Datuk Adzliana Mengembangkan Perintis Usahawan

| dilihat 1090

catatan Bang Sèm

BARU tiba beberapa jam di Jakarta, masuk pesan ke akun whatsapp saya. Undangan untuk makan malam dengan Ketua Pegawai Eksekutif (Chief Executive Officer) Usanita Sdn Bhd, Datuk Adzliana Dato’ Sri Prof Dr Hasan di Hutan Kota Pelataran - Gelanggang Olah Raga Senayan.

Sabtu (18/11/23) malam, ketika tiba di lokasi, sudah ada Dato' Seri Sollehuddin Alyubi Zakaria - Principal Private Secretary to Prime Minister X Malaysia, suami Datuk Adzliana, juga Dato' Dinie - salah seorang profesional media ternama  Malaysia, beserta kolega. Nampak juga Presiden ISWAMI Indonesia, Asro Kamal Rokan dan beberapa wartawan utama dari Kompas, Republika, TVOne, dan MetroTV. Saya hadir dan diundang sebagai salah seorang pendiri dan penasehat ISWAMI (Ikatan Setiakawan Malaysia Indonesia).

Jakarta yang baru saja diguyur hujan malam itu, terasa sejuk. Suasana Hutan Kota yang dikelola Pelataran Resto sangat nyaman. Temaram malam amat terasa di situ. Berkas cahaya binar lelampuan dan rerimbun pepohonan, membuat suasana majelis makan malam, terasa nyaman, sekaligus hangat dan karib.

Sambil menyantap nasi goreng buntut yang khas, kami berbincang tentang banyak hal. Tanpa kecuali isu hangat politik semasa, termasuk pasal kegelisahan sejumlah kalangan atas laku politik pragmatis para petinggi partai politik, dinasti politik, dan 'cawe-cawe' politik Presiden Joko Widodo, jelang Pemilihan Presiden RI 2024.

Begitulah bumbu-bumbu percakapan, acapkali kami jumpa sebagai kolega serumpuh di rantau Asia Tenggara. Tak luput dari perbincangan isu politik mutakhir. Fokusnya tetap, membicarakan berbagai inisiatif hubungan kedua negara dari sisi public diplomacy.

Saya mengambil kesempatan berbincang khas dengan Datuk Adzliana, perihal wirsausaha wanita Malaysia dan model-model perempuan tangguh di bidang bisnis. Mulai dari Khadijah al Qubra, wanita wirausaha dan pengusaha yang dipilih Allah untuk menjadi istri pertama Rasulullah Muhammad SAW.

Pula tentang dimensi eksistensi wanita sebagai pendidik pertama dan utama (al madrasat al ula). Termasuk pertanyaan universal: mengapa wanita memainkan peran khas dan strategis dalam perniagaan. Mulai dari mengelola sumber daya alam secara proporsional dan bernilai-tambah, sehingga berdampak langsung pada perekonomian.

Wanita Pemaju Perekonomian

Kami juga berbincang khas tentang peran perempuan dalam ekonomi Islam (berbasis aqidah, syari'ah, muamalah, dan akhlaq) untuk kemajuan seluruh umat manusia secara universal, sebagai bagian tak terpisahkan dari pengembangan talenta bisnis wanita berbasis keseimbangan nalar, naluri, nurani, dan rasa. Pun, ihwal kepemimpinan wanita di lapangan ekonomi dan perniagaan.

Percakapan hangat dan menghidupkan kesadaran tentang perlunya wanita berperan dan menambah-nilai selaku pemaju perekonomian di dua negara serumpun.

Selama ini, saya secara personal kerap terlibat dengan para wanita utama Malaysia yang peduli pada kewira-usahaan dan penngembangan ekonomi. Tanpa kecuali industri dan perniagaan halal. Malaysia memang maju beberapa langkah dalam hal ekonomi dan perniagaan halal, bahkan dalam hal turisma.

Usanita Sdn Bhd yang dipimpin Datuk Adzliana sendiri telah melangkah dan mengambil berbagai insiatif penting untuk meningkatkan terus kesadaran dan semangat cinta negara dengan menempa diri sebagai wira usaha tangguh. Khasnya dalam memaknai hakikat hidup sebagai warga negara bangsa merdeka dan warga dunia.

Datuk Adzliana berpandangan, bahwa secara umum kemerdekaan merupakan isyarat kebebasan sesebuah negara. Namun secara khas dari sudut pandang wanita, ia melihat kemerdekaan bagi kaum hawa, mesti dimaknai sebagai kesemparan untuk sama-sama berkolaborasi dan berkontribusi mengembangkan ekonomi keluarga dan negara.

Dia mengemukakan, “Hari ini wanita sudah mampu berdikari dan mengharumkan nama Malaysia di peta dunia.”

Datuk Adzliana adalah sosok penting dalam gerak kebangkitan wanita pengusaha Malaysia. Sumbangannya di dalam lapangan keusahawanan mengemuka lewat ikhtiar membantu mengangkat usahawan tempatan secara terus menerus. Di kalangan usahawan Malaysia, namanya tak asing lagi.

