Podcast Politik

Keluar Sekejap, Kaji Saksama Politik Malaysia

| dilihat 381

Nota Bang Sèm

Mau tahu kabar mutakhir politik Malaysia melalui perspektif segar, obyektif, dan berani? Tak pelik. Simak podcast K&S (Keluar Sekejap) yang diasuh oleh Khairy Jamaluddin (47) yang biasa dipanggil KJ dan Shahril Sufian Hamdan (sempat dijuluki 'Pet').

KJ yang menantu Abdullah Badawi (PM ke 5) Malaysia, purnawirawan tentara berpangkat Brigadir Jendral, pernah Ketua Pemuda UMNO - United Malay Nation Organization (2009-2018); Menteri Belia dan Sukan (2013-2018); Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi (2020-2021); dan, Menteri Kesehatan Malaysia (2021-2022); Anggota Dewan Rakyat Malaysia (2008-2022) dari daerah pemilihan Rembau - Negeri Sembilan.

Lelaki kelahiran 10 Januari 1976 di Kuwait yang senang memelihara janggut dan berambut agak gondrong, itu sosok politisi - negarawan Malaysia yang karib dengan kalangan kaum muda.

Lulusan United World College of South Asia, Singapura dan Kolese St Hugh Oxford - Universitas Kolese - London, itu  selalu berpenampilan cerdas, segar, tangkas, terbuka, kritis, berani, kosmopolit, dan mampu menjaga keseimbangan nalar, naluri, nurani, dan rasa.

Shahril Sufian Hamdan, terakhir Ketua Penerangan dan Wakil Ketua Pemuda UMNO dan Direktur Ekonomi di Kantor Perdana Menteri, ketika Ismail Sabri mengemban amanah sebagai Perdana Menteri (PM) IX Malaysia.

Sebelum terjun ke dunia politik, lelaki kelahiran 29 Oktober 1985 ini, lulusan Universitas Manchester (sarjana ilmu ekonomi dan politik) dan London School of Economics and Political Science (master tentang Ras, Etnisitas, dan Studi Pascakolonial). Dia mencapai sarjana via beasiswa Bank Negara Malaysia dan master via beasiswa Chevening Scholarship dari Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris.

Ia pernah menjadi konsultan strategi dan manajemen di McKinsey and Company, manajer di Teach For Malaysia selama beberapa bulan, staf kebijakan untuk Khairy Jamaluddin. Ia juga pernah bekerja di Destini Oil Services sebagai Chief Executive Officer.

Keduanya korban sikap ngeyel (degil) Presiden UMNO Zahid Hamidi yang tak mau meletakkan jabatan setelah kekalahan Barisan Nasional / UMNO dalam Pilihan Raya Umum 15 (2022).

Khairy Jamaluddin dipecat sebagaimana halnya Annuar Musa (Sekjend Barisan Nasional, 2018-2020) dan Shahidan Kassim. Akan halnya Shahril 'digantung' status keanggotaannya selama enam tahun, bersama dengan Hishamuddin Hussein, Noh Omar, dan Tajuddin Abdul Rahman.

Keduanya, sebagaimana yang lain, sampai kini, tak pernah diberitahu pelanggaran disiplin apa yang mereka lakukan, sehingga dipecat dan digantung. Berbagai kabar yang menjadi rumors di Malaysia, KJ dan Shahril korban penzaliman Zahid.

Karir Shahril di UMNO tak sebaik KJ yang tangguh di Rembau (lantas digeser ke daerah pemilihan Sungai Buloh yang dikuasai partai lain dalam PRU 15, dan kalah). Shahril ikut kontestasi pada PRU ke 14 di Kuala Langat - kalah suara dari Xavier Jayakumar dan Alor Gajah - kalah suara sangat tipis dari mantan Menteri Utama Melaka, Adly Zahari.

KJ memang 'penantang' utama Zahid, sejak dia ikut kontestasi merebut posisi Presiden UMNO. Ia mendapatkan 32.592 suara, namun dikalahkan oleh Zahid Hamidi.

PM IX Ismail Sabri, dalam suatu percakapan menyayangkan pemecatan KJ dan penggantungan Shahril. Menjawab pertanyaan saya, Ismail Sabri mengatakan, KJ dan Shahril dua sosok pemimpin yang masih segar dan bernas. Keduanya dapat berpotensi membawa UMNO lebih baik di masa depan. Tapi, potensi itu dihambat.

Ismail dalam pertemuan terbatas di Jakarta, menyatakan tak meragukan, KJ bila diberi peluang secara proporsional dan demokratis, berpeluang menjadi PM di masa depan.

