak paruh pertama abad ke 20, sekitar dekade 1950-an, pelabuhan dipindahkan ke Ketapang. Pelabuhan Boom lebih banyak digunakan sebagai tempat sandar kepal kayu dan perahu lebih kecil. Pada dekade 1980-an, pantai Boom mulai dilirik sebagai kawasan rekreasi rakyat Banyuwangi. Tahun 2012 melalui kerjasama antara Pelindo III dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, kawasan pantai ini, ditata dengan baik sebagai tujuan wisata.

Kawasan pantai Boom dirancang khas untuk menjadi tempat sandar yacht dan kapal pesiar ukuran kecil dilengkapi dengan restoran dan area bermain, seluruhnya seluas 44,2 hektar. Penataan ruangnya apik, termasuk penataan lapangan parkir, dilengkapi juga oleh cause way atau jembatan dengan arsitektur yang modern, artistik dan estetik. Bahkan instagramable. Jembatan ini menghubungkan dermaga Marina dengan Pulau Giliwangi.

Pantai yang juga menjadi tempat pendaratan penyu bertelur ini, sejak tahun 2012 menjadi tempat pergelaran festival Gandrung Sewu. Sekitar seribu lebih penari dari berbagai latar psikografi menarikan tari gandrung.

Kamis (14/9/23) digelar Gandrung Padang Bulan, keesokan harinya (Jum'at 15/9/23) dilakukan gladi resik pergelaran Gandrung Sewu. Banyuwangi memang dikenal sebagai kabupaten Gandrung.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membangun monumen penari Gandrung sebagai ikon daerah otonom tersebut di tepi pantai Watudodol - Kalipuro. Patung penari Gandrung karya perupa I Wayan Sasstra dengan tinggi 10 meter, itu tegak 'berdiri' di tepi jalan antara Banyuwangi - Situbondo, membelakangi Selat Bali. Kawasan itu disebut Watu Dodol, karena terdapat batu besar yang berbentuk dodol. Beragam mitos menyertai Watu Dodol.

Akan halnya Pantai Boom, lokasi perhelatan Gandrung Sewu merupakan pentas alam di pantai, berlatar laut dan bukit taman nasional Bali Barat. Pergelaran Gandrung Sewu dengan sendirinya sebagai suatu perhelatan ecodance secara massal yang mempesona. Suatu pergelaran tari yang menghubungkan tari sebagai karya seni dengan alam lingkungan.

Meskipun tari Gandrung bermula dari keterpesonaan atau kekaguman yang mendalam pada Shanghyang Sri atau Dewi Padi masyarakat Suku Osing di desa Kemiren, yang menjadi bagian dari zona ecopark Ijen, pengembangan kreatif para senimannya sangat memungkinkan tarian khas Banyuwangi tersebut tetap artistik - estetik kala digelar di pantai.

Gandrung Sewu 2023 sebagai pentas tari tradisional secara massal yang didukung oleh 1000 - 1200 penari sebagaimana tahun-tahun sebelumnya sejak lebih sedasawarsa lalu, adalah ekspresi sekaligus manifestasi kongkret kolaborasi antar sesama seniman, seniman dengan pemerintah Kabupaten Banyuwangi, seniman dengan para pelaku bisnis di kabupaten itu, serta seniman dengan masyarakat, berpangkal gotong royong.

Saya melihatnya tak sekadar sebagai suatu momen sekaligus even pewarisan dan pengembangan budaya dalam konteks pemajuan produk budaya tempatan berdimensi ekonomi.

Gandrung Sewu juga merupakan upaya kongkret yang menegaskan Banyuwangi sebagai destinasi wisata budaya dan lingkungan yang sadar atas kekayaan budaya yang diwariskan nenek moyang.

Even dan momentum tahunan ini, sekaligus sebagai medium menghidupkan kesadaran untuk melihat seni, khasnya seni pertunjukan sebagai suatu produk budaya penghiburan.

Narasi yang dikemas dalam format prosa liris yang mengalir di antara hentak musikal dan gerak rentak penari, membuka pengetahuan siapa saja yang baru melihat dan menonton Gandrung tentang esensi tarian yang terawat baik dari desa-desa akar budaya masyarakat Osing yang diyakini sebagai masyarakat asli Blambangan.

Tahun 2023 ini, Gandrung Sewu mengambil tema, "Omprog: The Glory of Art." Omprog adalah mahkota yang dipakai para penari Gandrung yang dipahami para seniman dan kalangan yang menggelar perhelatan ini sebagai simbol kemuliaan seni. Tepat adanya, pada Omprog dengan bentuk dan tata warna yang menyertainya, memberi isyarat pentingnya isyarat melindungi akal-pikiran, sehingga menjadi titik sentral yang penting dalam menggerakkan seluruh akal budi. | bangsém

Editor : delanova | Sumber : berbagai sumber
 
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 343
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 460
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 309
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1210
Rumput Tetangga
Selanjutnya