Pelatihan dan Berbagai Program Aksi

Melalui perusahaannya, yang bergerak dalam keperintisan usahawan Malaysia, Usanita Sdn Bhd, Datuk Adzliana mula membangun kolaborasi, rangkaian kerjasama dengan pelbagai pihak seperti kementerian, korporat dan orang perseorangan demi membantu usahawan. Karena jasanya, ia telah diiktiraf oleh Pemerintah Negeri Melaka selepas dikurniakan Darjah Pangkuan Seri Melaka (DPSM) yang membawa gelaran Datuk (24/8/23).

“Tak pernah terlintas, saya akan menerima gelaran ini tetapi pengiktirafan yang diberikan oleh kerajaan Negeri Melaka sangat saya hargai dan gelaran tersebut saya terima menerimanya dengan penuh kesyukuran," ungkapnya beberapa saat setelah menerima gelar Datuk tersebut.

“Pengurniaan ini amat bermakna untuk Usanita Sdn Bhd dan kalangan usahawan lain, sekaligus memberi isyarat untuk saya bekerja lebih kuat lagi dalam membantu para usahawan. Tanggungjawab ini makin berat tetapi saya akan sahut dengan hati terbuka,” ungkapnya.

Malam itu, sambil menikmati santap malam, didampingi Dato' Dinie, Datuk Adzliana bercerita melakukan berbagai program aksi, seperti pelatihan, mengelola podcast "Hitam Putih" yang dikongsikannya bersama Datuk Rosyam Nor (kerjasama Usanita Sdn Bhd dengan Suhan Channel di platform Youtube). Podcast ini banyak membincangkan isu-isu kemasyarakatan yang selama ini tak tersentuh media.

Dalam hal bisnis, melalui berbagai program, Usanita Sdn Bhd melatih dan mendidik banyak kalangan untuk menjadi usahawan. Antara lain menggelar seri program "Coffee Session," program bagi perintis usaha yang diselenggarakan dengan pendekatan edutainment yang santai. Program ini menarik minat luas, dan mampu menjalin hubunghan antara para pelaku usaha perintis untuk mereka bekerjasama dalam bisnis masing-masing.

“Memang objektifnya untuk saya dan Usanita mengenali mereka lebih dekat, untuk saya mengetahui permasalahan yang mereka hadapi sepanjang berniaga tetapi dalam masa yang sama, mereka juga dapat berkenalan dengan Usanita lebih rapat lagi,” kata Datuk Adzliana, yang juga penerima anugerah BrandLaureate SMEs Best Brand’s Award – Women Enterpreneurship Empowerment 2023 ini.

Independent Business Owner

Salah satu dari banyak aksi pelatihan yang dilakukan Usanita Sdn Bhd adalah memusatkan perhatian ihwal pengurusan mental wira usaha. Datuk Adzliana memandang hal ini sangat penting bagi seorang usahawan dan ilmu ini jarang diketengahkan di dalam seminar keusahawanan.

Dikatakannya, Usanita Sdn Bhd memang tak hanya peduli pada ilmu pentadbiran (pelayanan), ilmu perakaunan (ilmu pemasaran), mereka yang terlibat di dalam dunia perniagaan juga perlu menguasai aspek pengurusan mental (mental governance) yang memainkan peranan amat penting terutama dalam proses pengambilan keputusan (decision making process).  

“Pengurusan mental penting untuk seseorang usahawan. Tambahan hari ini, kita banyak dengar tentang permasalahan mental yang berlaku dalam masyarakat. Pengelolaan mental diperlukan untuk mengembangkan diri ke arah yang lebih jitu. Mental seorang usahawan perlu kuat kerana cabaran -- tantangan -- orang berniaga sangat besar,” kata Datuk Adzliana.

Malam itu, Datuk Adzlina mengemukan ikhtiarnya melakukan kerjasama dengan kalangan yang bervisi dan bermisi sama di Indonesia. Ia lantas menyampaikan beberapa gagasan dan rencana program aksinya yang mendapat respon dari kolega media yang hadir.

Dengan pesona personanya yang 'cantik rupa elok budi,' Datuk Adzliana hendak meneruskan pematangan gagasan-gagasan baru untuk sama menghidupkan upaya bersama Indonesia - Malaysia dalam memperluas usahawan perintis di dua negara. Termasuk mengembangkan gagasan-gagasan baru tentang perubahan minda dan terminologi Small Medium Enterprises (SME) - usaha mikro dan kecil, menjadi usaha kreatif mandiri (Independent Creative Enterprise), agar semakin luas kalangan Independent Business Owner (IBO) di dua negara serumpun.

Semangat perubahan mengemuka dan masanya sudah tiba, ketika kedua negara sedang menguatkan kembali upaya masyarakat madani dan madaniah. Gagasan awal tentang Masyarakat Madani, di Indonesia sudah mengemuka sejak 1905, kala KH Samanhudi mendirikan Syarikat Dagang Islam (SDI). Kemudian berkembang saat dipimpin Haji Omar Said Tjokroaminoto sebagai Syarikat Islam (1912) dan menjadi gerakan kebangsaan modern pertama, yang menghidupkan dan meluaskan kesadaran kebangsaan dan kemerdekaan.. |

Editor : delanova
 
Energi & Tambang
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 527
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 1049
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 275
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 744
Momentum Cinta
Selanjutnya