Ismail sangat paham pada kedua sosok pemimpin visioner dengan gagasan dan narasi segar ini. KJ dan Shahril membantu Ismail dalam situasi yang sangat sulit mengatasi nanomonster Covid 19 dan memulihkan ekonomi rakyat Malaysia sekaligus.

Ismail kembali menegaskan pandangannya, ketika kami jumpa lagi di Kuala Lumpur penghujung Mei 2023 lalu, sembari cerita tentang pertemuannya dalam suasana santai sambil naik MRT ke Bukit Bintang, Kuala Lumpur.

Potensi kemampuan KJ memang nampak. Sikapnya yang egaliter dan kosmopolit, sekaligus negarawan dan inklusif -- seperti tercermin, antara lain dalam persahabatannya dengan puteri Anwar Ibrahim - Nurul Izzah dan Rafizi Ramli menunjukkan sikap kenegarawanan-nya.

Berbagai pandangan KJ dan Shahril tentang politik kenegaraan dan penyelenggaraan pemerintahan yang dipimpin PM X Anwar Ibrahim, lewat Podcast 'Keluar Sekejap' kritis dan tetap obyektif. Tidak sembarang mengeritik, apalagi sekadar menyerang.

Sebagai host podcast, keduanya konsisten dengan prinsip dan format siaran, menjadikan platform khalayak berbasis programa radio yang disiarkan secara multi media dan multi channel, tesebut sebagai media untuk menjembatani kesenjangan pandangan dan pemikiran. Khasnya dalam pembahasan isu-isu politik dan isu mutakhir lainnya dengan gaya 'sembang-sembang' (ngobrol) yang lebih santai dan bahasa yang mudah dipahami, sekaligus hangat dan karib.

Topik-topik yang diangkat sebagai isu perbincangan dalam podcast ini juga menarik. Mulai dari 'dreams job' KJ, hasil Pemilihan Umum di Thailand, Tawaran Tan Sri Muhyiddin Yassin kepada KJ, isu kalimah 'Allah,' Proklamasi Melayu, Konvensyen Pemerintah Campuran PM X Anwar Ibrahim, 100 hari pemerintahan Anwar Ibrahim, Kisah Menteri Besar Kedah tentang Sejarah Pulau Pinang, Ekstradisi Jhow Low, Kenapa Melayu Tak Suka DAP, Pengampunan Najib (PM VI), Isu Laut China Selatan, Prestasi Pembangkang, Perhimpunan Agung UMNO (PAU) 2023, sampai poling pendengar yang hasilnya tidak setuju mereka membentuk partai baru.

Mereka juga membincangkan pernyataan Ketua Pemuda UMNO Muhammad Akmal Saleh dalam PAU 2023 sayap pemuda yang meminta DAP meminta ma'af kepada UMNO. Sekaligus mengingatkan eksistensi UMNO yang sedang dalam kondisi terpuruk.

Menurut KJ, Akmal Saleh mencerminkan sosok pemuda yang bermarwah,berani, dan bukan sebagai 'pak turut' saja. KJ juga menanggapi 'sindiran' Presiden UMNO Zahid Hamidi yang 'mengundang' mereka yang dipecat dan digantung untuk hadir dalam 'pesta partai UMNO' tersebut, tapi cukup berada di luar arena.

Menariknya podcast ini, juga mengangkat isu-isu hangat yang berlangsung di persidangan parlemen (Dewan Rakyat) yang sampai kini belum menampakkan kedewasaan berpolitik. KJ dan Shahril juga menyoal tentang kedaulatan negara dari wilayah perbatasan laut.

Percakapan cerdas keduanya memang menarik diikuti. Apalagi, KJ juga meng-upload rekaman visual podcast tersebut di jalur youtube-nya. KJ juga menasehati PMX Anwar Ibrahim untuk lebih berhati-hati dalam bicara tentang berbagai isu mutakhir yang sensitif.

Podcast K&S ini mencerahkan. Memberikan informasi dan pemikiran terang benderang tentang isu politik mutakhir. Suatu podcast politik yang memberikan wawasan baru politik generasi muda. Pantas dan wajarlah, bila kemudian klub mahasiswa Universiti Islam Antara-bangsa (UIA) Malaysia  mengundang mereka untuk live di kampus. Dan.. K&S menjadi 'Keluar Sekejap Kaji Saksama.' Cara berpolitik riang gembira, |

Editor : delanova | Sumber : berbagai sumber
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 752
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 908
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 862
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 252
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 479
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 469
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 442
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya