Bisnis Online Bagian Pertama

Bisnis Online Masih Terbentang Luas

| dilihat 1709
 
Tak ada istilah terlambat memulai sebuah bisnis online. Fokus dan pandai manfaatkan teknologi internet serta jejaringan sosial yang ada dalam genggaman, maka bersiaplah meraih sukses karena pasar masih terbentang luas. 
 
Mengedepankan kecepatan dan banyaknya pilihan produk membuat karakteristik bisnis ini beda dengan bisnis purna jual konvensional. Tak heran sejumlah toko online berjaya merengkuh untung, diantaranya, Lazada, Berniaga.Com, Olx.Co.Id dan terbaru Elevenia.
 
Bagi Anda yang terbentur soal modal, waktu atau pemilik karakter si pemalu untuk berjualan langsung, maka bisnis online adalah medium yang patut dicoba. Pasar bisnis ini masih terbentang luas karena masih banyak potensial konsumen, yang malas belanja ke mal dan toko, ataupun datang ke pameran karena tak mau berjibaku dalam keramaian, kemacetan, ataupun terkendala lokasi yang jauh- di luar kota atau di luar negeri.
 
Selain itu pula, karakteristik bisnis online yang cepat, murah, dan praktis membuat banyak konsumen terpicut memilih berbelanja di tempat ini. Meski tak dimungkiri masih banyak juga yang merasa was-was ketika mencobanya. 
 
Seperti pengakuan,Yovita Arika yang kerap berbelanja batik, tas ataupun pernik-pernik unik di toko online. Awalnya, dia mengaku takut tertipu. Tapi keinginan kuat untuk mencoba lebih besar maka dia pun memberanikan diri berbelanja, saat sebuah toko online menjaja produk mereka di laman Facebook (FB) pribadinya. 
 
“Saya lebih suka belanja online karena praktis,cepat, kualitasnya bagus dan harganya lebih murah dari toko atau pameran,”ungkap Yovita yang tinggal di kawasan Tangerang.
 
Menurutnya selisih harga di toko biasa dengan toko online bisa mencapai 100 persen. Yovita pernah membandingkan, tas dengan kualitas sama di sebuah pameran di kawasan Senayan. Dia beli seharga Rp 350 ribu di toko online, sedangkan di pameran tersebut dijual Rp 650 ribu.
 
Meski faktor murah, kualitas dan kecepatan jadi pilihan utamanya, Yovita mengaku kadang harus kecewa karena warna pada display kerap kali tak sesuai dengan aslinya. “Mungkin karena faktor pantulan cahaya, jadi warnanya beda,”ungkapnya.
 
Mereka yang Berani Mencoba
 
Plus minus pengalaman belanja online itu membuat Yovita ingin pula mencoba bergelut di lahan ini ke depan. Kini, dia sedang mencaritahu barang apa yang bisa dia jual di medium ini. Semua produk telah disentuh bisnis ini dari pakaian, makanan, kue, hewan peliharaan, jasa bersih-bersih rumah dan sebagainya.
 
Kebingungan Yovita cukup beralasan. Untuk itu, disarankan oleh Dyah Christanti, pemilik “The Bake-Inc Project,” bagi pemula harus rajin-rajin caritahu seluk beluk online shop sehingga bisa mendatangkan inspirasi. 
 
 
“Jika sudah bisa menentukan apa yang ingin dijual maka harus rajin buka-buka online shop sejenis untuk tahu perbandingan harga, tren dan lain-lain.”ungkap Dyah, yang juga seorang Kameramen ini.
 
Dyah sendiri telah melakoni cake and pastry online berlabel The Bake-Inc Project,- yang masih satu laman dengan FB pribadinya, Dyah Christanti- selama empat tahun. Pasang surut bisnis telah dilakoninya. Dari laman itu, Dyah selalu memposting cake dan kue keringnya. 
 
Dari promosi murah meriah di media sosial FB, Twitter, BBM, Whatsapp, hingga mulut ke mulut, pelanggananya pun terus merambah di berbagai provinsi, Jawa Barat, Kalimantan, Bali, Papua dan lainnya. 
 
Diakui Dyah, lebih banyak rasa senang yang dihadapi ketimbang duka. Berawal dari modal puluhan ribu menjadi pendapatan jutaan rupiah per bulan, membuatnya merekrut asisten dalam melayani banyaknya pesanan.
 
Produk andalannya adalah cake ulang tahun, kue lapis, bolu kukus, cup cake dan monjutipker (almond keju tipis kering). Harga mulai Rp 7500 hingga Rp 1 juta. Monjutipker adalah produk yang paling banyak dipesan oleh konsumen di luar kota dan Jabodetabek.
 
Suksesnya ini berawal dari kegemarannya memasak dan makan. “Awalnya iseng-iseng. Karena ditolak pesan kue ulang tahun oleh seorang teman yang juga penjual kue,”ungkapnya. “ Modal awal hanya ribuan jadi beromset puluhan juta,” tandasnya, yang sedang berhitung untuk berhenti bekerja ini.
 
Tak semua bisnis berjalan mulus. Faktor waktu menjadi kendala utama bagi mereka yang bekerja kantoran. Seperti yang dialami Dyah Christanti dan Woro. Woro juga telah eksis di toko online “Happy Blossom”, yang fokus berjualan kain, dan telah memiliki pelanggan di pelosok negeri selama dua tahun ini. 
 
Woro telah memiliki toko online terpisah dari lama FB pribadinya. Bahkan, temannya sudah mencapai 5000 orang, batas dari jumlah pertemanan di FB. Meski begitu, omset pendapatan Dyah lebih berlimpah dari Woro karena Dyah lebih teratur dan sistematis dalam administrasi.
 
Sedangkan Woro mengakui masih lemah soal sistem administrasi, meskipun telah dibantu oleh asisten. “Keterbatasan waktu membuat saya lemah di admisnistrasi dan harus segera diperbaiki,”ucap Woro, yang mengaku untung besar dalam bisnis ini.
 
Bagi dua pelaku bisnis online ini, meski persaingan semakin ketat namun mereka percaya pasar masih terbentang luas dan perlu digeluti secara serius. Satu hal yang tak boleh terhenti adalah inovasi produk. Ini harus dilakukan secara kontinu sehingga toko online mereka tak ditinggalkan pelanggan. Selain itu, mengikat kepercayaan pelanggan juga amat penting. Caranya, pengiriman pesanan harus tepat waktu dan menjamin barang tersebut dalam kondisi baik ketika diterima. Kalau perlu ada garansinya. Jadi selamat mencoba!  -Artikel ini diterbitkan juga di majalah Gading Serpong Voice, edisi September 2014.
 
 
 
 
Editor : Nur Baety Rofiq
 
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 954
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1176
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1443
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1589
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 259
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 429
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 275
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya