Virus Ebola

Tjandra Yoga Bantah Terduga Pasien Ebola Pernah Di Karantina WHO

| dilihat 1404
 
JAKARTA, AKARPADINEWS.Com - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementrian Kesehatan RI, Tjandra Yoga Aditama membantah pemberitaan bahwa dua terduga pasien ebola pernah dirawat WHO di Liberia. Pasalnya, jika seseorang pernah di karantina maka tak akan boleh keluar dari Afrika.
 
Kepada Akarpadinews, Tjandra Yoga membenarkan bahwa dirinya memang satu pesawat dengan terduga ebola pada pekan lalu. Ketika itu Tjandra usai mengikuti konperensi WHO di Jenewa dan transit di Abu Dhabi selama tujuh jam ketika akan balik ke Jakarta. “Saya tidak bertemu langsung tetapi satu pesawat dengan mereka dan mereka dalam keadaan sehat. Dugaan saya mereka tidak terkena ebola tetapi hanya demam atau malaria."kata Tjandra.
 
Tjandra ini juga membantah adanya berita yang menyatakan kedua pasien ini sebelumnya di karantina WHO di Liberia. “ Tidak benar mereka sebelumnya di karantina di Liberia karena WHO begitu ketat dalam penanganan ini, jika pernah di karantina maka mereka tak boleh keluar terbang atau keluar dari Afrika.”
 
Hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium dua pasien terduga ebola tersebut dan hasilnya akan diumumkan besok.
 
“Kita sedang teliti sampel darah terduga ebola tersebut dan hasilnya bisa malam ini atau besok,”kata Tjandra Yoga Aditama ketika dihubungi Akarrpadinews, Minggu malam (2/11). “Tes ini perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi.”
 
Menurutnya, hingga kini Kementrian Kesehatan tidak menemukan kasus ebola di Indonesia. Pasalnya, letak Indonesia sangat jauh dari jangkauan virus ini. “Ebola hanya terjadi di Afrika dan penyebarannya terjadi karena kontak tubuh antara manusia. Pasien ini kan dari Afrika jadi kita harus teliti lebih mendalam sebagai antisipasi.”
 
Dalam pemeriksaan di laboratorium Jakarta tersebut, Tjandara menambkan Balitbangkes memeriksa dalam  instalasi penyimpanan khusus (biological safety cabinet/ BSC-3) serta laboratium biosafety level BSL-3. 
 
Dijelaskan Tjandra, pada Oktober 2014 lembaganya pernah memeriksa tiga sampel terduga ebola. Sampel itu berasal dari dua warga negara Indonesia dan 1 warga negara asing. "Tapi semua hasilnya negatif," katanya. 
 
Kini dengan adanya dua pasien terduga ebola Muk ( 29) dari Madiun dan M (45)  dari Kediri, maka melengkapi lima kasus dugaan ebola di Indonesia.
 
Kini Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedono, Kota Madiun, Jawa Timur, sedang merawat seorang pasien yang dicurigai terjangkit virus ebola. Pasien itu berinisial M, 29 tahun, warga Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. 
 
Saat masuk rumah sakit, M mengalami penurunan trombosit, demam tinggi, dan gangguan fungsi ginjal. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, pasien yang baru pulang dari Liberia sebagai penebang kayu ini positif menderita malaria. 
 
Saat masuk rumah sakit, M mengalami penurunan trombosit, demam tinggi, dan gangguan fungsi ginjal. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, pasien yang baru pulang dari Liberia sebagai penebang kayu ini positif menderita malaria. 
 
Sementara itu , seorang pasien pria berusia 45 tahun yang diduga ebola masuk  ke RSUD Pare Kediri  juga telah diambil untuk uji darah  pada Sabu (1/11). Pria tersebut sebelumnya mengalami nyeri telah mulai berangsur pulih. Demikian pula dengan suhu tubuhnya yang pada hari pertama mencapai 38 derajat Celsius turun menjadi 37 derajat. Selain itu fungsi liver dan ginjalnya telah mendekati normal. 
 
 
 
 
 
 
Editor : Nur Baety Rofiq
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 748
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 902
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 857
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 953
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1176
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1442
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1588
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya