Menanti Kehadiran Penghasil Listrik Berteknologi Nano

| dilihat 2038

AKARPADINEWS.COM | Kemunculan berbagai teknologi pintar portabel tentu amat membantu kelancaran aktivitas manusia. Dengan menggunakan alat tersebut, seseorang dapat melakukan banyak hal, mulai dari menelepon hingga mengecek surat elektrik (surel), tanpa harus membuka komputer.

Namun, dalam pengisian daya, harus mencari stop kontak sehingga kurang praktis. Apalagi, ketika pengguna berada di tempat yang tidak memiliki akses sumber daya listrik. Untuk mengatasi tersebut, telah ada powerbank portabel yang dapat mempermudah pengisian daya di mana pun berada. Akan tetapi, powerbank memiliki keterbatasan. Alat tersebut tidak dapat memproduksi listrik, hanya menyimpan yang kemudian digunakan suatu saat.

Kelemahan itu menginspirasi sekelompok peneliti asal Michigan State University (MSU) untuk membuat piranti portabel yang mampu menghasilkan daya listrik. Hebatnya, sumber daya listrik itu diproduksi dari gerak tubuh manusia.

Nelson Sepulveda, ketua tim peneliti dan professor bidang kelistrikan dan teknik komputer MSU mengatakan, alat yang tengah dikembangkannya bersama tim akan mengambil sumber energi dari gerak tubuh manusia. Dengan begitu, pengisian daya listrik tidak perlu mencari sumber listrik dari stop contact. Cukup menggerakkan badan, alat tersebut dengan sendirinya mengisi baterai piranti pintar. Sepulveda dan timnya menamai alat ini biocompatible ferroelectret nanogenerator (FENG).

Alat itu dibuat dari beberapa lapisan silikon. Tiap lapisan menggunakan bahan ramah lingkungan sehingga tidak akan menghasilkan polusi, baik saat proses pembuatannya maupun ketika sudah tidak digunakan lagi. Bahan-bahan itu terdiri dari lempengan perak, polyimide, dan polypropylene ferroelectret. Di dalam alat itu terdapat mekanisme penyerap ion sebagai bentuk energi yang berasal dari pergerakan tubuh manusia atau penggerak mekanik lainnya.

Meski terdiri dari beberapa lapisan silikon, FENG sangat praktis. Alat tersebut dapat dilipat dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan untuk dipasangkan dalam berbagai macam alat elektronik.

“Saya meramalkan, nantinya (dengan mengaplikasikan FENG dalam piranti pintar) anda tidak perlu mengisi baterai selama seminggu penuh. Karena, tiap anda bergerak maka alat ini akan mengisi daya piranti pintar dengan sendirinya,” ungkap Sepulveda.

Uniknya, justru dengan semakin dilipat, kemampuan FENG dalam menghasilkan daya listriknya semakin besar. Artinya, ketika alat ini dilipat semakin kecil dan dimasukkan ke dalam ponsel pintar maka kemampuan menyediakan listrik untuk piranti tersebut semakin besar.

“Setiap alat ini dilipat, maka energi voltase yang dihasilkan semakin besar. (Misalnya) anda memiliki alat ini dalam bentuk lembaran besar, kemudian dilipat terus hingga ukuran terkecilnya, maka tiap lipatan akan melipatgandakan potensi daya listrik yang dihasilkan. Sehingga, lempengan kecil itu bisa anda tempelkan pada hak sepatu dan tiap anda berjalan maka anda dapat menghasilkan listrik,” terangnya.

Keyakinan Sepulveda berasal dari hasil ujicoba yang telah dilakukan bersama timnya yang terdiri dari tiga orang mahasiswa doktoral, yakni Wei Li, David Torres, Tongyu Wang, dan asistennya Chuan Wang. Saat ujicoba, Sepulveda dan timnya mengaplikasikan FENG pada keyboard komputer dari silikon, layar Light Emitting Diode (LED), dan 20 lampu LED kecil.

Hasilnya, FENG mampu memberikan daya listrik untuk tiga alat tersebut tanpa terhubung dengan baterai atau sumber listrik lainnya. Pada ujicoba tersebut, ukuran FENG paling besar sebesar telapak tangan dengan daya listrik mencapai 50 volt.

Dalam mengoperasikan tiga alat itu, Sepulveda dan timnya, hanya memberikan sentuhan tangan. Tiap sentuhan tangan yang dilakukan dibaca sebagai gerakan tubuh yang kemudian diproses menjadi energi listrik. Berkaca pada ujicoba tersebut, FENG dapat menerima gerakan tubuh manusia dalam skala terkecil, yakni sentuhan.

Bila alat tersebut dibuat lebih besar dan dilipat sedemikian rupa, bukan tidak mungkin daya listrik yang dihasilkannya bisa dua atau tiga kali lipat dari yang dihasilkan pada ujicoba. Penemuan ini tentunya akan memberikan solusi alternatif perihal energi baru. Hanya saja, untuk dapat diproduksi secara massal dan digunakan secara bebas, membutuhkan penyempurnaan lebih lanjut.

Keberadaan purwa rupa FENG menunjukkan jika kajian mengenai teknologi nano akan menjadi fokus pengembangan teknologi masa depan. Meski ukuran kecil, namun inovasi itu mampu mengakomodir banyak hal. Teknologi nano bisa menjadi solusi atas beragam permasalahan teknologi.

Tetapi, dalam pengembangannya, teknologi nano tidak bisa dilakukan terburu-buru. Sebab, keunggulan teknologi nano belum sepenuhnya terjawab oleh para peneliti. Namun, kemungkinan besar penerapan teknologi nano, akan diterapkan dalam beragam piranti elektronik.

Sepulveda dan timnya akan berupaya menyempurnakan FENG sehingga dapat dibuat dalam lembaran dengan skala lebih besar. Diharapkan, FENG dapat menjadi jawaban akan kebutuhan penerapanan teknologi nano untuk kehidupan manusia di masa depan | Muhammad Khairil

Editor : M. Yamin Panca Setia | Sumber : Sscience Alert/Seeker/Science Direct/ MSU Today
 
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 166
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 336
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 364
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 332
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1095
Rumput Tetangga
Selanjutnya