Calvin Ellis dan Val-Zod, Superman Berkulit Hitam

 

AKARPADINEWS.Com - Tokoh superhero begitu dinanti dalam kehidupan fantasi maupun kehidupan nyata untuk memerangi kejahatan. Tak heran tokoh Superman yang tersohor itu begitu menyentuh hati pembaca komik ataupun pemirsa film. Agar lebih greget dalam memerangi sikap rasisme maka komik Superman memunculkan dua warna kulit,  putih dan hitam.

 

Superman dikenal sebagai alter ego dari Clark Kent, seorang wartawan muda dari Smallvile. Di dalam komik, Clark Kent digambarkan sebagai seorang pria dengan wajah rupawan dan berkulit putih, layaknya mayoritas penduduk Amerika. Namun, apa jadinya bila Superman yang identik dengan Clark Kent berubah menjadi sosok lain berkulit hitam?

 

DC Comic telah mengeluarkan tokoh lain yang disematkan dengan persona Superman. Kedua tokoh tersebut ialah Calvin Ellis dan Val-Zod. Kedua tokoh tersebut merupakan Superman berkulit hitam. Kemunculan kedua tokoh tersebut ingin menunjukkan bahwa dunia komik Amerika juga memerangi aksi rasisme yang sering terjadi di Amerika, khususnya berdasarkan ras dan warna kulit.

 

Tokoh Calvin Ellis dan Val-Zod diciptakan oleh orang yang berbeda. Calvin Ellis diciptakan oleh Grant Morrison dan Gene Ha, sedangkan Val-Zod diciptakan oleh Tom Taylor, Nicola Scott, dan Robson Rocha. Selain itu, alur penceritaan dari keduanya pun berbeda. Persamaan keduanya dengan Superman (Clark Kent) ialah kekuatan dan planet asal mereka, yakni Krypton.

 

Tokoh Calvin Ellis sebagai Superman muncul pertama kali dalam komik Final Crisis#7 pada bulan Maret tahun 2009. Calvin Ellis yang memiliki nama asli Kalel terlahir di kota Jandra-La, kepulauan Vatho Island, planet Krypton. Sama seperti Clark Kent, ia dikirim ke bumi karena Krypton hancur.

 

Fakta menarik dari Calvin Ellis ialah ia diciptakan sebagai versi Superman dari Presiden Barrack Obama sehingga Ellis dapat dikatakan sebagai versi paralel dari Superman original. Hal itu terlihat di dalam komik Action Comic#9 2009. Anak kandung dari Jorel dan Lara ini memiliki pekerjaan di bumi sebagai Presiden Amerika. Saat menjadi seorang Presiden, Ellis berjuang untuk menegakkan kebenaran, keadilan, kebebasan dan kesetaraan di Amerika. Dari hal itu dapat terlihat keterkaitan Obama dengan Ellis.

 

Lalu, tokoh Val-Zod muncul pertama kali dalam komik Earth-2#19 pada tahun 2014. Berbeda dengan versi Calvin Ellis, Val-Zod diceritakan sebagai salah satu dari tiga bayi yang diterbangkan saat planet Krypton akan meledak. Kapsul penyelamatan yang berisikan Val ditemukan oleh seorang petinggi militer bernama Terrence Sloan.

 

Berbeda dengan Clark Kent, Val bukannya diasuh oleh Sloan melainkan dikurung di penjara selama bertahun-tahun. Hingga akhirnya ia dibebaskan oleh sekelompok Superheroes bernama The Wonder of The World.

 

Val menggantikan Clark Kent menjadi Superman saat Clark dipengaruhi oleh penjahat bernama Darkseid. Ia memberanikan diri menggantikan Clark meski kekuatannya tidak bisa menyamai Superman original. Kekuatan Val berada satu level di bawah Clark Kent karena Val kurang mendapat cahaya matahari—yang merupakan sumber kekuatan para Krytonian—selama dalam penjara. Selain itu, karena terlalu lama mendekam di penjara, Val mengidap Agoraphobia atau ketakutan akan ruang yang luas.

 

Kedua Superman kulit hitam tersebut muncul di tengah masyarakat Amerika yang masih kental dengan sikap rasisme atas ras dan warna kulit sehingga memunculkan isu melawan sikap rasisme semacam itu. Figur idealistik Superman—yang diwakili Clark Kent—didekonstruksikan agar mengikis pemahaman adanya ras yang lebih superior dari ras lainnya.

 

Meski sama-sama Superman berkulit hitam, Ellis dan Val, sangat berbeda. Bila Ellis adalah versi lain dari Clark Kent bercampur figur Barrack Obama, maka Val merupakan penerus Clark Kent di dunia paralel yang disebut Earth 2. Keduanya menjadi bukti bahwa tokoh dan penokohan dalam dunia komik terus dinamis mengikuti perkembangan zaman. Selain itu, kedua tokoh tersebut memiliki pesan anti rasisme pada masyarakat Amerika. |Muhammad Khairil.