Rhoma Irama Dukung AMIN

Gerakan Perubahan Rakyat Tinggal Sedepa

| dilihat 242

Catatan C. Zaidan

Hari pencoblosan Pemilihan Presiden - Wakil Presiden yang paralel, serentak dan serempak dengan pemilihan anggota legislatif (14 Februari 2024) kian mendekat.

Tiga pasangan Calon Presiden - Wakil Presiden (Capres-Cawapres) terus bergerak mengunjungi dan menyambangi rakyat. Pasangan Nomor Urut 1 - Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar kian intens menawarkan gagasan "Indonesia Adil Makmur untuk Semua."

Spirit nasionalis demokrat dalam gerakan perubahan untuk menciptakan kondisi kebangkitan bangsa, guna mewujudkan keadilan sejahtera bagi seluruh umat (rakyat, warga negara Indonesia) dengan sesanti "membesarkan yang kecil tanpa harus mengecilkan yang besar" kian terasa resonansinya.

Anies dan Muhaimin disertai para petinggi partai pendukung dan pengusung melakukan kampanye dengan berbagai formula dalam format baru (antara lain: Desak Anies dan Slepet Muhaimin) sungguh mendidik rakyat.

Gagasan, ideologi, nilai, dan norma mereka tawarkan kepada rakyat dan beroleh respon aspiratif dan inspiratif dari rakyat melalui dialog terbuka. Inilah formula kampanye kreatif dan inovatif melahirkan invensi dalam praktik demokrasi sebagai cara mencapai kesadaran dan tanggung jawab kebangsaan.

Azimuth Kebangsaan

Format kampanye yang bernilai edupolitainment - politik riang gembira yang mendidik dengan sedikit gimmik, ini mampu  menegaskan hakikat tugas dan tanggung jawab inti politisi, yakni mendidik rakyat. Belakangan, format ini juga dipilih oleh pasangan Ganjar Mahfud dengan program Tabrak Mahfud.

Aksi politik yang berusaha menghindari pragmatisme dan politik transaksional ini, mengundang perhatian banyak kalangan, sehingga gerakan pembaruan sungguh menjadi ekspresi yang sesungguhnya dan nyata.

Pembaruan yang diusung pasangan Anies Muhaimin (dengan akronim AMIN yang mengandung makna aman damai dan terpercaya), ini sungguh merupakan manifestasi konkret membuat muruah politik dan bangsa naik.

Pembaruan sebagai suatu gerakan rakyat yang sungguh nyata sebagai aksi kaum demokrat untuk memberikan peluang merdeka bagi rakyat. Khasnya dalam menilai relasi gagasan dan karya kaum demokrat yang sesungguhnya.

Anies dan Muhaimin, sungguh telah memberi contoh bagaimana menjadi pemimpin demokrat yang sungguh demokratis - inklusif - setara (ekuitas dan ekualitas). Tahan uji untuk memperjuangkan hakikat gerakan Indonesia Raya yang senyatanya mampu menghidupkan gairah dan ghirah. Menghidupkan gelombang rakyat mengembalikan arah bangsa ke garis cita-cita para pendiri bangsa dengan azimuth-nya.

Integritas Diri

Performa pasangan ini sungguh mencerminkan sosok pemimpin yang amanah, menghimpun solidaritas rakyat yang senyatanya. Gelombang rakyat yang menjadi gelombang transformasi (perubahan dramatik) tanpa sembako dan iming-iming palsu. Pun tanpa guncangan psikis dan psikologis yang diumbar, sebagaimana petinggi politik mengumbar dan melontar bingkisan yang menghinakan rakyat.

Anies dan Muhaimin, membuktikan, dukungan rakyat jauh lebih punya daya daripada sekadar menampakkan sikap pongah tanpa etik perihal klaim atas dukungan konglomerat (yang dibantah sebelum bibir kering).

Saya beroleh konfirmasi gelombang rakyat pendukung pasangan ini dalam pengamatan dan kunjungan saya ke berbagai daerah di Sulawesi, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Banten, dan Jakarta Raya. Pun melalui jaringan komunikasi dengan para kolega di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Ambon, Ternate dan Papua.

Pasangan AMIN yang miskin baliho dan atribut kampanye, tapi kaya gagasan ini paling andal dan entusias dalam menjalin simpati, empati, apresiasi, respek dan cinta rakyat.  Mewujud dalam respon kreatif kaum millenial hingga generasi Z dengan kesadaran politik yang bertumbuh.

