Wangikan Tanganmu

| dilihat 1923

PENGAJIAN malam itu nyaris tak terdengar tawa. Maklum, yang memberi tausiyah malam itu paman yang bagi kami sangat tegas dan berwibawa. Ia baru saja usai menjelaskan ihwal akhlak dalam pergaulan di tengah keluarga.

Dijelaskannya, mereka yang memelihara akhlak mulia, akan membuat jiwanya tenang, dan terlatih tidak akan mengganggu orang lain. Lebih dari itu, akhlak memungkinkan setiap manusia menghindari dirinya dari perbuatan dengki, hasad, dan hasud. Beda orang yang berakhlak dan pendengki, jelas dan nyata.

Mereka yang berakhlak akan beroleh kehidupan mulia, sebaliknya, para pendengki hidupnya tak akan mulia. “Alhasuudu laa yasuudu,” ujar paman. Para pendengki tak akan hidup mulia. “Alhasadu mathiyyatu ltta’bi.” Kedengkian merupakan binatang yang dikendarai oleh keletihan.

Salah satu bentuk akhlak yang paling sederhana, menurut paman adalah menghormati orang-orang zuhud, orang tua, orang yang dituakan, dan mereka yang kita hormati karena kita yakini ia seorang yang patut diteladani. Di dalam keluarga kami memang ada tradisi semacam itu.

Tiba sesi dialog, Amira mengacungkan jari.

“Habib, ceritain dong alasan mengapa cium tangan itu perlu kita pertahankan. Apa sih manfaatnya buat kita. Bukankah mencium tangan itu menunjukkan kerendah-dirian? Lagian, nggak semua yang kita hormati itu tangannya wangi, kayak tangan habib. Tangannya Om Sem,... asemmm...,” ujar Amira. Semua yang mendengar tertawa. Hanya Nadya saja yang sibuk bertanya kiri kanan, “Mira ngomong apa sih, koq pada ketawa?”

Paman tersenyum. Ia menukilkan beberapa fatwa yang terhimpun dalam kitab Darul Haq. “Cium tangan itu, menurut Ibnu Arabi menandai penghormatan, bukan merendahkan diri, apalagi menghinakan diri. Di luar sanak kerabat, tak salah mencium tangan mereka yang kita tuakan. Apalagi kita yakin, orang itu sebagai teladan bagi kita. Beberapa ulama ‘memakruh’-kan, sebagai tanda rendah hati mereka.

“Datuk-datuk kita, meneladani begitu. Ini bagian dari akhlak. Tak soal orang lain tak mau melakukan hal itu,” cetus paman.

Dalam kitab Sunan Abu Dawud, at Tirmizi, dan an Nasa’i, disebutkan, ‘Aisyah berkesaksian, bagaimana Fathimah az Zahra selalu mencium tangan Rasulullah Muhammad SAW, ayahnya dan Rasulullah balik mencium tangan putrinya itu, sambil mempersilakan Fathimah duduk di tempat duduknya.

Sejumlah sahabat, setiap kali berjumpa dengan Rasulullah SAW selalu mencium tangan, meski ada yang hanya berjabatan erat saja. Sayyidina Ali melakukan hal yang sama. Beliau mencium tangan saudaranya yang lebih tua al Abbas ibn Abdul Muthalib, yang status sosialnya lebih rendah dari dirinya. Paman menjelaskan, “Dalam kitab Taqbil al-Yad, dijelaskan, Zaid ibn Tsabit mencium tangan ‘Abdullah ibn ‘Abbas, padahal mereka bukan keluarga.”

Nadia mengacungkan jari, dan bertanya, “Bib, katanya Rasulullah SAW menarik tangannya setiap hendak dicium?” Paman tersenyum.

“Sejumlah kalangan yang memegang hadits sahih, tak pernah menjelaskan hal itu. Sebagian orang yang mengatakan seperti itu, berpegang pada hadits yang sangat lemah sanadnya. Lemah periwayatannya,” jawab paman.

Paman mengakhiri tausiyahnya. Belum sempat saya menutup pengajian itu, Amira berdiri. “Interuption, om.. Point of personal privalege,” ujarnya. Saya persilakan dia berdiri dan bicara.

“Begini.. Karena sekarang kita sudah paham, mengapa harus mencium tangan.. Nah untuk  semua yang lebih tua dari aku, termasuk ami, ameh, amati, halati, om, tante, abang, kakak, mulai hari ini pada beli parfum ya...” ujar Amira.

“Buat apa?” tanya Tika.

“Buat bikin wangi tangan lah.. Wangikan tanganmu. Supaya kita nggak nyium tangan yang asem... Silakan pesan kepadaku sekarang.. Uang di muka ya..” cetus Amira. Semua tergelak. Saya menutup pengajian malam ini dan menjuluki Amira, “pedagang parfum dari Kampung Melayu..” |

Editor : Web Administrator
 
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 943
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1171
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1433
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1582
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya
Energi & Tambang