Kendalikan Diri Saat Pemilu 2014

| dilihat 2105

SETELAH banjir melanda ibukota Jakarta, Manado, wilayah Pantura Jawa, Gunung Sinabung menghamburkan derita, Gunung Kelud memuntahkan lahar, Alor diguncang gempa, apalagi yang bakal terjadi tiga bulan ke depan? Pusaran angin yang tak terkendali dan pengaruh pemanasan global ada sesuatu yang rada menguatirkan. Partisipasi rakyat dalam pemilihan umum menurun. Bukan karena keengganan rakyat untuk memilih, melainkan hambatan alam di beberapa daerah pemilihan.

April 2014 adalah masa pancaroba dalam banyak hal. Juga dalam politik praktis. Survey dan poling tanpa kendali, secara penetratif dan hipodermik menyimpan percik persoalan, karena media massa mempublikasikan begitu saja tanpa verifikasi. Media seolah hanya menjadi trash basket untuk sesuatu informasi atas survey yang tak terkritisi metodologinya. Hasil-hasil survey itu akan mengkristal di benak khalayak. Bila kemudian hasil yang diumumkan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum), berbeda dengan hasil survey, nah.. perolehan partai politik peserta Pemilu akan dihampiri oleh beragam presumsi. Disinilah pangkal soal friksi terpercik.

Sejumlah kalangan ‘tukang kipas’ dan para penggerutu akan dengan sukacita memanfaatkan situasi melempar bola panas ke mana-mana, dan media massa, tanpa melakukan konfirmasi memuat saja informasi itu secara telanjang. Di sana sini, secara sporadis berlangsung reaksi yang anarkis dan cenderung anarkis. Apalagi, presumsi tentang dependensi para pengurus KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) masih sangat menguat.

Sikap saling curiga mengemuka begitu rupa. Hal ini dipengaruhi oleh pergeseran matahari dan bulan serta terjadinya anomali pergerakan lapisan di bawah permukaan bumi yang di berbagai daerah mengalami keretakan. Terutama di lapisan bebatuan. Kesemua itu memengaruhi grafitasi bumi terhadap bulan dan matahari, serta gravitasi bulan terhadap matahari. Hal ini membuat sejumlah orang dari kalangan menengah yang gagal masuk ke dalam sektor riil menjadi sangat sensitif.

Realitas calon anggota legislatif dengan kemampuan standar yang begitu saja terekrut oleh partai, karena sistem seleksi yang belum juga baik, masih akan membuka peluang sangat lebar bagi berkembangnya black campaign. Anjuran Bimbim Slank dan Iwan Fals kepada fanas fanatik mereka untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu legislatif 2014, sedikit banyak memang membantu menahan kemerosotan partisipasi rakyat yang nyaris sudah hilang kepercayaan pada proses demokrasi yang juga belum sempurna itu.

Ironisnya, para calon anggota legislatif membiarkan begitu saja para tim sukses mereka ‘bermain api’ di lapangan. Para caleg pemula, membiarkan diri mereka terjebak oleh fantasi. Mereka seolah-olah kumpulan manusia yang merasa baru dilahirkan kembali. Mereka merasa, bila memenangkan Pemilu 2014, laksana seseorang yang sedang duduk di taman surga atau di atas singgasana keberuntungan.

Al Hafez, punya Parsi mengisyaratkan mereka untuk segera sadar dan menyadari, bahwa kemenangan yang mungkin mereka raih melalui sistem demokrasi yang masih centang perenang adalah ujian berat yang harus mereka pertaruhkan. Dan kaum frustran terus sibuk mengikap-kipasi rakyat yang terus terhimpit persoalan sosial ekonomi agar bergerak melontarkan kemarahan mereka.

Pemungutan suara yang jatuh pada 9 April 2014 jatuh pada bilangan 20, bilangan lungguh yang ditandai dengan sikap konstituen yang bermalas-malasan datang ke TPS atau mengecek daftar pemilih. Bagi pemilih yang sadar, inilah panduannya: “Jangan pernah berfikir Anda bisa menemukan manusia suci dan terjaga dari kesalahan. Setiap insan yang dilahirkan di atas muka bumi pasti punya sisik baik dan buruk. Curahkan isi hati Anda kepada orang yang dapat memahami (aspirasi) Anda. Dan jangan mencurahkan kepada mereka yang sukacita mengabaikan Anda kelak. Pergunakan akal dan rasio...”(Voul Hafiz).

Bagi pimpinan partai dan anggota legislatif, ingatlah: “Rawatlah konstituen Anda, sebelum caleg dan partai lain merawat mereka lebih baik dan lebih konkret.” |

Editor : Web Administrator
 
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 243
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 416
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 263
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 527
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 1049
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 276
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 744
Momentum Cinta
Selanjutnya