Anies konsisten mengekspresikan beragam sikap dan aksinya sejak lebih satu dekade lalu, ketika memilih jalan terjalan 'turun tangan' dan bukan 'berpangku tangan' untuk menjadi solusi atas persoalan bangsa.

Satu Kata Pemersatu: Perubahan

Anies dan Muhaimin konsisten memelihara cara sambung rasa kaum terpelajar dan kaum santri yang dihidupkan oleh sikap andap asor. Sekaligus menunjukkan sikap berani mengungkap berbagai hal yang tersembunyi, sebagaimana pernah diajarkan HOS Tjokroaminoto kepada Bung Karno.

Pasangan ini menerapkan prinsip sebersih-bersih tauhid, ilmu pengetahuan, dan siyasah sebagai basis kematangan spiritual, intelektual, dan emosional. Sekaligus melakukan reaktualisasi politik kebangsaan para ulama dan cendekia yang dicontohkan KH Hasyim Asy'ari, KH Achmad Dahlan, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Sansuri, Mohammad Hatta, Haji Agus Salim, Mohammad Natsir, Mohammad Yamin, Mohammad Roem, Abdurrahman Baswedan, AM Sangaji, Abdul Moeis, Kasman Singodimedjo, IJ Kasimo, Syafruddin Prawiranegara, Sjahrir, Nani Wartabone, dan para pemimpin perintis Republik Indonesia.

Tanpa joged bagongan, berakting tableu, dengan sulih nalar chuchoteur de fantômes - pembisik tak bercindai, pasangan AMIN tampil dengan integritas diri yang nampak, kecakapan mengolah cara komunikasi dengan rakyat dengan takaran yang pas, kecerdasan nalar, serta ketangkasan membaca data dan menguji informasi.

Semua aksi kampanye pasangan AMIN -- dalam keterbukaan: berterang-terang dalam terang, bukan berterang-terang dalam gelap -- menunjukkan adab. Hasilnya? Menghimpun yang terserak, mendekatkan yang jauh, mengkaribkan yang dekat, untuk membangun komitmen menggerakkan satu kata pemersatu: perubahan !

Inilah pula akhirnya yang memincut musisi legendaris Rhoma Irama dan dalang sohor Ki Anom Suroto, bahkan Kirun dan para Komika untuk bergabung dalam barisan gerakan perubahan. Apatah lagi politisi senior Jusuf Kalla yang memberikan dukungan.

Rakyat Didahulukan, Keadilan Diutamakan

Ketika 'perubahan' menjadi tema sentral pergerakan baru manifestasi kesadaran kebangsaan di Abad XXI, sehingga mendapat respon media massa internasional, gerakan ini sulit dibendung. Hatta seluruh pemangku jabatan (pejabat) Gubernur, Bupati, Walikota, sampai Kepala Desa digalang dan dikerahkan untuk menghambat gerakan ini.

Belakangan resonansi gerakan perubahan ini, telah memberi isyarat berlangsungnya kontestasi dan kompetisi cerdas antara pasangan AMIN dengan Ganjar - Mahfud. Kompetisi sehat antar politisi dengan sikap dewasa. Kontestasi dan kompetisi berbasis gagasan dan rekam jejak. Sesuatu yang boleh jadi akan menjaga 'cawandatu kebangsaan' yang berwawasan.

Pada kegiatan kampanye Debat Anies dan Slepèt Imin yang berlangsung di Jakarta, Senin (29/1/24), kehadiran Rhoma Irama dan Soneta Group menegaskan orientasi populis modes yang kuat. Berbanding diametral dengan pasangan kandidat berbasis beurocratique modes yang rapuh dengan para petinggi partai politik yang harus belari dengan kaki terbelenggu.  

Kesadaran rakyat harus dibangunkan untuk sungguh merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan nafas imani tentang kecintaan pada tanah air dan bangsa: hubbul wathan minal iman. Jadi? AMIN-kan saja dulu dalam makna: "Rakyat didahulukan, Keadilan diutamakan !" Berat memang, karena harus melewati jalan terjal. Tapi, kemenangan gerakan perubahan rakyat tinggal sedepa! |


Artikel terkait : Kampanye Anies Muhaimin Seni Politik Mencerdaskan dan Menyadarkan

Editor : delanova
 
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1209
Rumput Tetangga
Selanjutnya
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 967
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1182
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1453
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1601
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya