Rekomendasi dalam Pidato Pengukuhan Prof. Dr. Wasiaturrahma

Ciptakan Inklusi Keuangan Digital Merata untuk Kebangkitan UMKM Nasional

| dilihat 855

SURABAYA | Pemerintah perlu mengakselerasi transformasi digital di sektor keuangan, guna menciptakan inklusi keuangan digital yang merata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi serta kebangkitan UMKM Nasional yang berkelanjutan. Khasnya dalam meningkatkan implementasi inklusi keuangan digital

Arah kebijakan dan strategi ke depan menjawab berbagai tantangan berat di bidang ekonomi moneter tersebut merupakan rekomendasi Prof. Dr. Wasiaturrahma, S.E, M.Si (populer dipanggil Prof. Rahma) - guru besar Ilmu Ekonomi Moneter dan Perbankan pada Fakultas Ekonomi Bisnis - Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya.

Rekomendasi tersebut, disampaikannya saat menyampaikan pidato pengkuhannya dalam upacara yang dipimpin Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih, Rabu (10/5/23) di Kampus C - UNAIR, Surabaya.

Prof. Rahma merekomendasikan 13 langkah strategi yang perlu dilakukan. Yakni, perlunya sinergi dan harmonisasi kebijakan terkait dengan inklusi keuangan digital; Penegakan regulasi, khususnya bagi perusahaan atau lembaga keuangan digital ilegal; Tingkat suku bunga yang rendah dan stabil, serta pemerataan infrastruktur digital.

Selain itu, dalam rekomendasinya, menurut Prof. Rahma, perlu promosi dan kampanye pentingnya adopsi dan perluasan penggunaan QRIS (Quick Response Indonesia Standard) yang menargetkan lebih banyak usaha, khususnya UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Sekaligus literasi keuangan digital kepada masyarakat.

Dalam rekomendasinya, Prof. Rahma mengemukakan, Transformasi digital bagi UMKM berupa digital process innovation, digital product innovation, dan digital business model innovation. Setarikan nafas, belajar dari negara lain dalam membangun UMKM yang profitable dan menciptakan lapangan kerja., sehingga tidak hanya membangun UMKM berdasarkan teori dan textbook.

Dikemukakannya, Lembaga Keuangan perlu memberikan pelatihan bisnis dan keuangan digital bagi UMKM serta pemberian kredit modal bagi UMKM binaan dengan suku bunga rendah dan stabil.

Masih Gloomy

Dalam pidato pengukuhannya yang dimensional dan jernih memandang persoalan tersebut, Prof. Rahma juga merekomendasikan perlunya sosialisasi terkait dengan kemudahan akses layanan keuangan dan pembiayaan secara digital  melalui media massa dan media sosial. Terkhusus kemudahan pembiayaan digital bagi UMKM.

"Bank dan lembaga keuangan lainnya diharapkan dapat lebih menjalin hubungan atau kerjasama dengan pihak ketiga untuk meningkatkan pembayaran nontunai pada usaha retail atau besar di Indonesia, misalnya dengan memberikan diskon jika menggunakan nontunai, QRIS, e-money atau dompet digital," ungkapnya. Ditambahkannya, "Hubungan kerjasama juga harus diterapkan pada pasar tradisional, toko besar, maupun toko kecil."

Selanjutnya Prof. Rahma mengemukakan, transfer ke daerah dalam bentun bantuan kepada masyarakat kurang mampu dapat dilakukan melalui transfer rekening bank melalui transfer mobile account, sehingga masyarakat kurang mampu dapat menjangkau layanan keuangan.

Selaras dengan semua itu, pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada lembaga keuangan yang paling banyak digunakan untuk digital transaction.

Semua rekomendasi yang disampaikannya itu bertolak pada proyeksi dan analisis bernas Prof. Rahma di bagian awal dan substantif pidato pengukuhannya, yang mewanti-wanti kesadaran terhadap beragam tantangan dan risiko yang akan dihadapi. Mulai dari proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2023 yang masih gloomy. Sesuatu yang menuntut para pembuat kebijakan menghadapi dilema pengetatan kebijakan yang dihadapkanm keputusan sulit.

Lantas tensi geopolitik antara Rusia versus Ukraina yang belum reda, karena dapat menyebabkan ketidakpastian global, tekanan inflasi, gangguam pasokan pangan dunia, hingga krisis pangan.

UMKM di Garis Terdepan

Tantangan-tantangan lain yang akan harus dihadapi ada inflasi yang masih tinggi, meski diprediksi akan menurun seiring dengan melemahnya permintaan global.

Lantas, perintaan global yang melemah dan berdampak pada kinerja bisnis global. Selain itu, belum ada tanda, bahwa The Fed akan menurunkan Federal Funds Rate pada 2023, sehingga kebijakan moneter masih belum longgar di tahun ini.

Dikemukakan juga, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan masih akan menghadapi tantangan penurunan harga komoditas global yang akan berdampak pada kinerja ekspor nasional, sehingga pertumbuhan ekonomi akan mengalami perlambatan.

Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah tantangan sektor UMKM global yang masih mengalami big problem, yaitu fighting to survival. Dikatakn oleh Prof. Rahma, UMKM cenderung lebih rapuh secara finansial, memiliki cadangan kas lebih kecil, kemampuan rantai pasokan yang lebih rendah.

Akibatnya, UMKM berada di garis terdepan dalam menghadapi berbagai jenis turbulensi dan guncangan. Prof. Rahma berpijak pada realitas, UMKM berjuang sangat keras untuk bertahan semasa pandemi, sekaligus masih akan menghadapi dampak ekomi ketegangan perang Rusia - Ukraina, krisis energi yang dapat menyebabkan hyperinflasi, permintaan yang tinggi untuk sustainability product, perubahan iklim, dan perkembangan teknologi yang cepat.

Prof. Rahma juga mengingatkan beberapa manfaat inklusi keuangan, di antaranya: meningkatkan efisiensi ekonomi; Mendukung stabilitas sistem keuangan; Mengurangi shadow banking atau irresponsible finance; Mendukung pendalaman pasar keuangan; Memberikan potensi pasar baru bagi perbankan; Mendukung peningkatan human development index (HDI) Indonesia; Berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional berkelanjutan; dan, Mengurangi kesenjangan (inequality) dan ridigitas low income trap, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berujung pada penurunan angka kemiskinan.

Ia menegaskan, inklusi keuangan digital melibatkan penyebaran sarana digital yang hemat biaya untuk menjangkau populasi yang saat ini tidak terlayani secara finansial, dan kurang terlayani oleh berbagai layanan keuangan formal yang sesuai dengan keperluan mereka. | masybitoch

 

Editor : delanova
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 747
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 900
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 856
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Energi & Tambang