J-Lo. Foto:Istimewa
AKARPADINEWS.Com - Penyanyi pop Jennifer Lopez (J-Lo) tak akan tampil menghibur dalam pembukaan Piala Dunia Brasil 2014 karena adanya “masalah produksi.”Pembatalan J-Lo beserta alasannya tersebut dilansir resmi oleh FIFA, tak lama setelah J-Lo putus dari sang pacar, Casper Smart.
J-Lo seharusnya tampil bersama penyanyi rapper berkepala plontos Pitbull dan penyanyi asal Brasil Claudia Leitte, yang akan menyanyikan lagu resmi piala dunia 2014 “We Are One (Ole Ola).”
Prosesi pembukaan akan berlangsung selama 25 menit di Sao Paulo dan akan dimeriahkan 600 artis lokal, terdiri dari tim akrobat ,pemain trampolin, seniman bela diri dan lain sebagainya.
Meski J-Lo batal tampil, Pitbull dan Claudia, tetap tampil dalam pembukaan sebelum partai perdana Brasil lawan Kroasia, yang akan digelar 12 Juni di Sao Paulo.
J-Lo dan Pitbull di Billboard Awards Mei lalu. Fto: Istimewa
Dilaporkan sky, bahwa lagu ciptaan Pitbull tersebut dianggap tak menarik atau tak enak di dengar versi pengemar asal Brasil. Banyak pengemar bola asal Brasil kecewa dengan lagu tersebut lantaran hampir sama dengan genre musik Bosa Nova dan serupa pula dengan lagu Inggris dan Spanyol lainnya. Selain itu, penyanyi asal Brasil, Claudia, hanya diberikan durasi beberapa detik saja ketika menyanyi dengan bahasa portugis.
Batalnya J-Lo ini bertolak belakang dengan pernyataannya pada Minggu lalu. Di mana J-Lo yang berhasil menjual 70 juta keping album sepanjang kariernya di seluruh dunia itu memulai karier di tahun 1999 lewat debut album “On The 6” mengatakan, dirinya tak sabar ingin tampil pada pembukaan Piala Dunia Brasil. Namun hal itu dilansirnya sebelum dia memutuskan hubungan dengan sang pacar, Casper Smart yang berpropesi sebagai penari. Smart yang dipacari J-Lo selama dua tahun, diisukan berselingkuh dengan artis trans gender namun hal itu dibantah oleh Smart.
Tentunya mundurnya J-Lo yang akan merilis album ke-9 bertema, A.K.A, akhir bulan ini, dalam menghibur di pesta olahraga terakbar itu menambah deretan panjang aksi kekecewaan dari pengemar sepak bola dan fansnya, setelah sejumlah protes, aksi mogok pekerja di Brasil dan pembatalan beberapa infrastruktur stadionnya.