Raker I Pastikan Gerbang Betawi sebagai Wadah Pergerakan Mandiri

| dilihat 2638

BERTEPATAN dengan peringatan Mayday, Selasa : 1 Mei 2018, Gerakan Kebangkitan Betawi melakukan Rapat Kerja (Raker) di Hotel Grand Cempaka – Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Raker diselenggarakan, sesuai Pasal 12 Anggaran Dasar Gerbang Betawi yang mengamanatkan Rapat Anggota sebagai Pemegang Kekuasaan Tertinggi Gerbang Betawi, yang kudu dilaksanakan sedikitnya sekali dalam satu tahun.

Ini Raker pertama Gerbang Betawi. Sejumlah pemangku amanah yang selama ini sibuk, seperti Bang Hasbullah Thabrani, Bang Firdaus Djaelani, Bang Latief, Bang Idrus Zen, Mpok Kiky, nampak hadir di antara 34 peserta.

Raker dibuka Direktur Eksekutif, dr. H. Ashari yang didampingi Sekretaris, Muhammad Sulhi, membahas beberapa agenda. Mulai dari menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, menentukan Program Kerja Prioritas tahun 2018, sampai konsolidasi keanggotaan dan kepengurusan Gerbang Betawi.

Menurut Muhammad Sulhi, Raker bermakna penting sebagai tonggak sejarah Gerbang Betawi. Inilah Raker pertama Gerbang Betawi, sejak dicetuskan berdirinya dalam rapat 13 orang pendiri pada 11 Juni 2017 dan dideklarasikan secara resmi (launching) pada 28 November 2017.

“Raker ini, penting dalam meletakkan dasar etika Gerbang Betawi nan bersendikan Islam dan nilai-nilai kebetawian yang egaliter, jujur, dan terbuka,” ungkap Sulhi.

“Dasar etika ini,” tegas dr. Zulkifli Junaedi, salah seorang pendiri Gerbang Betawi, “Akan digunakan dalam penataan keanggotaan, sehingga setiap anggota Gerbang Betawi siap menjadi agen perubahan, bukan hanya dalam proses perbaikan kondisi ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan masyarakat Betawi, tapi juga peradaban yang lebih luas, bangsa dan negara.”

Selebihnya, sambung Sulhi, “Raker ini diselenggarakan untuk memastikan dan menentukan Program Prioritas Gerbang Betawi sesuai dengan Visi dan Misi organisasi.”

Agak berbeda dengan organisasi kaum Betawi lainnya, Gerbang Betawi memilih format organisasi pergerakan, sehingga dinamis dan relevan dengan proses transformasi kebangsaan Indonesia secara keseluruhan.

Suatu pergerakan kaum Betawi yang diharapkan berkontribusi pada pencapaian realitas Indonesia yang berdaulat secara politik kenegaraan – kebangsaan, mandiri secara ekonomi, dan unggul dalam peradaban.

Gerbang Betawi hanya mengenal satu kaum Betawi yang tak terpilah-pilah dengan pengelompokan Betawi Tengah – Betawi Pinggir dan lainnya. Karena realitas sosiologis, kaum Betawi adalah satu. Betawi dalam pandangan Gerbang Betawi, tak hanya berhenti pada pemahaman etnis, melainkan pemahaman budaya secara keseluruhan.

Gerbang Betawi berkhidmat dan menjadi wadah perkhidmatan bagi kaum Betawi yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan di seluruh Indonesia, bahkan di mancanegara dalam konteks diaspora Betawi. Pun terkoneksi dengan warga bangsa Melayu lainnya, terutama yang tersebar dari Madagaskar sampai Maluku.

Raker memutuskan untuk membentuk beberapa Tim Perumus untuk menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga, menyempurnakan Program Prioritas Gerbang Betawi dalam waktu satu pekan ke depan.

Karakteristik program Gerbang Betawi, realistis, rasional, proporsional, dapat dilaksanakan kongkret dan dapat dievaluasi. “Programnya membumi dan dari pendanaan, realistis,” ungkap Sulhi. Kecuali program dengan kontinuitas tinggi dan jangka panjang.

Fokus program Gerbang Betawi, tegas Sulhi, meliputi 4 (empat) hal utama, yakni : konsolidasi organisasi, peningkatan kualitas kaum Betawi sebagai modal insan, pemberdayaan ekonomi, dan fundraising – termasuk investasi di masa depan, terkait dengan penguatan faktor financial viability.

Dalam Raker ini juga berkembang berbagai hal penting untuk mendapat perhatian, yaitu : perkembangan dinamis potensi usaha produktif berdimensi Betawi, khasnya di sektor kuliner dan produk seni budaya, atau kombinasi keduanya, karenanya Gerbang Betawi memberi perhatian khusus terkait "market place" untuk pasar produk budaya Betawi.

Lantas, pewadahan pengusaha Betawi untuk penguatan dan konsolidasi. Untuk itu, peserta Gerbang Betawi memandang penting membangun Betawi Economic Center sebagai pusat riset dan data ekonomi Betawi, sekaligus tempat pelatihan entrepreneuer muda.

Dalam konteks  Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Betawi, Gerbang Betawi berkomitmen menjalin kerjasama dengan Pemerintah Provinsi (DKI jakarta, Banten dan Jawa Barat), KADIN, dan lembaga-lembaga ekonomi lainnya. Arahnya jelas, menegaskan UKM tak lagi sebagai Usaha Kecil Menengah, melainkan Usaha Kreatif Mandiri.

Dalam kaitan itu, pewerta Raker Gerbang Betawi juga memandang penting perlunya dibangun tempat permanen untuk menjual produk-produk kreatif – budaya Betawi yang dihasilkan kaum Betawi, sebagaimana lazim berlaku di berbagai belahan dunia lain.

Terkait dengan penguatan modal insan, fokus perhatian pada pengembangan kualitas modal insan Betawi, baik melalui program jangka pendek (beasiswa dan workshop), maupun program jangka panjang ( dengan mendirikan lembaga pendidikan atau sekolah Betawi). Sebagai wadah bagi masyarakat bintelektual – kreatif dan inovatif kaum Betawi, Gerbang Betawi memberi aksentuasi pada peningkatan kualitas dan kuantitas insan terdidik (termasuk sarjana) dan pengusaha Betawi.

Peningkatan kualitas dan kuantitas insan Betawi terdidik, itu dalam pandangan peserta raker, harus diikuti dengan pembentukan jati diri Kebetawian.

Peserta Raker juga memandang penting, Gerbang Betawi memberikan apresiasi bagi insan Betawi yang berjasa bagi masyarakat Betawi, Ibukota Jakarta, dan Indonesia.

Gerbang Betawi dihasratkan sebagai wadah terdepan dalam membangun peradaban Betawi, sekaligus menjadi perkumpulan yang mandiri dan memiliki usaha produktif untuk operasional. Sesuai dengan prinsip, “Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.”

Untuk menyentuh rakyat dan kaum amah Betawi, Gerbang Betawi memandang penting ambil bagian dalam tatakelola zakat – infaq – sadaqah masyarakat Betawi. Peruntukannya adalah menguatkan akses anak-anak dan generasi baru kaum Betawi terhadap pendidikan dan kesehatan.

“Supaya gak ade lagi anak Betawi potensial yang terkendala oleh persoalan ekonomi, baik terkait dengan biaya kuliah, modal usaha, dan persoalan lainnya,” ungkap dr. Ashari. 

Pendek kata, lanjut dr. Ashari, keberadaan Gerbang Betawi, kudu menyentuh persoalan asasi kaum Betawi. Raker juga menegaskan, Gerbang Betawi merupakan salah satu pilar yang menguatkan peran dan dimensi kaum Betawi untuk berkontribusi kepada masyarakat, negara dan bangsa. Mitra bagi organisasi kaum Betawi lainnya, sahabat bagi organisasi sejenis dari etnis lainnya.

Sebagai suatu organisasi pergerakan yang hidup di tengah perubahan global, secara organisatoris, Gerbang Betawi menggunakan terminologi yang sesuai dengan karakternya. Yaitu, terminologi Direktur eksekutif dan direktur dalam struktur organisasinya, untuk menggerakkan program-programnya. | Bang Sem

Editor : sem haesy
 
Budaya
05 Okt 24, 06:23 WIB | Dilihat : 48
Ismail Sabri dan MABMI Sepakat Majukan Budaya Melayu
26 Sep 24, 10:04 WIB | Dilihat : 500
Jangan Sembrono Nyomot Akronim Gerbang Betawi
27 Agt 24, 05:51 WIB | Dilihat : 497
Penting Meneruskan Dekolonisasi Pengetahuan
Selanjutnya
Lingkungan
19 Sep 24, 12:52 WIB | Dilihat : 526
Antara Lumbung Pangan dan Kai Wait
24 Jul 24, 07:03 WIB | Dilihat : 760
Gertasi Selenggarakan Munas di Perdesaan Garut
02 Jul 24, 13:28 WIB | Dilihat : 747
Menyambangi Kota Bogor dari Jalur Commuter Line
23 Mei 24, 17:36 WIB | Dilihat : 1358
Wawali Bukittinggi Sambut Baik Gagasan SIGAP Indonesia
Selanjutnya